Mohon tunggu...
Audi Yudhasmara
Audi Yudhasmara Mohon Tunggu... General Practitioner RSIA Bunda Jakarta

Bicara seputar kesehatan anak | Pediatric enthusiast 🚀

Selanjutnya

Tutup

Healthy

ISPA Berulang pada Anak: Kapan Harus Waspada dan Apa yang Harus Dilakukan?

24 Februari 2025   18:51 Diperbarui: 13 Mei 2025   15:22 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dan editing pribadi

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berulang pada anak adalah masalah kesehatan yang sering mengkhawatirkan orang tua. ISPA dapat disebabkan oleh berbagai virus atau bakteri yang menginfeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek, flu, atau sinusitis. Pada anak-anak, ISPA sering kali lebih umum terjadi karena sistem imun mereka yang belum sepenuhnya berkembang. Namun, jika infeksi terjadi berulang kali, semakin parah, atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah medis yang lebih serius, seperti alergi, gangguan imun, atau kelainan struktural pada saluran pernapasan. Penanganan yang tepat sangat penting untuk mengidentifikasi penyebab mendasar dan menghindari komplikasi yang lebih serius.

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berulang pada anak adalah kondisi yang sering ditemui, terutama pada usia dini. Anak-anak, terutama yang berusia di bawah lima tahun, sangat rentan terhadap infeksi saluran pernapasan karena sistem kekebalan tubuh mereka masih dalam proses perkembangan. Selain itu, anak-anak cenderung lebih sering berinteraksi dengan lingkungan yang penuh dengan kuman, seperti di sekolah atau tempat penitipan anak. Oleh karena itu, ISPA menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang pada masa anak-anak.

Namun, ISPA yang terjadi berulang kali dapat menimbulkan kecemasan bagi orang tua. Meskipun sebagian besar kasus ISPA tidak berbahaya dan sembuh dengan sendirinya, frekuensi infeksi yang tinggi atau gejala yang semakin berat bisa menjadi tanda adanya kondisi medis lain yang perlu diperhatikan. Dalam beberapa kasus, ISPA yang berulang dapat mengindikasikan adanya gangguan pada sistem imun anak, alergi, atau masalah struktural pada saluran pernapasan yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui kapan harus waspada dan mencari bantuan medis yang tepat.

Kenapa Anak Bisa Sering Sakit berulang ?

Ada beberapa faktor yang bisa membuat anak lebih rentan mengalami ISPA berulang, mulai dari kondisi bawaan, sistem kekebalan tubuh yang belum matang, hingga faktor lingkungan.

Faktor Medis: Penyakit Bawaan atau Gangguan Paru

  • Penyakit Jantung Bawaan
    Anak-anak dengan kelainan jantung bawaan, seperti cacat jantung kongenital, lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia berulang. Gangguan pada sirkulasi darah yang terjadi pada kondisi jantung bawaan menghambat aliran darah yang cukup ke paru-paru, sehingga mengurangi kemampuan paru-paru untuk melawan infeksi. Akibatnya, infeksi saluran napas dapat berkembang lebih cepat dan lebih sering terjadi pada anak dengan kondisi ini (Barakat et al., 2021).
  • Asma atau Kelainan Paru
    Asma yang tidak terkontrol dengan baik juga dapat menjadi faktor risiko utama bagi ISPA berulang pada anak. Ketika asma tidak dikelola dengan tepat, saluran napas menjadi lebih sensitif terhadap pemicu seperti infeksi virus atau bakteri, yang dapat memperburuk gejala dan menyebabkan infeksi berulang. Selain itu, kelainan struktural pada paru-paru, seperti disfungsi silia atau adanya kelainan pada dinding saluran napas, dapat memfasilitasi pertumbuhan bakteri dan virus, sehingga meningkatkan frekuensi infeksi pernapasan (Özçelik et al., 2024).
  • Fibrosis Kistik & Diskinesia Silia Primer
    Fibrosis kistik dan diskinesia silia primer adalah kondisi genetik yang memengaruhi sistem pembersihan lendir di saluran pernapasan. Pada fibrosis kistik, produksi lendir yang kental dan lengket mengganggu proses pembersihan paru-paru, sementara diskinesia silia primer mengakibatkan gangguan pada gerakan silia (rambut halus di saluran napas) yang membantu membersihkan kuman. Kedua kondisi ini membuat saluran pernapasan lebih rentan terhadap infeksi berulang, karena lendir yang menumpuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri dan virus (Sen et al., 2024).

Faktor Kekebalan Tubuh: Normal atau Bermasalah?

  • Sistem Imun yang Belum Matang
    Anak-anak, terutama yang masih berusia prasekolah, memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya matang. Oleh karena itu, mereka cenderung lebih sering terkena infeksi, termasuk ISPA. Pada usia ini, tubuh anak masih mengembangkan kemampuan untuk mengenali dan melawan patogen, sehingga lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan yang berulang. Hal ini merupakan bagian dari proses normal perkembangan sistem imun mereka, dan infeksi sering kali menjadi bagian dari proses adaptasi tubuh anak terhadap dunia di sekitarnya (Voloshin et al., 2024).
  • Defisiensi Imun
    Beberapa anak mungkin memiliki kekurangan dalam sistem kekebalan tubuh mereka, seperti defisiensi imun. Kondisi seperti defisiensi IgA dan IgG, yang merupakan defisiensi antibodi, membuat tubuh anak kesulitan untuk melawan infeksi. Anak-anak dengan defisiensi imun ini sering mengalami ISPA yang berat dan berulang karena kekurangan kemampuan tubuh untuk mengenali dan mengatasi patogen yang masuk. Jika anak mengalami infeksi saluran napas yang sering dan parah, dokter mungkin akan merujuk mereka untuk menjalani pemeriksaan imunologi lebih lanjut untuk menentukan apakah ada kelainan pada sistem kekebalan tubuh mereka (Koenen, 2025).

Faktor Lingkungan: Rumah atau Sekolah Bisa Jadi Pemicu

  • Paparan Asap Rokok dan Polusi Udara
    Anak-anak yang sering terpapar asap rokok atau polusi udara memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami ISPA berulang. Asap rokok mengandung berbagai bahan kimia yang dapat merusak lapisan pelindung saluran napas dan melemahkan sistem kekebalan tubuh anak. Begitu juga dengan polusi udara yang mengandung partikel-partikel berbahaya yang dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan, mempermudah infeksi saluran napas untuk berkembang. Paparan terus-menerus terhadap polusi dan asap rokok dapat meningkatkan frekuensi dan keparahan infeksi saluran pernapasan pada anak (Cardinale et al., 2023).
  • Daycare dan Sekolah
    Anak-anak yang baru memasuki daycare atau sekolah sering kali mengalami peningkatan infeksi saluran pernapasan karena interaksi yang lebih sering dengan teman sebaya. Virus dan bakteri mudah tersebar di lingkungan ini, terutama ketika anak-anak masih dalam tahap pengembangan sistem kekebalannya. Meskipun peningkatan infeksi ini biasanya bersifat sementara dan akan berkurang seiring waktu, anak yang sering terpapar berbagai patogen dapat mengalami ISPA berulang. Faktor-faktor seperti kedekatan fisik dan kebersihan lingkungan juga berperan dalam memperburuk situasi ini (Cardinale et al., 2023).
  • Kekurangan Gizi
    Kekurangan gizi, khususnya kekurangan zat besi, vitamin A, dan zinc, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi, termasuk ISPA berulang. Nutrisi yang buruk mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan patogen dan mempercepat proses pemulihan dari infeksi. Misalnya, kekurangan vitamin A dapat memengaruhi integritas selaput lendir pada saluran pernapasan, sementara kekurangan zinc dapat mengganggu fungsi sel imun yang penting dalam melawan infeksi. Oleh karena itu, asupan gizi yang seimbang dan adekuat sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh anak terhadap infeksi (Özçelik et al., 2024).

Bagaimana Cara Mengatasi ISPA Berulang?

  • Pastikan Anak Mendapat Nutrisi yang Baik
    Nutrisi yang tepat sangat penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh anak. Makanan yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral berperan penting dalam mendukung fungsi imun tubuh. Misalnya, vitamin C yang ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk dan kiwi dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan dari infeksi. Begitu pula dengan vitamin A yang berfungsi untuk menjaga kesehatan saluran pernapasan, serta zinc yang berperan dalam meningkatkan respons imun. Jika anak kekurangan salah satu elemen gizi tersebut, mereka lebih rentan terhadap infeksi berulang. Oleh karena itu, penting untuk memberikan makanan yang bervariasi, termasuk sayuran, buah-buahan, dan makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak.
  • Minimalkan Paparan Faktor Risiko
    Lingkungan yang sehat dan bersih sangat berpengaruh terhadap kesehatan saluran pernapasan anak. Paparan terhadap asap rokok dan polusi udara dapat memperburuk kondisi saluran napas dan meningkatkan risiko ISPA. Asap rokok mengandung berbagai zat kimia yang dapat merusak jaringan paru-paru dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Selain itu, polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor atau pembakaran sampah juga mengandung partikel-partikel berbahaya yang dapat memicu peradangan saluran napas. Untuk itu, sangat disarankan untuk menghindari membawa anak ke tempat-tempat yang tercemar asap rokok dan menjaga kualitas udara di rumah dengan memastikan ventilasi udara yang baik dan menggunakan alat pembersih udara jika diperlukan.
  • Jadwal Vaksinasi yang Lengkap
    Vaksinasi memainkan peran penting dalam melindungi anak dari infeksi yang dapat menyebabkan ISPA berulang. Vaksin seperti influenza, yang melindungi anak dari flu musiman, dan vaksin pneumokokus, yang melindungi terhadap infeksi bakteri penyebab pneumonia, dapat mengurangi risiko infeksi saluran napas yang lebih serius. Vaksinasi yang tepat waktu dan lengkap dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak, sehingga tubuh lebih siap dalam menghadapi patogen yang menyebabkan ISPA. Orang tua perlu memastikan anak mendapatkan vaksin sesuai dengan jadwal yang dianjurkan oleh dokter atau penyedia layanan kesehatan, serta mengikuti saran vaksinasi tambahan jika diperlukan, terutama bagi anak yang memiliki kondisi medis tertentu.
  •  Cek ke Dokter Jika Infeksi Terlalu Sering atau Berat
    Jika anak mengalami ISPA lebih dari 6 kali dalam setahun atau infeksinya selalu membutuhkan pengobatan antibiotik untuk sembuh, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih mendalam. Dalam kasus seperti ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengidentifikasi apakah ada kondisi medis lain yang mendasari, seperti alergi, asma, atau gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Beberapa kondisi, seperti defisiensi imun atau kelainan struktural pada paru-paru, dapat membuat anak lebih rentan terhadap infeksi berulang. Pemeriksaan lebih lanjut ini memungkinkan dokter untuk meresepkan pengobatan yang lebih tepat, serta memberikan rekomendasi untuk manajemen jangka panjang agar infeksi tidak terjadi lagi di masa depan.

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter Anak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun