Pandemi Covid-19 yang hadir sejak pertengahan Maret 2020 berdampak besar bagi keberlangsungan seluruh sektor kehidupan di Indonesia. dampak besar ini secara merata di rasakan oleh setiap tingkat pendidikan, tidak terkecuali oleh perguruan tinggi. Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ( UHAMKA ) melalui surat edaran yang di kirim melalui Grup Whatsapp dan melalui sosial media Instagram kampus tersebut resmi mengumumkan penyelenggaraan kuliah daring secara daring pada bulan Maret tahun 2020 setelah pemerintah mengkonfirmasi adanya kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Syirfanabila, mahasiswa program studi S1 Ilmu Komunikasi angkatan 2018 bercerita tentang perkuliahan online yang telah ia jalankan. Ia berujar bahwa kuliah online ini suatu hal yang membuat efektivitas belajar menjadi lebih buruk karena mahasiswa komunikasi butuh penyampaian dan pengerjaan tugas secara verbal, tidak semua materi online bisa di pahami dan di kerjakan secara virtual karena hal ini itu bisa mengurangi pengalaman mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang di berikan. Ketidakpastian ini pun juga berdampak pada ekonomi tiap mahasiswa yang harus terus mengeluarkan uang untuk kuliah daring seperti membeli kuota yang banyak agar perkuliahan berjalan lancar dan mengerjakan tugas pun mudah.
Kuliah online di laksanakan dengan memanfaatkan berbagai fasilitas seperti grup Whatsapp, Zoom, Classroom, dan lain sebagainya. Perkuliahan online ini sangat tidak efektif untuk mahasiswa komunikasi yang begitu aktif dan mengerjakan suatu hal dengan banyak praktek dan terjun langsung ke lapangan. Kuliah online yang berlangsung sampai akhir semester genap dan akan tetap di laksanakan hingga waktu yang belum pasti sampai kapan. Kendala jaringan internet juga menjadi suatu permasalahan utama dari kuliah online ini, pasalnya tidak semua dosen dan mahasiswa memiliki jaringan internet yang stabil dan itu dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar.
“ Saya sangat dilema ketika mengerjakan tugas yang saya belum kuasai materinya, saya merasa tugas yang saya kerjakan belum sempurna dan tidak sesuai dengan materi yang di berikan karena materi yang kurang saya pahami, apalagi jika di berikan tugas yang menyangkut hal terjun ke lapangan langsung, tanpa adanya penjelasan detail mengenai tugas yang di berikan dan materi yang di sampaikan terlalu sulit untuk di pahami. Kuliah online ini membuat saya tidak fokus dalam memahami materi dan tidak leluasa dalam menyampaikan pendapat atau suatu hal sebagai mahasiswa komunikasi, apalagi banyak kendala seperti laptop eror, jaringan hilang, dan kuota yang tiba-tiba habis.” Ujar Syirfanabila Mahasiswa UHAMKA, Kamis ( 24 / 6 / 2021 ).
Syirfanabila mengharapkan agar semua dosen bisa sangat lebih produktif dalam mengajar dan menjelaskan materi ke mahasiswa apalagi mahasiswa komunikasi harus bisa memahami tiap materi dengan praktek atau terjun lapangan secara langsung, setiap dosen bisa menjelaskan secara detail tiap materi dan membuat ruang terbuka untuk mahasiswa komunikasi menyampaikan pendapat atau pertanyaan. Setiap dosen juga harus memahami keadaan setiap keadaan mahasiswa apalagi dengan cara virtual ini banyak kendala yang mahasiswa dapatkan mulai dari kehilangan sinyal, laptop atau gadget yang eror atau lemot dan kuota yang terbatas, dan perkuliahan offline segera di laksanakan.
