Semarang (22/01/2022), perlawanan masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemic Covid-19 belumlah berakhir. Varian baru dari virus Covid-19 masih berdatangan, dan yang terbaru ini adalah varian Omicron. Kasus virus Covid-19 varian Omicron ini sudah mulai meningkat di negara Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia tetap harus menjalankan protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh Kemenkes dengan baik. Salah satu protokol kesehatan ini adalah membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
Meningkatnya jumlah kebutuhan masyarakat dalam pembelian cairan hand sanitizer membuat harga hand sanitizer di pasaran cukup meningkat. Oleh karena itu, mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP 2022 yang berada di RW 06, RT 09, kelurahan Manyaran, kecamatan Semarang Barat, kota Semarang yang dibimbing oleh Ibu Novia Sari Ristianti, ST, MT, sebagai dosen pembimbing lapangannya, memutuskan untuk membuat cairan hand sanitizer mandiri dari bahan alami, yaitu jeruk nipis.
Kegiatan pembuatan hand sanitizer mandiri ini dilakukan pada hari Minggu, 16 Januari 2022 di balai RW 06 Kelurahan Manyaran dengan ibu-ibu warga RW 06 kelurahan Manyaran sebagai peserta yang sangat antusias dan mendukung dalam menyambut berjalannya kegiatan ini. Dalam rangkaian acara yang ada, mahasiswa KKN UNDIP memberikan beberapa informasi terkait cairan hand sanitizer mandiri ini dimulai dari bahan-bahan alami yang dapat digunakan, cara pembuatan, hingga praktek membuat cairan hand sanitizer mandiri tersebut.
Athanasius Soedira selaku penulis juga berperan aktif dengan memberikan booklet berisikan cara membuat hand sanitizer dari bahan alami lainnya, yaitu daun sirih yang dipadukan dengan jeruk nipis. Hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui bahwa ada bahan alami lain yang dapat digunakan selain hanya jeruk nipis saja dalam pembuatan cairan hand sanitizer mandiri ini.
Selain membagikan edukasi cara pembuatan cairan hand sanitizer mandiri ini, mahasiswa tim 1 KKN UNDIP juga memberikan edukasi mengenai pembuatan label pada botol hand sanitizer, cara branding produk hand sanitizer mandiri ini, beserta cara melakukan penjualan dari hand sanitizer mandiri dalam digitalisasi UMKM sebagai peluang bisnis, dilanjutkan dengan pemberian modul Break Event Point (BEP) dari produk hand sanitizer mandiri tersebut. Dengan adanya edukasi pembuatan cairan hand sanitizer mandiri berbahan jeruk nipis ini, diharapkan program ini dapat membantu masyarakat RW 06 Kelurahan Manyaran dalam senantiasa menjaga protokol kesehatan dan juga membuka peluang bisnis baru.
