Mohon tunggu...
Audi Moslem
Audi Moslem Mohon Tunggu... lainnya -

Dengan kesenian aku hidup, dengan menulis hidupku punya arti.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Banyak Wanita Kini Dengan Mudah Melepaskan Keperawanannya, Salah Siapa?

18 Mei 2014   07:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1400346368783084914

Jakarta, kota besar di Indonesia penuh dengan cita-cita dan harapan, roda perputaran ekonomi bergerak cepat, kendaraan melaju tiada hentinya, sepanjang jalan banyak dijajakan hiburan dan segala hal yang menarik mata. Budaya yang begitu instan dengan mudahnya bisa diadopsi oleh masyarakat, kini hampir setiap orang kian konsumtif dengan kebutuhannya. Film, musik, bioskop, mall, restauran, panggung teater, perpustakaan dan segala hal yang mendukung akses untuk menjadi manusia yang tidak ketinggalan jaman dapat dengan mudah ditemui. Disini masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan kesenangan begitu juga sebaliknya. Realitanya di Indonesia bukan hanya Jakarta yang sedang berkembang menjadi modern, tapi hampir semua kota besar di negara ini menuju kesana.Seiring dengan perkembangan jaman maka budaya manusia pun ikut berubah. Segala aturan yang sudah melekatdan berjalan dengan hakikatnya dapat dengan mudah diabaikan dan dianggap kuno.

Kali ini kita akan membicarakan tentang sebuah gaya hidup baru yang dikatakan modern. Ya, berhubungan dengan judul yang saya sebutkan,kali ini kita akan membahas tentang interaksi antar manusia, manusia ada dua jenis, yaitu pria dan wanita, mereka menjalin sebuah hubungan perkenalan sebelum ke jenjang yang lebih serius yaitu “pacaran”. Mungkin kita sudah biasa mendengar hal itu ataupun mengalaminya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga, 2002:807), pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Berpacaran adalah bercintaan; (atau) berkasih-kasihan (dengan sang pacar). Memacari adalah mengencani; (atau) menjadikan dia sebagai pacar. Sementara kencan sendiri menurut kamus tersebut (lihat halaman 542) adalah berjanji untuk saling bertemu di suatu tempat dengan waktu yang telah ditetapkan bersama.

Gaya berpacaran orang pada umumnya tentu berpengaruh terhadap segala kultur yang ada, jaman tahun 80’an orang berpacaran masih cukup santun, adat ketimuran kita masih cukup melekat karena akses informasi pada saat itu masih dibatasi. Yah tidak tertutup kemungkinan juga pada jaman itu orang sudah melakukan ke tahap yang lebih sebelum menuju jenjang pernikahan, tapi yang jelas jumlahnya mungkin masih sedikit. Sekarang di jaman modern ini pacaran pun sudah berubah mengikuti perkembangan jaman sama seperti halnya trend, ya pacaran adalah trend atau gaya hidup anak muda jaman sekarang. Di jaman akses informasi dengan cepat mudah diraih dan kecenderungan orang untuk melakukan budaya instan maka semua juga akan berpengaruh pada banyak hal termaksuk pacaran. Di pojok kosan mahasiswa, taman publik, kebun kosong sampai di mall yang megah kita tentu tak jarang dapat menemui kedua belah insan manusia memadu kasih, mereka berpegangan tangan, saling memandang, berpelukan seakan dunia ini adalah milik mereka berdua tanpa menghiraukan orang disekelilingnya, ohhh.. sungguh pacaran adalah pengalaman berharga yang tidak patut dilupakan.

Beberapa teman sering menceritakan indahnya masa pacaran, mereka tak akan mungkin melupakan momen yang indah saat pertama merasakannya, banyak yang berujung hingga ke jenjang pernikahan ataupun kandas di tengah jalan. Beberapa memang mengakui bahwa pacarandinilai sebagai sarana yang tepat untuk mengetahui hal yang lebih dalam tentang pasangan yang akan dinikahinya kelak. Ada yang menjalani dengan sikap yang santun, memiliki penghasilan terlebih dahulu, lalu bertemu dengan kedua orangtua sang pacar sebelum menjalaninya, jadi setiap ingin mengajak jalan sang wanita, tidak lepas dari perhatian orangtua. Ada yang secara diam-diam maupun tersembunyi agar tidak nampak oleh orang disekelilingnya, menjalin hubungan rahasia karena takut dimarahi oleh orang tua (terutama wanita), ada juga yang takut karena dimarahi istri/suami karena pacarnya merupakan selingkuhannya dan masih banyak hal lainnya. Mengenal lawan jenis yang kita minati memang hal yang normal, karena katanya kita tidak mau membeli kucing dalam karung.

Pacaran kini sudah berubah, banyak orang sudah salah mengartikannya. Film, musik, budaya asing, media, ideologi, politik dan jargon-jargon asing banyak mempengaruhi kita, terutama budaya barat yang secara massive masuk dan secara tidak langsung memaksa orang untuk mengikutinya. Dalam hubungan pacaran era modern sekarang banyak orang sudah salah kaprah, mereka berciuman, melakukan hubungan seks, saling meraba tubuh pasangan dan segala aktivitas keintiman yang bersifat seksual lainnya. Chemistry penting bagi mereka yang berpacaran karenanya itu suatu hal yang intim, sekalipun perlu dilakukan dalam hal fisik. Beberapa teman di masa lalu pernah mengakui secara terang-teranganbahwa mereka sudah tidak perawan (bagi wanita) dan tidak perjaka (bagi lelaki). Mereka sangat menikmati momen pertama saat mereka melakukannya, dengan perasaan cemas dan takut, bercinta menjadi momen yang paling nikmat. Beberapa dari mereka pernah merasa menyesal dan beberapa dari yang lainnya terus berlanjut, walaupun mereka mengakui hanya ingin melakukannya dengan orang yang mereka cintai. Awalnya menyesal bagi mereka saat pertama kali melakukannya, namun seiring berjalannya waktu melihat lingkungan yang sudah berubah, hal tersebut menjadi biasa, bahkan tidak malu untuk dibicarakan. Beberapa mengakui dengan rasa bangga, dan yang lainnya mengakui lewat obrolan serius, sebagai curahan hati, yang jelas dari sini saya sebagai penulis senang mendengar penuturan mereka, juga agar kejadian ini kelak tidak terjadi pada generasi muda lainnya., atau bisa menjadi kontrol orangtua untuk selalu mengawasi tingkah laku anak-anak mereka kelak.

Seks bebas merupakan bahan perbincangan yang paling hebat mulai dari banyak golongan atau tingkat sosial dimana saja. Tentu kita mengenal lingkungan kita, jika kita membicarakan hal ini di lingkungan yang masih santun masyarakatnya mungkin ini menjadi hal yang sangat tabu dibicarakan, namun sepertinya hal seperti ini sudah menjadi perhatian publik yang serius. Banyak media juga sudah memaparkan banyak data serta peristiwa, bahwa hubungan sex pranikah sudah banyak dilakukan muda-mudi yang belum menikah atapun orang yang sudah menikah sekalipun, bahkan hal yang lebih parah lagi anak sekolah dasar sudah pernah melakukannya. Pacaran kini pun sudah punya paket tersendiri. Bisa sama dibilang apabila kita membeli makanan ataupun menggunakan jasa tertentu, jika tidak berujung dengan aktivitas seksual secara fisik maka itu bukan hal yang menyenangkan bagi muda-mudi yang hati nuraninya tertutup oleh godaan zaman. Mulai dari saling bersentuhan, lama kelamaan mulai berani berpegangan tangan, lalu menyentuh bagian tubuh lain, kemudian mulai mencoba mencium beberapa bagian tubuh tertentu yang dinilai masih layak di depan publik, menatap lebih dalam, lalu melakukan aksi yang lebih intim dengan bertukar air liur dalam bersentuhan bibir/ciuman, sampai berlanjut ke aksi yang paling akhir yaitu penetrasi kelamin perempuan, atau hanya sekedar saling meraba dan mencumbu “petting” sampai kedua pihak saling mencapai orgasme kemudian sampai ke oral seks. Awalnya mungkin mereka berusaha membatasi sampai sejauh mana aktivitas yang dilakukan, namun syaitan tidak akan pernah berhenti menggoda manusia sampai mereka menjadi pengikutnya.

Banyak wanita sekarang sudah dengan mudah merelakan keperawanan untuk laki-laki yang mereka cintai dan sebaliknya. Wanita selalu melibatkan emosi dalam tiap hubungan yang mereka jalani. Lelaki yang tidak siap mental dan tidak bertanggung jawab tentu akan senang sekali layaknya kucing yang diberikan umpan ikan secara gratis. Sebenarnya dalam hubungan lawan jenis, jika tidak terjadi hal yang dinginkan, laki-lakilah yang patut disalahkan walaupun segalanya bermulai dari minat yang sama, karena lelakilah yang di takdirkan menjadi seorang pemimpin. Bukan sepenuhnya mau menyalahkan lelaki, tapi ingat laki-laki seharusnya punya tanggung jawab lebih besar daripada wanita! Teringat jaman sekolah dulu, jaman dimana kondisi mental tidak stabil, jauh dari kedewasaan. Membicarakan seks atau film porno menjadi hal yang bisa menakutkan ataupun bisa jadi menyenangkan, mereka yang mudah tergoda dan yang jauh dari prinsip bisa dengan mudah merasakan hasrat ingin menuju kesana. Agama sudah jelas mengatur hubungan antar lawan jenis dengan bijaksana dalam kehidupan manusia, namun semua itu dirusak oleh kalangan manusia yang cenderung ingin dosa beredar diantara sesamanya. Pintu gerbang seks bebas adalah wanita, dalam beberapa litelatur agama dijelaskan bahwa dalam kehidupan nanti, wanita yang jumlahnya paling banyak menjadi penghuni neraka. Ini bukan berarti merendahkan wanita, mereka adalah alasan untuk kita sebagai laki-laki lindungi dan dijauhkan dari pengaruh buruk. Tampilan wanita modern sekarang selalu menggoda, mereka menyuguhkan bagian tubuh mereka untuk dilihat para lelaki. Sejatinya wanita selalu ingin menjadi cantik di depan publik, namun pengaruh jaman membuat mereka menjadi cenderung murahan. Aurat bagi wanita adalah seluruh bagian tubuhnya, itu kenapa menjadi alasan untuk ditutupi, sederhananya mencegah mata lelaki yang tidak kuat iman agar tidak tergoda.

Sebagian besar dari wanita sekarang cuek tampil percaya diri dengan pakaian yang mempertontonkan aurat. Hey… tunggu dulu, biasanya para aktivis wanita feminisme ala barat selalu bilang, “otak lelaki saja yang porno!!!” loh, bukannya lebih baik mencegah ya daripada mengobati? awalnya semua keadaan yang dianggap tabu sekarang malah jadi biasa, itulah awal dari sebuah dosa ! skala kecil bisa menjadi besar apabila kita tidak pernah peduli akan hal itu. Menyerobot lampu merah adalah tindak korupsi skala kecil, artinya mereka tidak peduli dengan keselamatan orang lain dan dirinya sendiri, maka dari hal demikian kita bisa melihat sikap dan mental seseorang dari hal sederhana. Awalnya berbohong kecil, lama-lama bisa timbul kebohongan besar, karena terbiasa melakukan kebohongan.

Bukan berarti pacaran buruk, pacaran pun harus punya aturan main yang tidak merugikan kedua belah pihak, jika tidak harus melakukannya maka tinggalkanlah. Segala hal yang dilakukan harus punya aturan main yang jelas dan memiliki visi dan misi kedepan. Melakukan sesuatu atas dasar kesenangan bisa saja berakhir dengan buruk. Lakukanlah sesuatu atas dasar tanggung jawab dan punya tujuan akhir!

Keperawanan bisa jadi memang bukan hal yang penting, karena memang banyak faktor kendala, akan tetapi keperawan menjadi sebuah simbol, artinya kepercayaan, bahwa ia layak dipercaya karena menjaga sebuah nilai. Yang terpenting adalah jiwa kita terjaga dalam rekaman memori otak, bahwasanya kita tidak melakukan hal buruk atau dosa terbesar yaitu lalai dalam menjaga harga diri, terlepas dari masalah perawan atau tidaknya. Orang yang sudah pernah melakukan dosa besar dan tidak bertaubat biasanya jiwanya tidak akan pernah tenang, selalu ada alasan untuk melakukan dosa lagi. Jika tidak perawan dikarenakan faktor bukan karena perbuatan dosa, maka jiwa kita akan ikhlas menerima cobaan dan tidak terlepas dari belenggu dosa, selama kita terus menjaga dan memaafkan diri kita.

Agama dan peran masyarakat memang selalu jadi benteng bagi kemaksiatan, selama kita peduli terhadap hal sosial dan berusaha mengkritisi hal yang ada, tentu hal tersebut bisa di minimalisir walaupun memang sejatinya tidak bisa dihentikan, karena tuhan selalu punya jawaban lain dari tiap masalah manusia, mereka bisa jadi contoh untuk generasi manusia mendatang terlepas dari baik dan buruknya. Tiap manusia punya hati nurani dalam dirinya, itu menjadi kontroluntuk menghindari hal yang tidak baik terjadi. Berbahagialah untuk manusia yang dijauhkan dari kesempatan untuk berbuat dosa, berbahagialah dengan segala keterbatasan yang kalian miliki dan syukuri sebagai nikmat dari yang maha kuasa.

Orangtua yang memiliki anak perempuan wajib punya tanggung jawab besar dalam menjaga anaknya sampai ia menikah kelak. Pesan untuk orang tua, jagalah anak perempuan dan istri-istri kalian dari godaan jaman, jangan tabu untuk memberi pengetahuan tentang reproduksi manusia, seks dan fungsi alat tubuh sejak dini. Dekatkanlah mereka dengan jalan agama, peringatkan bahaya pergaulan di luar sana, pilihlah lelaki yang secara moral memiliki tingkah laku baik dan bertanggung jawab, biasakan untuk mengenal mereka terlebih dahulu. Biasakan selalu hidup dalam kejujuran, selalu dengarkan apabila mereka bercerita dan berikan perhatian khusus. Wanita, walaupun kalian sendainya mampu menjaga diri kalian sendiri, sehebat apapun kalian dalam menghadapi tantangan tapi janganlah lupa peran yang lainnya untuk melindungi kalian, karena sudah menjadi hakikat kalian untuk selalu dilindungi, dijaga dan dihormati. Janganlah buat diri kalian seperti layak untuk diperkosa atau dipermainkan oleh lelaki. Laki-laki yang benar-benar mencintai kalian adalah lelaki yang berani menikahi kalian, karena sesungguhnya pernikahan adalah simbol tanggung jawab untuk saling mencintai, menjaga dan menafkahi. Jadi jangan pernah berfikir ia mencintai kalian dengan sekedar kata atau rayuan belaka. Kecantikan yang kalian miliki seharusnya dijaga, bukan dipamerkan. Buat para lelaki, ingatlah ibu yang melahirkan kalian, saudara wanita kalian, jangalah pernah berbuat zina dengan wanita yang belum tentu menjadi istri kalian, karena kalian akan merugikan hak orang lain yang jadi suaminya kelak. wanita untuk dicintai bukan untuk sekedar barang pakai! bagi wanita juga sebaliknya.

Jaman sudah banyak berubah, sekali lagi hal yang dianggap buruk bisa menjadi biasa, karena sudah terbiasa. Kebutuhan manusia sudah jauh lebih berbeda dari sebelumnya, perubahan jaman menjadi tantangan buat mereka yang hidup di dalamnya. Belajarlah ilmu setinggi mungkin, karena kebodohanlah yang sebenarnya menyebabkan kerugian, kerusakan dan dosa di muka bumi ini. Apapun yang terjadi masa depan adalah pilihan masing-masing, bukan bermaksud menggurui hanya membantu memperbaiki. Mari kita sama-sama melawan hal yang merusak moral umat manusia.

-Audi Moslem

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun