Adakah Korelasi antara IndiHome dan Lifestyle?Â
Seketika aku teringat akan pengalaman yang sempat mengubah pola hidupku. Ini terjadi saat masa awal memasuki masa perkuliahan.Â
Sebagai anak perantauan dari daerah dan menetap di Jakarta tentu ada rasa senang dalam hati. Selain bisa membuktikan bahwa aku bisa mandiri kepada orang tua juga ingin merasakan suka duka sebagai anak rantau.Â
Apesnya aku mengabaikan banyak hal di masa awal merantau. Wajar ibarat anak yang kikuk tinggal di ibukota yang besar dengan fasilitas serba ada. Aku terlena dan akhirnya menciptakan pengalaman tidak enak.Â
Setiap dapat kiriman uang bulanan, aku selalu belanja berbagai kebutuhan anak kos. Tapi justru yang ku beli justru cemilan, mie instan, stok makanan manis ataupun makanan yang kaya akan lemak, pengawet dan tinggi kalori.Â
Lebih parahnya lagi meskipun sudah ada banyak cemilan atau makanan di kamar. Ada kebiasaan buruk yang susah untuk dihilangkan yaitu lupa makan ketika sibuk dengan kerjaan kuliah.Â
Apes tidak bisa ditebak. Suatu hari karena ada tugas kuliah yang begitu menguras pikiran. Aku kerjakan hingga larut malam bahkan ketika kuliah pagi pun. Aku tidak sarapan karena terkejar waktu akibat semalam begadang mengerjakan tugas.Â
Tebak yang terjadi, saat di tengah perkuliahan. Aku merasakan sakit luar biasa, ternyata maag-ku kambuh. Karena terlalu sakit dan tidak kuat membuatku pingsan di tengah jam perkuliahan
Bayangkan suasana kelas dari serius langsung berubah panik. Aku tidak ingat banyak hal saat itu tapi teman menceritakan dosen menyuruh mahasiswa laki-laki menggendong dan membawaku ke klinik kampus.Â
Kejadian itu tidak berani ku ceritakan pada orang tua karena selain akan membuat orang tua cemas atau hal paling buruk saya diminta pindah kuliah di kampung halaman saja.