Membangun Infrastruktur dalam Komunikasi Global

Infrasrtruktur memang penting dalam membangun suatu kehidupan. Dimana dengan infrastruktur bisa membuat suatu negara bisa di katakana maju dan berkembang. Dalam hal komunikasi misalnya, banyak terobosan-terobosan baru yang dapat kita nikmati sampai sekarang. Dengan adanya suatu terobosan tersebut membuat kita lebih gampang dalam melakukan segala hal. 

Sejarah Politik Global
Indonesia sebagai tuan rumah dalam KTT OKI, menempatkan dirinya mendukung kemerdekaan Palestina. Dalam menentukan posisinya untuk mendukung kemerdekaan Palestina, pemerintah harus memahami kasus konflik Israel-Palestina. 

Untuk memahami kasus tersebut, dibutuhkan infrastruktur yang memadai. Pemerintah harus memiliki akses terhadap informasi di timur tengah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari kantor berita Internasional seperti Reuters.

Contoh dalam kehidupan nyata:
Pertumbuhan yang luar biasa dari komunikasi global melalui satelit di 1990 telah dibandingkan dengan perkembangan teknologi kabel.

Pada 1980-an dan 1990-an perubahan ideologi mendasar dalam politik global yang menyebabkan penciptaan pro-pasar pada rezim perdagangan internasional yang memiliki dampak besar pada komunikasi internasional.

Globalisasi yang dihasilkan dari telekomunikasi telah merevolusi komunikasi internasional: seperti konvergensi telekomunikasi, komputer dan industri media yang telah memastikan lebih banyak informasi lewat dunia, yang terhubung secara digital dalam sejarah manusia. Kemajuan yang signifikan dalam komunikasi internasional, digambarkan paling jelas dalam industri satelit.

Pada pertengahan 1960-an, satelit komunikasi geostasioner pertama mulai menyediakan jalur telekomunikasi langsung di seluruh negara. Faktor-faktor ini membuat satelit industri menjadi menguntungkan dan sangat kompetitif, mengingat bahwa ada sejumlah slot terbatas pada orbit geostasioner yang mencakup jejak yang sama.Infrastruktur memiliki peran penting dalam berlangsungnya komunikasi Internasional. 

Dalam konteks seperti pengambilan kebijakan oleh stakeholder menggunakan pertimbangan yang berhubungan dengan isu Internasional. Pada 1980-an, lalu lintas telekomunikasi meningkat, sehingga melakukan permintaan dari perusahaan-perusahaan transnasional untuk pengurangan tarif, terutama untuk layanan internasional.

Pada abad ke-20, negara adalah pemegang peran penting dalam penyelenggaraan infrastruktur nasional yang diperlukan negara tersebut, penyedia peralatan, pembuat peraturan, serta mengatur segala sesuatu perdagangan internasional. Sehingga lambat laun timbul dimana adanya suatu perdagangan, karena faktor kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap negara.

Perdagangan bebas adalah suatu sistem di mana barang, arus modal, dan tenaga kerja secara bebas antara negara-negara, tanpa hambatan yang bisa menghambat proses perdagangan. Banyak negara memiliki perjanjian perdagangan bebas, dan beberapa organisasi internasional mendorong perdagangan bebas antara anggota mereka. Ada sejumlah argumen baik mendukung dan melawan praktek ini, dari berbagai ekonom, politisi, industri, dan ilmuwan sosial.

 Sejumlah hambatan perdagangan yang tertimpa dalam perjanjian perdagangan bebas. Pajak, tarif, dan kuota impor semua dihilangkan, seperti subsidi, keringanan pajak, dan bentuk-bentuk dukungan kepada produsen dalam negeri.