Mohon tunggu...
Aulifia Salsha
Aulifia Salsha Mohon Tunggu... Lainnya - Departemen Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Airlangga.

een student.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografi Kenneth Allen Taylor dan Argumennya dalam "Meaning Diminished: Toward Metaphysically Modest Semantics"

25 November 2020   21:25 Diperbarui: 25 November 2020   22:31 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak tokoh yang membahas mengenai filsafat bahasa yang termasuk dalam wilayah filsafat barat, seperti Seuren, Newmeyer, Tomalin, dan Chomsky. Salah satu diantaranya bernama Kenneth Allen Taylor. Taylor adalah seorang filsuf Amerika yang lahir di Sandusky, Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 4 November 1954. 

Filsafat bahasa dan filsafat pikiran adalah dua bidang fokusnya. Selain dikenal sebagai seorang filsuf, Taylor juga merupakan seorang co-host dengan John Perry di radio swasta dalam program bernama Philosophy Talk. Taylor juga pandai bermain violin dan trombon, lalu berkompetisi sebagai pegulat dan juga keikutsertaannya bernyanyi dalam paduan suara. 

Taylor juga menjadi kepala departemen filsafat di Universitas Stanford dari tahun 2001 hingga 2009. Namun, sebelum menjadi kepala departemen filsafat di Universitas Stanford, Taylor mengajar di departemen filsafat di Universitas Rutgers, Universitas Maryland di College Park, Universitas Wesleyan, Universitas North Carolina di Chapel Hill, dan Middlebury College. Pada tahun 1977 di Universitas Notre Dame, Taylor mendapat gelar A. B.. Lalu di tahun 1984, Taylor mendapatkan gelar Ph.D. dari Universitas Chicago.

Taylor juga aktif menulis banyak artikel yang muncul dalam jurnal seperti Noûs, Philosophycal Studies, dan Philosophy and Phenomenological Research. Selain jurnal, Taylor menulis tiga buku: “Truth and Meaning: An Introduction to the Philosophy of Language” (Blackwell Publishers), “Reference and the Rational Mind” (CSLI Publications), dan “Meaning Diminished: Toward Metaphisically modest Semantics” (Oxford University Press). 

Namun, ada juga buku terbarunya yang berjudul “Referring to the World: An Introduction to the Theory of Reference” yang akan di publikasi oleh Oxford University Press. Hingga pada tanggal 2 Desember 2019 atau tepat pada umur 65 tahun, Taylor menghembuskan nafas terakhirnya akibat serangan jantung di Los Altos, California, Amerika Serikat yang akan menyelesaikan bukunya yang keempat, “Referring to the World: An Introduction to the Theory of Reference”.

Dalam bukunya yang berjudul Meaning Diminished: Toward Metaphisically modest Semantics, Taylor meneliti hubungan kompleks antara analisis semantik dan penyelidikan metafisik yang bertujuan untuk membawa metodologi filosofis menjadi lebih selaras dengan sains total dengan cara mendesak para filsuf yang mencari wawasan metafisik untuk menanyai realitas itu sendiri daripada konsep dan bahasa. Selain itu, Taylor mengemukakan pendapatnya, secara umum pendapat tersebut bersifat negatif seperti adanya kemungkinan ketidaksesuaian radikal antara gaya bahasa alami dan dunia yang lain. 

Buku tersebut dapat memberikan pengetahuan yang orang-orang lain masih relatif sedikit yang mengetahui tentang hal tersebut. Dalam buku tersebut, Taylor lebih tertarik untuk berpendapat secara singkat daripada mengembangkan argumen-argumen secara detail. Taylor juga menyebutkan contoh karya Davidson tentang kalimat dan peristiwa kata kerja tindakan, lalu karya Kripke tentang macam-macam istilah alami, karya Peter Ludlow tentang bahasa dan waktu yang lampau, dan karya Jason Stanley tentang konstruksi pengetahuan. Dengan adanya karya-karya tersebut, Taylor ingin mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai analisis bahasa alami. 

Dalam analisis tersebut, Taylor menggunakan 2 pendekatan yaitu, pendekatan luas untuk analisis semantik: semantik linguistik sempit (diasosiasikan dengan linguistik generatif yang terkait dengan Chomsky) dan semantik secara luas (yang mencakup berbagai pandangan tentang makna dan analisis konseptual.

Taylor juga mengemukakan pendapatnya bahwa, penggunaan linguistik sebenarnya dipandu oleh aturan penggunaan bukan aturan kebenaran. Selain itu, ada perbedaan bahasa alami terhadap antara leksikon dan ensiklopedia. Leksikon bahasa alami akan terus berkembang dan dapat diperluas tanpa batas. Sedangkan, ensiklopedia lebih dinamis dan lebih luas daripada kamus yang mana segala sesuatu dapat ditambahkan dalam ensiklopedia namun tidak berlaku untuk leksikon.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun