Mohon tunggu...
Audie Masola
Audie Masola Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Revolusi Industri 4.0: Pandangan dan Potensi di Indonesia

14 Mei 2019   13:19 Diperbarui: 14 Mei 2019   13:51 5659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang mana menunjukkan kemampuan sistem informasi untuk memastikan adanya keterbukaan informasi pada sistem tersebut. Kemampuan sistem informasi ini ditunjukkan melalui diciptakannya salinan virtual dunia fisik dengan memperkaya model digital menggunakan data sensor (termasuk data dan penyediaan informasi).

  1. Bantuan teknis

Yang meliputi kemampuan sistem bantuan untuk mendukung manusia dengan menggabungkan dan mengevaluasi informasi, sehingga dapat dibuat secara sadar keputusan yang tepat yang sesuai untuk memecahkan masalah terutama dalam keadaan mendesak yang membutuhkan waktu singkat.

  1. Kemampuan terdesentralisasi

Yaitu kemampuan sistem fisik maya untuk membuat keputusan sendiri sehingga dapat menjalankan tugasnya seefektif mungkin.

Perkembangan Industri 4.0 

Di Indonesia sangat didukung oleh Kementerian Perindustrian. Menurut Menteri Perindustrian Indonesia, Revolusi Industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industri dimana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Dalam memasuki Revolusi Industri 4.0 tersebut, Menteri Perindustrian Indonesia telah menetapkan strategi. Terdapat empat strategi yang telah disiapkan oleh Menteri Perindustrian untuk mengimplementasikan Industri 4.0 di Indonesia. 

Strategi pertama yaitu mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini produksi di industri (internet of things). Terkait strategi tersebut, Menteri Perindustrian tengah mendorong  agar angkatan kerja di Indonesia terus belajar dan meningkatkan keterampilannya untuk memahami penggunaan teknologi ini. 

Strategi kedua yang dilakukan ialah pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) sehingga mampu menembus pasar ekspor melalui program e-smart IKM. 

Strategi ketiga yaitu penggunaan teknologi digital pada industri nasional. Teknologi digital yang dimaksud antara lain Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Dengan adanya teknologi digital ini dapat memberikan keuntungan kepada industri, seperti menaikkan efisiensi dan mengurangi biaya sekitar 12-15%. Contoh penerapannya di Indonesia yaitu di industri otomotif dalam proses produksinya sudah menggunakan sistem robotik dan internet of things (IoT). Kemudian dalam industri makanan dan minuman teknologi industri 4.0 ini telah diterapkan dalam proses pemilihan bahan baku. Salah satu perusahaan yang telah mengimplementasikan Industri 4.0 di Indonesia adalah PT Schneider Electric Manufacturing Batam (SEMB). SEMB dan Kementerian Perindustrian melakukan kerjasama mengenai pengaplikasian teknologi Virtual Reality untuk mengontrol kondisi mesin. Selain itu juga terdapat Telkomsel sebagai salah satu pihak enabler  Industri 4.0 yang siap mendukung terlaksananya hal tersebut di Indonesia. Telkomsel akan menyediakan sistem IoT melalui program Telkomsel Innovation Center (TINC). Kegiatan yang diadakan dalam program TINC tersebut antara lain, penyediaan laboratorium IoT, program mentoring dan bootcamp bersama expertise di bidang IoT, serta networking access bagi para startup, developer, maupun system integrator dengan para pemain industri terkait. 

Strategi keempat adalah inovasi teknologi melalui pengembangan startup dengan memfasilitasi tempat inkubasi bisnis. Untuk mendukung strategi ini Kementrian Perindustrian telah melakukan upaya dengan mendorong penciptaan wirausaha berbasis teknologi yang dihasilkan dari beberapa techno park yang telah dibangun di beberapa wilayah Indonesia, seperti Bandung Techno Park di Bandung, TohpaTI Center di Denpasar, Incubator Business Center Semarang di Semarang, Makasar Techno Park - Rumah Software Indonesia di Semarang, serta Pusat Desain Ponsel di Batam.

Melalui instrumen pemerintah, dari Kementrian Perindustrian juga memprioritaskan pembangunan dan implementasi sistem industri 4.0 dalam 5 sektor Industri nasional seperti tekstil, otomotif, elektronik, makanan dan minuman, serta kimia. Target pemerintah hingga 10 tahun mendatang mampu berkontribusi hingga 70 persen dari produk domestik bruto (PBD) manufaktur indonesia.

Untuk melihat kesiapan menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Indonesia, dilakukan survei kepada calon penerus bangsa di Indonesia, yaitu mahasiswa ITB. Hasilnya adalah sebagai berikut:

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Dari hasil kuisioner dan studi pustaka yang dilakukan, revolusi industri 4,0 sudah mulai masuk ke Indonesia, sebagian besar telah mengetahui dan mengerti mengenai revolusi industri, lebih banyak responden yang berpendapat revolusi industri merupakan sebuah peluang , namun perlu dikaji ulang apakah Indonesia siap atau tidak menghadapi revolusi Industri 4.0.

Arus globalisasi tidak dapat dibendung, untuk menjadi negara yang maju, Indonesia harus mau terbuka, bekerjasama dengan negara lain dan mampu mengikuti perkembangan zaman, terlepas dari siap atau tidaknya Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0. Perlu juga diperhatikan dampak positif dan negatif dalam pengaplikasian teknologi dalam berbagai sektor, yakni sektor sosial, ekonomi, dan budaya di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun