Mohon tunggu...
Aulia Rahma
Aulia Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

piu piu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Peragakan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Minyak Jelantah di Dusun Probolinggo, Gulon

15 Agustus 2022   18:44 Diperbarui: 15 Agustus 2022   18:48 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peragaan Pemanfaatan Minyak Jelantah menjadi Produk Layak Jual. Dokpri

Magelang (15/08) - Fenomena minyak mahal akhir-akhir ini memang menjadi polemik yang sangat hangat didiskusikan oleh berbagai lapisan masyarakat. Minyak yang mahal ini kemudian menyebabkan perilaku eman-eman dimana minyak tersebut digunakan berkali-kali demi hemat uang. 

Namun minyak jelantah ini tidak baik digunakan berkali-kali. Melalui kesempatan ini, Mahasiswa KKN UNDIP yang berasal dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Aulia Rahmawati (21), melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu PKK selaku tokoh penggerak bank sampah di Dusun Probolinggo, Desa Gulon, Salam, Kabupaten Magelang mengenai bahayanya minyak jelantah baik bagi kesehatan  juga bagi lingkungan yang dilakukan pada Senin (8/8/22). 

Minyak jelantah merupakan minyak yang berasal dari penggunaan yang dilakukan berkali-kali sehingga menyebabkan kerusakan pada minyak seperti minyak mudah berasap, berbusa, berwarna coklat, serta menimbulkan rasa yang tidak sedap. Minyak jelantah sendiri merupakan limbah berjenis B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dimana jika dibuang ke lingkungan akan sangat merugikan kehidupan ekosistem yang ada. 

Minyak jelantah sangat berbahaya bagi tubuh manusia ketika dikonsumsi secara konsisten. Hal ini karena pada minyak jelantah terdapat protein yang sudah terpecah dan menyebabkannya memiliki banyak sekali kandungan lemak jenuh, kolesterol, dan zat karsinogen yang jika dikonsumsi sering akan menghasilkan penyakit berbahaya. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain adalah stroke, kanker, penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, dan masih banyak lagi.

Meskipun begitu, minyak jelantah tidak dapat dibuang begitu saja ke air. Hal ini karena minyak jelantah dapat menimbulkan pencemaran air dimana ini akan menimbulkan lapisan yang kemudian mengurangi kadar COD dan BOD serta oksigen yang ada di air. 

Kadar ini sangat dibutuhkan bagi kelangsungan hidup organisme-organisme yang hidup baik di permukaan air maupun di dasar air. Selain itu, lapisan minyak ini akan menimbulkan banyak sekali bakteri dan virus jahat untuk hidup diatasnya sehingga kehigienisan air pada lingkungan tersebut tidak dapat terjamin. Pembuangan minyak jelantah melalui saluran drainase juga tidak dianjurkan karena akan menyebabkan terjadinya penyumbatan.

Antusiasme Ibu-ibu PKK. Dokpri
Antusiasme Ibu-ibu PKK. Dokpri

Lalu apa yang perlu dilakukan? Permasalahan ini perlu sekali untuk ditelaah lebih dalam yang disebabkan karena minimnya lembaga yang dapat mendaur ulang minyak jelantah menjadi sesuatu yang berguna. 

Selain itu juga jasa penampungan dan pengolahan limbah minyak jelantah ini masih sangat kurang dan tidak sesuai dengan jumlah limbah yang dihasilkan. Melihat ini, mahasiswa KKN UNDIP berinisiatif untuk membuat satu produk yang berasal dari minyak jelantah.

Produk ini adalah lilin aromaterapi. Pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi ini sangat inovatif karena lilin aromaterapi sendiri memiliki nilai jual yang cukup menggiurkan, dan juga bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya tidaklah sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun