Mohon tunggu...
Daniel Yonathan Missa
Daniel Yonathan Missa Mohon Tunggu... Administrasi - Anak kampung

Saya anak kampung yang kampungan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bandit Komunikasi

11 Juni 2018   21:06 Diperbarui: 11 Juni 2018   21:24 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sementara itu, menurut Budyatna & Ganiem (2012) bandit komunikasi (communicative gangster) adalah orang-orang yang bertindak untuk kepentingan diri mereka dengan orientasi komunikasi yang sangat egosentris. Singkatnya, bandit komunikasi adalah orang-orang yang tidak memiliki kemurnian motif dalam berkomunikasi.

Berdasarkan arti dari kata bandit, komunikasi dan pengertian komunikasi yang dikemukakan diatas, istilah ‘bandit komunikasi’ dapat dimaknai sebagai sebagai penjahat; pencuri yang melakukan pegiriman dan penerimaan pesan atau berita dengan orang lain sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Atau dapat diartikan sebagai pencuri; penjahat yang memotivasi orang lain menafsirkan pendapat seperti yang dikehendakinya. Bandit komunikasi bisa juga berarti pencuri; penjahat yang mengadakan hubungan/kontak/ perhubungan.

Hal apakah yang menggerakkan bandit komunikasi menggagas suatu komunikasi? Berdasarkan uraian Budyatna dan Ganiem tentang bandit komunikasi, maka motif yang menggerakkan bandit komunikasi memulai suatu aktivitas komunikasi tidak lain dari pada kepentingan diri mereka sendiri. Itu sebabnya orientasi mereka sangat terpusat kepada diri mereka sendiri.

Kita tahu, yang diharapkan dalam proses komunikasi ialah adanya titik kesamaan saling pengertian. Padahal misunderstanding berpotensi besar terjadi karena kurang tepatnya penerimaan orang lain terhadap berbagai hal yang dikomunikasikan. Bandit komunikasi menyadari hal ini dengan baik. Itu sebabnya mereka berkomunikasi secara strategis.

Para bandit komunikasi tidak pernah kehabisan strategi. Mereka mengerahkan segala kemampuan mereka untuk memperoleh strategi terbaik dalam menjalankan rencana mereka. Suatu strategi yang berhasil diterapkan pada waktu lalu akan kembali dijalankan, tidak peduli berapa kali melakukannya. Bagi mereka, yang terpenting bukan bagaimana mendapatkan hasil melainkan cara apa yang dapat mendatangkan hasil maksimal.

Karena itulah mereka tidak menghindari komunikasi apa pun yang menipu, penuh akal bulus, atau di bawah martabat manusia (Stephen R. Covey, 1997). Lebih lanjut dijelaskannya, unsur paling penting dalam komunikasi bukan pada apa yang tertulis dan terucap, melainkan pada karakter pengirim pesan kepada penerima. Jika komunikasi dibangun dari tekhnik hubungan yang dangkal, bukan dari dasar diri yang paling dalam, maka hubungan komunikasi akan berlangsung dengan cara seperti yang dipraktekkan para bandit komunikasi.

Kita tahu, setiap orang yang tidak sungguh-sungguh berusaha memperjuangkan kepentingan orang lain atau bandit komunikasi merupakan para pencari keuntungan. Yang ada dalam pikiran mereka hanyalah hal-hal yang menguntungkan mereka. Kalau kepentingan komunikan dapat membawa keuntungan, mereka akan memanfaatkannya. Sebaliknya, kalau kepentingan komunikan ternyata berpotensi menimbulkan kerugian bagi mereka, tidak akan dipedulikan. Fokus mereka adalah hasil, bagaimana dan apa pun caranya. Itu sebabnya menghalalkan segala cara sudah menjadi kebiasaan mereka.

Tampaknya merugi merupakan kata yang tidak ada dalam kamus para bandit komunikasi. Kalau pun ada, mungkin inilah kata yang paling mereka benci. Hal ini ditandai dengan adanya rasa tidak percaya kepada orang lain. Mereka takut dibanditi sebab jika hal itu sampai terjadi, bukan tidak mungkin mereka akan mengalami kerugian karena ulah orang-orang yang mereka percayai. Para bandit komunikasi lebih memilih menyembunyikan strategi komunikasi mereka dan berharap selalu berhasil. Dengan berbagai cara mereka berusaha agar tidak mengalami kerugian.

Tujuan para bandit komunikasi sudah pasti untuk menciptakan kesan-kesan yang tidak hanya menimbulkan simpati tetapi juga menguntungkan diri mereka. Mereka rela menyampaikan hal-hal yang bahkan mungkin tidak dapat mereka sanggupi. Para bandit komunikasi sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menepati janji mereka meskipun ada kesempatan dan potensi untuk melakukannya. Maksud mereka adalah menciptakan situasi dan kondisi yang dapat mereka kontrol guna pencapaian tujuan mereka. Tak pelak lagi, sepak terjang para bandit komunikasi cenderung merugikan dan memanfaatkan orang lain.

Bandit komunikasi tidak memiliki keinginan untuk memaksimalkan aktivitas komunikasi secara timbal balik, dimana kepentingan mereka dan kepentingan komunikan dapat dicapai. Mereka berusaha untuk tampil sebagai orang-orang yang paling berhak memiliki kepentingan. Tidak heran, kepentingan komunikan direbut dan dimanipulasi demi kepentingan mereka.

Sepak terjang para bandit komunikasi didesain sedemikian rupa sehingga tampak menarik dalam pandangan komunikan. Dengan begitu, publik akan menaruh ekspektasi yang besar terhadap mereka. Ketika memberikan sesuatu kepada komunikan, sebenarnya, mereka telah mengambil lebih banyak dari yang mereka berikan. Dengan kata lain, para bandit komunikasi tidak akan pernah memberikan apa pun bila belum mengambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun