Mohon tunggu...
Atik Siti Sofiah
Atik Siti Sofiah Mohon Tunggu... Guru - seseorang yang suka belajar banyak hal

seseorang yang suka traveling untuk menambah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pola Hidup Sehat dalam Perspektif Al Quran

21 Mei 2021   07:05 Diperbarui: 21 Mei 2021   07:06 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan merupakan salah satu faktor penentu seseorang dalam kehidupan. sebagaimana pepatah menyatakan bahwasannya sehatitu mahal harganya. Badan dan iwa pada diri manusia bagaikan dua sisi yang berbeda ibarat dalam satu keping mata uang, keduanya ada bersamaan dan saling beriteraksi serta saling mempengaruhi. badan yang sehat memiliki kontriusi untuk memperoleh jiwa yang sehat, begitupun sebaliknya.

Pada saat ini, sebagian orang beranggapan bahwa kesehatan masih di pandang sebelah mata, banyak orang pada saat sekarang ini yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan kurang memperhatikan efek dan akibat yang akan di tuai saat usianya tua nanti. seseorang akan sadar apabila orang tersebut dalam keadaan sakit, ia akan merasa bahwa kesehatan ini sangat berharga.

Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab sebagaimana yang dikutip oleh Ade Hasman dalam bukunya Rahasia Kesehatan Rasulullah, ada dua istilah yang berkaitan dengan kesehatan yang sering digunakan dalam kitab suci, yaitu “sehat” dan “afiat”. Dalam kamus bahasa arab, kata afiat diartikan sebagai perlindungan Allah untuk Hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipu daya. Perlindungan itu tentu tidak dapat diperoleh secara sempurna. Kecuali bagi mereka yang mengindahkan petunjuk-petunjuk-Nya. 

Oleh karena itu, kata afiat dapat diartikan berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya. Jika sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap anggota badan maka agaknya dapat dikatakan mata yang sehat adalah mata yang dapat meihat dan membaca tanpa menggunakan kacamata. Akan tetapi, mata yang afiat adalah yang dapat melihat dan membaca objek-objek yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari objek-objek yang terlarang. Oleh karena itu, fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata. 

Pemeliharaan kesehatan dalam Islam terletak pada kehidupan yang bersih, aktif, tenang, moderat, adil, proporsional, seimbang, dan alami. Jangan melakukan sesuatu dengan mengabaikan kebutuhan diri. Sabda Nabi Saw, “sesungguhnya badanmu punya hak atas dirimu” Nabi Saw menegur beberapa sahabatnya yang bermaksud melampaui batas, bersifat ekstrem, dan berlebih-lebihan dalam beribadah. Ketika ada seseorang sahabat yang berazam, akan berpuasa terus menerus, shalat tahajut sepanjang malam penuh sehingga kebutuhan jasmaniahnya terabaikan. Nabi malah mengatakan “sesungguhnya aku mengawini wanita, memakan daging, aku tidur, bangun (shalat malam), puasa dan berbuka. Siapa yang tidak menyukai sunnahku maka dia bukan dari ummatku,” [HR Bukhari dan muslim]. “Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kadar kemampuanya,” [QS AL Baqarah 282].  

Demikian pula halnya apabila masyarakat tidak mempunyai perilaku yang menunjang kesehatan misalnya, masyarakat yang tidak mempunyai kebiasaan mengatur menu yang seimbang, tidak biasa dengan kebersihan, tidak hidup di dalam rumah yang sehat, tidak bisa mengamankan kotoran atau buangannya yang berbahaya, dan lain lainya. Kebiasaan-kebiasan tersebut didasari oleh ketidakmampuan secara materiil, pengetahuan maupun sosial budaya. Di dalam UU RI Nomor 23 tahun 1992 ditambahkan lagi klausal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Jadi, taraf kesehatan seseorang itu lebih dijelaskan lagi secara kualitatif. 

Dari berbagai pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwasannya hidup sehat memiliki makna yang sangat luas yakni kesehatan bukan hanya jiwa/ataupun raga akan tetapi kesehatan juga mencakup sehat secara sosial. Sedangkan pola hidup sehat merupakan segala sesuatu yang dilakukan manusia dengan rutin dan berkesinambungan serta memberi makna pada kehidupan seseorang, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

 Hadits yang diriwayatkan oleh muslim dari Abu hurairah: 

أَللّٰهُّمَ أَصْلِحْ لًِْ دِيْنًَِ الَذِيْ هُىَ عِصْمَةُ أَمْزِيْ وَ أَصْلِحْ لًِْ دُنْيَايَ الَتًِْ فِيْهَا مَعَاشًِْ وَ أَصْلِحْ لًِْ آخِزَتًَِ الَتًِْ فِيْهَا مَعَادِيْ وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ سِيَادَهً لًِْ فًِْ كُلِ خَيْزٍ وَ اجْعَلِ الْمَىْتَ رَاحَةً لًِْ مِنْ كُلِ شَزٍ 

“Ya Allah, baikkanlah agamaku yang menjadi penjaga dari segala urusan saya, baguskanlah dunia saya yang menjadi arena perjuangan hidupku, bagus kanlah akhirat saya yang akan menjadi tempatku kembali, dan jadikanlah hidup saya ini kesempatan untuk berbuat baik, dan jadikanlah matiku sebagai waktu beristirahat dari perbuatan jahat”.

Doa ini adalah doa nabi yang diucapkan setiap nabi hendak memulai hari kerja beliau. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat 5 pola hidup umat muslim yang terkandung di dalam doa ini, diantaranya: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun