Mohon tunggu...
Atina Jazaalaufa
Atina Jazaalaufa Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

Sport Science

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Tingkatkan Performa Atlet Muda dengan Program Berbasis Fisiologi Olahraga

14 Agustus 2025   08:32 Diperbarui: 14 Agustus 2025   08:32 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Narasumber (Sumber : Pengabdian 2025)

Pemahaman fisiologi olahraga menjadi salah satu pondasi dalam memaksimalkan performa atlet sekaligus mencegah cedera pada atlet muda. Hal ini disampaikan oleh Bapak Fajar Syamsudin, S.Pd., M.Kes., perwakilan UNNES yang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan seminar edukasi yang digelar KONI Sukoharjo di Gedung Menara Wijaya, Minggu (27/7/2025).

Selama ini, pembinaan atlet muda di Sukoharjo masih banyak mengandalkan metode latihan konvensional tanpa memperhitungkan aspek ilmiah seperti VO2 max, ambang laktat, dan kebutuhan energi spesifik dalam setiap cabang olahraga. Akibatnya, sebagian atlet mengalami overtraining, stagnasi performa, bahkan cedera. Program latihan yang kurang terstruktur dan strategi pemulihan yang belum optimal turut memperburuk kondisi tersebut.

Dalam paparannya, menjelaskan bahwa fisiologi olahraga mempelajari bagaimana tubuh beradaptasi terhadap beban latihan, termasuk fungsi sistem kardiovaskular, otot, dan sistem saraf. Pemahaman ini penting untuk menentukan intensitas, durasi, dan frekuensi latihan yang tepat, sekaligus merancang program pemulihan yang efektif.

"Pelatih perlu memahami perkembangan fisiologis atlet, karena latihan yang disesuaikan dengan tahap tumbuh kembang dan diberikan dalam porsi yang tepat dapat menunjang kemajuan performanya," paparnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pencapaian prestasi olahraga tidak hanya bergantung pada latihan keras, tetapi juga penerapan prinsip-prinsip fisiologi olahraga seperti latihan yang kontinu, progresif, sesuai dengan spesialisasi cabang olahraga.

"Latihan dengan tepat sasaran, terukur secara ilmiah, dan memanfaatkan prinsip fisiologi olahraga akan membuat setiap usaha yang dikeluarkan atlet berdampak langsung pada peningkatan kemampuan." tegasnya.

Kemudian narasumber juga menjelaskan bahwa pentingnya fase pemulihan (recovery) dalam program latihan. Otot yang tidak diberikan waktu pemulihan yang cukup beresiko mengalami overtraining, yang dapat memperlambat kemajuan bahkan mengancam karier atlet.

"Masa pemulihan adalah waktu yang dibutuhkan tubuh untuk kembali ke kondisi optimal. Semakin baik proses ini dilakukan, semakin cepat pula atlet dapat kembali berlatih dan tampil maksimal," imbuhnya.

Dokumentasi Peserta Seminar dan Narasumber (Sumber : Pengabdian 2025)
Dokumentasi Peserta Seminar dan Narasumber (Sumber : Pengabdian 2025)
Dengan antusiasme tinggi dari peserta seminar serta dukungan penuh KONI Sukoharjo, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dalam pembinaan atlet dapat secara konsisten menerapkan prinsip latihan berbasis fisiologi olahraga. Wawasan yang diperoleh menjadi panduan praktis untuk menyusun program latihan yang tepat, aman, dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun