Ekonomi kita akan memasuki Resesi 2023, seiring dengan naiknya suku bungan acuan yang dilakukan oleh bank sentral. prediksi tersebut telah diungkapkan oleh Menteri Keuangan kita.
Banyak mengatakan bahwa, proyeksi Resesi Ekonomi tahun depan mengacu kepada Bank Dunia (World Bank) yang menilai kebijakan pengetatan moneter oleh bank-bank sentral yang akan berimplikasi pada krisi pasar keuangan dan kelemahan ekonomi.
Menurut saya jika bank sentral menaikkan tingkat suku bunga secara tidak teratur bersama-sama, maka dunia pada tahun 2023 akan mengalami resesi.
Sebelum kita lanjut kan disini saya akan menjelasakan apa itu resesi, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), resesi adalah suatu keadaan atau kondisi di mana perekonomian suatu negara memburuk, yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB), Pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi rill bernilai negati selama 2 kuartal berturut- turut.
Akibat dari resesi 2023 yang disertai tekanan pasar keuangan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global akan melambat menjadi 0,5% pada 2023, kondisi inilah yang secara teknis dimaksud dengan resesi global.
Dari penyebab resesi 2023 ini, resiko yang dihadapi negara yakni membuat pertumbuhan glabol melambat.
Maka dari itu pemerintahan harus menyelesaikan masalah tingkat suku bunga yang meningkat secara tidak teratur yang menimbulkan resesi pada tahun 2023 nanti, dan kita sebagai masyarakat harus menghaspi permasalahan itu dengan baik.
