Mohon tunggu...
Atina Sabila Khodijah
Atina Sabila Khodijah Mohon Tunggu... Lainnya - pembelajar

Three ways to achieve true happiness ~ be grateful ~ focus on the positives ~ spread kindness _Nulis, Ngajar, Ngebun

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Nethink Kalau Tidak Mau Overthinking

14 Juli 2020   05:22 Diperbarui: 14 Juli 2020   05:24 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat pertama kali bangun tidur apa yang kamu lakukan? Berdo'a, memanjatkan syukur atau langsung mengecek handphone? Baiknya memang kita membaca do'a dan memanjatkan syukur daripada langsung mengecek handphone. 

Apalagi kalau yang kita lihat adalah status Whatsapp atau IG Story orang lain yang sedang pamer dengan kekayaannya, dengan penampilannya yang goodlooking, dengan popularitasnya yang memiliki jutaan pengikut di akun media sosialnya. Wah, yakin masih bisa memanjatkan syukur dengan segenap ketulusan atas segala pemberian Tuhan pada kita?

Cobalah ketika bangun tidur, pikirkan betapa berharganya diri kita, betapa beruntungnya diri kita yang masih diberi kesempatan hidup oleh Sang Pencipta untuk terus menikmati alam semesta.

Pujilah Dia, kemudian awalilah harimu dengan senyuman, jernihkan pikiran, dan kumpulkan semua semangat. Tersenyum di pagi hari akan membuat suasana hatimu menjadi baik.

Memang susah, kalau baru bangun sudah ada hal-hal yang menyebalkan. Misalnya, orang tua masih pagi sudah mengomel, mengecek handphone ada notif tugas baru dari dosen, atau mendapat kabar tidak mengenakan hati. Pasti ada rasa kesal, marah, atau mungkin sedih dan kecewa. Tapi sebenarnya semuanya akan tetap baik-baik saja kalau kita punya sikap bodo amat sama si nethink.

Saat sesuatu yang menyebalkan atau bahkan mengecewakan terjadi pasti pikiran-pikiran negatif mulai bermunculan. Tapi cobalah katakan pada diri kita, "untuk apa aku berpikir seperti itu, apa aku akan mendapat keberuntungan?" atau ketika akan marah "memangnya kalau aku marah masalah akan selesai, memangnya kalau aku marah keadaan akan membaik?" Tentu tidak bukan?

Coblah untuk  bersikap  bodo amat terhadap semua pikiran negatif. Tetap fokus pada hal-hal positif, cari sesuatu yang positif dari setiap hal yang terjadi.

Misalnya, saat orang tua mengomel syukuri saja, beri saja mereka senyuman. Bersyukur saat kita bangun masih ada suara Ibu, keadaan rumah masih ramai meskipun dengan omelan-omelan ibu atau ayah kita. Ah, pokoknya seperti apapun mereka. Mereka tetap sosok yang luar biasa.

Ketika suasana hati baik maka hari yang akan kita jalani pun menjadi baik. Sebaliknya, suasana hati yang buruk akibat nethink bisa berlanjut sampai overthinking. Pikiran sibuk dengan sagala hal yang tidak mengenakan hati, teringat pula dengan masalah kemarin yang belum selesai, menggiring pikiran kita pada kekhawatiran terhadap hal yang akan terjadi berikutnya. Ditambah pula, iri melihat kawan-kawan yang lain kok bahagia-bahagia saja.

Dikutip dari hellosehat.com, hal yang tidak disadari, overthinking tidak akan membuat masalah menjadi lebih ringan. Overthinking bukanlah gangguan yang hanya terjadi sementara, tapi dapat memberikan dampak pada kesehatan mental Anda di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun