Mohon tunggu...
Otomotif

"Google's Self-Driving Car" Alias Mobil Pintar Tanpa Supir

18 Juli 2018   15:07 Diperbarui: 18 Juli 2018   15:21 4080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google's Self-Driving car (sumber gambar electrek.co)

Belakangan semakin berkembangnya teknologi manusia apa yang dahulu hanyalah fiksi dalam layar kaca kini perlahan mulai terealisasi, teknologi yang bisa merealisasikannya adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Sebagaimana kemampuan komputer atau robot yang dikendalikan oleh komputer untuk melakukan tugas yang umumnya berkaitan dengan tugas manusia semakin banyak dan semakin beragam data yang diolah, membuat komputer akan lebih mampu meniru tindakan manusia.

AI kini banyak dimanfaatkan ke berbagai sector, mulai dari dijadikan kekuatan untuk membentuk pemain gim Dota yang  bisa mengalahkan pemain profesional, hingga digunakan pada chatbot agar dapat berinteraksi dengan manusia secara lebih natural, AI tak hanya dimanfaatkan pada proyek eksperimental tetapi juga dunia otomotif yang menggunakan AI untuk membuat kegiatan berkendara menjadi aman dan menyenangkan.      

Salah satu contoh penggunaan AI bagi dunia otomotif bisa dilihat melalui mobil tanpa pengemudi, yang di lengkapi kamera beresolusi tinggi, beragam sensor, digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bagian dari big data dan selanjutnya diproses oleh komputer yang tertanam di dalam mobil untuk menentukan tiap langkah berkendara mobil swakemudi.

Kemampuan mesin untuk belajar telah terbukti semakin membaik, penerapan kecerdasan buatan  pun semakin meluas dan terus berkembang di banyak sektor, mulai dari teknologi informasi, kesehatan, keuangan, pertanian, pemasaran, dan tak ketinggalan industri otomotif. Kecerdasan buatan disebut-sebut menjadi inovasi termutakhir di tengah perkembangan teknologi digital seperti sekarang ini, penggunaan konsep learning machine membuat produk AI semakin mampu mengambil keputusan berdasarkan kasus-kasus.

Hubungan  antara manusia dan kecerdasan buatan inilah yang membuat terciptanya sejumlah terobosan, sebut saja pada industri otomotif  yang mana teknologi robotik seakan telah mengonsep ulang campur tangan manusia dalam berkendara tanpa harus bersusah-payah pemilik kendaraan bisa duduk santai untuk dapat menuju suatu tempat tanpa harus ada yang menyetir.

Seperti pada Proyek Google's Self  Driving Car merupakan usaha ambisius oleh tim insinyur yang disponsori Google untuk membuat perangkat lunak kecerdasan buatan yang cukup kuat untuk memungkinkan mobil tanpa pengemudi untuk berkendara di jalanan. Yang terpenting perangkat lunak buatan para insinyur ini diciptakan tidak hanya untuk menavigasi mobil sehingga tidak menabrak pembatas jalan atau masuk ke selokan, tetapi tujuan utamanya adalah untuk menciptakan mobil yang dapat mengemudi di jalan dengan pengemudi lainnya, merespons seperti halnya seorang pengemudi merespons dan membuat keputusan layaknya seorang manusia.

Sementara mobil tanpa pengemudi mungkin tampak seperti terinspirasi dari film, mereka sebenarnya jauh lebih mungkin diwujudkan daripada yang pikirkan. Nevada, California, dan Florida semua telah mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan mobil tanpa pengemudi tahun ini. Salah satu keuntungan besar dari mobil tanpa pengemudi ialah mereka akan mentaati batas maksimum kecepatan, menjaga jarak aman dengan kendaraan lainnya, dengan memanfaatkan AI mobil di masa mendatang akan saling terhubung. Bahkan Gartner memprediksi pada 2020 akan ada 250 juta mobil yang saling terhubung satu sama lain. Koneksi antarmobil bisa mendatangkan manfaat baru. Misalnya jika terjadi kerusakan, mobil itu lantas mengirimkan data diagnosanya.

Sistem pusat kemudian menganalisis kerusakan itu dan langsung mentransfer data analisis ke segala mobil yang terkoneksi agar kerusakan serupa tak dialami mobil lainnya, data seperti kondisi jalan dan lalu-lintas dapat pula dibagikan memanfaatkan sistem mobil yang saling terkoneksi agar tercipta sistem berkendara yang efisien. 

Mobil-mobil sejenisnya mungkin saat ini sedang dikembangkan oleh berbagai perusahaan elektronik seperti Samsung, Apple dan tentu saja perusahaan perusahaan mobil lainnya. Namun hanya Google yang saat ini sudah melakukan berbagai uji coba secara nyata dan mempublikasikannya di YouTube untuk sementara Google melakukan pengembangan untuk prototipe mobil tersebut di daerah Detroit.

Mobil ini menggunakan tenaga listrik yang bisa berjalan hingga 100 mil menggunakan berbagai kombinasi sensor dan software teknologi terbaru untuk mencari sendiri kondisi lingkungan di sekitarnya yang dikombinasikan dengan Google Maps dan GPS, semua mobil dilengkapi dengan sistem navigasi satelit, radar, laser, dan camera 360o. 

Software yang disematkan pada mobil bisa mengenali berbagai jenis objek mulai dari manusia, mobil, marka jalan, rambu-rambu, lampu lalu lintas dan dapat mengenali berbagai hal yang ada di jalan termasuk juga pengendara sepeda dan lain-lain. Tidak hanya itu mobil ini juga mampu mendeteksi pekerja jalan dan bisa menavigasi dengan aman mobil tersebut tanpa menyebabkan kecelakaan. Pada prototype terbaru sensor yang disematkan pada mobil tanpa pengemudi mampu melihat ke segala arah hingga jarak 180 meter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun