Mohon tunggu...
Astri Syafitri
Astri Syafitri Mohon Tunggu... Insinyur - Aku mencoba

Suka membaca, dan berusaha menjadi penulis agar disukai para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Go-Food, Terima Kasih untuk Segala Kemudahannya

2 Juni 2018   00:13 Diperbarui: 2 Juni 2018   00:39 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari gini, semua rasanya serba dimanjakan oleh teknologi. Segala perasaan males, mager atau males gerak, maget alias males banget, magi males pergi, semua ada solusinya. Tapi herannya ngga ada yang males pegang HP, hayoo ngaku...Fenomena pusat perbelanjaan yang semakin sepi, beberapa tenant restoran atau retail tutup, sudah mulai jamak sepertinya terjadi di Jakarta. 

Beberapa pusat perbelanjaan yang sekitar 5-7 tahun lalu ramai, apalagi jika pas weekend, sekarang sepi. Satu contohnya, untuk kamu-kamu yang hobi ngetrip, pasti sudah tau banget dengan meeting point pemberangkatan di Dunkin Donuts Plaza Semanggi, karena letaknya strategis, tengah kota, mudah dicapai aksesnya, tapi ternyata sekarang Dunkin Donuts-nya  sudah tutup. 

Sejak menjadi pengguna Go-Jek, rasanya semakin tidak menarik untuk menggunakan kendaraan umum. Kemacetan menjadi musuh terberat menjalani kehidupan di Jakarta. Selain lebih cepat, praktis, dan relatif lebih aman nilai plus lainnya. Awalnya hanya menggunakan Go-Ride dan Go-Car, kemudian mulai merambah ke beberapa fitur Go-Jek lainnya. Go-Food menjadi fitur kedua yang paling sering kugunakan. 

Sudah sekitar dua tahun, Go-Jek meluncurkan fitur layanan pesan-antar makanan, Go-Food, yang pada awal diluncurkannya ada sekitar 10 ribu merchant yang bergabung, dan pada Februari 2018 sudah ada sekitar 125 ribu merchant (www.katadata.co.id/berita/2018/02/24). 

Bayangkan, ada 125 ribu tempat yang menjual makanan dengan segala macam jenis dan rasa. Tidak terbayang space lahan yang dibutuhkan untuk menampung semua merchant ini jika ada di dunia nyata. Festival makanan yang biasa diadakan, paling hanya mampu menampung puluhan stand makanan. Itu saja, tidak semua stand makanan sanggup dikunjungi atau minimal dikelilingi. 

Perlu usaha maksimal untuk menyambangi festival kuliner seperti tersebut, bermacet-macetan, mengantri, panas-panasan, aahhh, membayangkannya saja sudah lelah, pilihannya mendingan ngga usah deh.

Kembali ke Go-Food, di tampilan Go-Food ada sekitar 21 tipe makanan yang siap dipesan. Indonesian food, seperti bakso, soto, sop, ayam penyet, nasi goreng, sate ada. 

Tidak hanya selera lokal, makanan Western, Japanese, Chinese, Indian Food, Middle Eastern sampai Thai pun lengkap tersedia. Tidak mau makanan berat, bisa order martabak, pempek, cireng, kue atau makaroni. Ngga mau makan, hanya mau minum, tenang, ada kok di Go-Food. Surga kuliner pastinya, scroll-an layar HP memuat  penjual makanan yang sudah punya nama, sampai yang namanya baru terbaca.  

Go-Food ini adalah inovasi cerdas di bidang kuliner. Jika biasanya penjual dan pembeli bertatap muka, atau tidak semua merchant memiliki jasa pengantaran / delivery order, dan Go-Food menjawab semua kebutuhan ini. Para pembeli sangat dimanjakan dengan adanya Go-Food. Sedangkan bagi pelaku usaha kuliner, bisa meningkatkan omset mereka tanpa harus menambah jumlah gerai untuk melayani pembeli lebih luas. 

Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab untuk mendukung perkembangan kuliner, Go-Food menggelar Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) tanggal 5 -- 13 Mei 2018 kemarin secara serentak di 11 kota (Jabodetabek, Surabaya, Makassar, Palembang, Cirebon, Yogyakarta, Medan, Semarang, Bali, Solo dan Malang). 

Artikel di Tribunnews.com (7/05), Strategic Regional Head Go-Jek Kalimantan dan Sulawesi, Anandita Danaatmadja, menyebutkan bahwa data secara nasional, lebih dari 2.000 pengguna Go-Jek tinggal dalam radius 500 meter dari sebuah usaha kuliner yang menjadi mitra Go-Jek, sehingga ada potensi pasar yang bisa digapai oleh para pelaku usaha kuliner tersebut. Hanya cukup bermitra dengan Go-Jek, menghemat biaya promosi yang harus dilakukan guna meningkatkan omset. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun