Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, dengan hampir 10 juta kematian tercatat pada tahun 2020 menurut data dari World Health Organization (WHO). Di Indonesia, lebih dari 400.000 kasus baru kanker dilaporkan setiap tahunnya, dan lebih dari separuhnya berujung pada kematian. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga menimbulkan beban besar bagi sistem kesehatan dan ekonomi nasional.
Kanker terjadi akibat perubahan sel normal menjadi sel tumor yang bersifat ganas. Proses ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, seperti paparan zat karsinogenik, infeksi virus tertentu (misalnya HPV dan hepatitis B), serta gaya hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik.
Namun, kabar baiknya adalah sekitar 30--50% kasus kanker dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup dan penerapan strategi pencegahan berbasis bukti. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat juga berperan penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan. Pemerintah Indonesia, dengan dukungan WHO, telah meluncurkan berbagai inisiatif seperti imunisasi HPV dan hepatitis B, serta Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023--2030.
Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan faktor risiko kanker dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Dengan kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, beban kanker dapat dikurangi secara signifikan.
Referensi:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
