Mohon tunggu...
Rahmayu Attri Murni
Rahmayu Attri Murni Mohon Tunggu... Guru - belajar dan terus belajar

Jangan hanya memandang dari salah satu sisi, agar pandanganmu tidak tersempitkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keluasan Hati Bagai Lautan

19 Agustus 2019   18:24 Diperbarui: 19 Agustus 2019   18:32 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keluasan Hati Bagai Lautan

Banyak ilmu dititipkan pada alam, satu diantaranya pada lautan. Bagi orang-orang yang menyempatkan diri memikirkannya, akan tergambar tentang suatu suasana yang menenangkan dan melapangkan pikiran, di samping sebagai muara bagi tumpahan air yang mengalir dari daratan, sebagai tempat berbagai ikan dan binatang lain mencari penghidupan, sebagai jalan laut bagi manusia, serta sebagai sumber rezeki bagi manusia.
.
Aku masih belajar meraba-raba memaknai kehendakNya, kadang kala masalah yang datang selalu menyesakkan hati, memberi aroma pedih yang menyayat bagai belati. Ingin belajar seperti lautan, belajar menerima banyak hal tanpa harus mengeluh dan sakit hati. 

Menerima dengan lapang hati. Membalas kejahatan dengan kebaikan tapi aku hanyalah perempuan biasa setidaknya sedang berusaha untuk bersabar, menghadiahi diri dengan doa dan senyuman  semoga mampu melewatkan takdir dengan tenang dan nyaman
.
" Hai, orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar" (QS:Al-baqarah : 153).
.
Begitu besar peranan yang bisa dilakukan setiap insan yang menjadikan diri laksana sebuah lautan. Akan berusaha tenang dengan segenap ilmunya ini. Akan tetap bersabar meskipun banyak masalah kehidupan ini ditumpahkan kepada diri.
.
Bukan hanya itu, orang-orang yang laksana lautan akan mampu bergejolak sekuat-kuatnya saat diperlukan, laksana bencana yang tak diinginkan menghantam ratusan, ribuan jiwa.

#PembelajaranYangTakPernahUsai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun