Mohon tunggu...
Atasia Fanisa
Atasia Fanisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Etika Filsafat Komunikasi dalam Konteks Ritual Mepamit dan Pernikahan Islam Rizky Febian dan Mahalini

15 Mei 2024   00:41 Diperbarui: 15 Mei 2024   17:32 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Pendahuluan
Komunikasi adalah salah satu aspek paling mendasar dari interaksi manusia yang tidak hanya mencakup pertukaran informasi, tetapi juga membentuk norma social dan budaya (Muh. Mufid, 2012).

Dalam konteks pernikahan antara Rizky Febian dan Mahalini, berbagai tradisi dan ritual yang mereka jalani memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana etika filsafat komunikasi berperan dalam memfasilitasi pemahaman dan penghormatan terhadap perbedaan budaya dan agama (Sudirman Teba, 2008).


Ritual Mepamit
Mahalini, sebagai seorang Bali, menjalani ritual mepamit sebelum pernikahannya. Mepamit adalah ritual tradisional yang dilakukan oleh masyarakat bali sebagai bentuk permohonan izin dan restu kepada leluhur dan keluarga sebelum melakukan peristiwa penting dalam hidup. Ritual ini syarat dengan makna simbolis, menandakan perpisahan sementara dengan rumah dan keluarga serta memohon keselamatan dan berkah dalam kehidupan yang baru.

Etika filsafat komunikasi dalam konteks ritual memapit dan pernikahan, perlu dipertimbangkan beberapa aspek. Pertama, dalam ritual memapit, komunikasi harus diarahkan pada penghormatan dan penghormatan terhadap almarhum/almarhumah serta dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan. Komunikasi haruslah sopan dan menghormati tradisi serta nilai-nilai keagamaan yang berkaitan.

Kedua, dalam konteks pernikahan, komunikasi harus mengutamakan kejujuran, saling pengertian, dan saling menghormati antara kedua belah pihak serta keluarga yang terlibat. Penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai agama dan budaya dalam komunikasi, serta menghindari konflik dan kesalahpahaman yang dapat merusak hubungan (Fajar Junaedi, 2019)

Dalam perspektif etika filsafat komunikasi, ritual mepamit mencerminkan komunikasi yang mendalam antara individu dengan komunitasnya serta antara dunia material dan spiritual. Ini menekankan pentingnya penghormatan dan rasa syukur terhadap tradisi dan leluhur. Proses komunikasi dalam konteks ini melibatkan simbolisme, Bahasa non-verbal, dan ritualistic yang membawa pesan mendalam tentang identitas, keterikatan, dan nilai-nilai budaya.


Tak hanya itu, disini juga terdapat pendapat menurut I Gede Pasek Suardika, dimana setiap orang berhak untuk memiliki jalan yang menurutnya menjadi jalan kebahagiaan serta apa yang sudah diyakini.
"Semua prang berhak mencari jalan kebahagiaan masing masing dan diyakini itu adalah pilihannya yang tepat. Serta tidak pantas pihak lain harus mengkontestasikan agama mana yang menang dalam Tarik menarik tersebut." Tegas Gede Pasek.
Selain Islam, Hindu juga memiliki istilah tersendiri yang bisa menggantikan mualaf, namun Gede Pasek tetap menegaskan bahwa hal itu adalah hak masing-masing.

 Soal Mepamit, Gede Pasek memberikan penjelasan yang lebih detail. Menurutnya, meski profesi itu dilakukan, mereka yang terkait dengan leluhur tak akan bisa melepaskan ikatannya.
"saya orang yang tidak percaya denggan istilah upacara mepamit sebagai bentuk, putusnya hubungan keyakinan dengan leluhurnua. Sebab tidak ada kekuatan apapun termasuk puja sulinggih (pandita) manapun yang mampu memutus hubungan seseorang dengan leluhurnya." Kata Gede Pasek.

Akhir kata, I Gade Pasek Suardika tidak ingin menghakimi siapapun termasuk Mahalini. Ia justru meminta doa untuk kebahagiaan sang penyanyi (suara.com Rabu, 08 Mei 2024).

Pernikahan Secara Islam
Sule, ayah dari Rizky Febian memastikan bahwa pernikahan putranya dengan Mahalini dilakukan secara Islam. Ini menunjukkan kepatuhan terhadap ajaran agama yang dianut oleh keluarga Rizky Febian. Dalam Islam, pernikahan bukan hanya kontrak social tetapi juga ikatan spiritual yang sakral. Pernikahan menurut hukum islam memerlukan syarat dan rukun tertentu, termasuk ijab Kabul, mahar, serta persaksian.

Etika filsafat komunikasi dalam konteks ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang jujur dan terbuka antara pasangan, keluarga, dan komunitas. Proses ini melibatkan negosiasi nilai-nilai, pemahaman dan penghormatan terhadap keyakinan agama, serta komitmen untuk menjalani kehidupan yang selaras dengan prinsip-prinsip moral dan spiritual yang dianut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun