Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kegagalan Ramadhan Anak Bangsa, bila ...

19 Juli 2014   17:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:53 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Judul yang utuh mestinya berbunyi : Kegagalan Orang Indonesia di Bulan Ramadhan apabila terjadi kekacauan phisik, politik, social dan mental pada tanggal 22 Juli ini terkait dengan Pilpres.

Anak bangsa maksudnya sebagian dari warga Negara Indonesia dari yang mayoritas hingga banyak minoritas dari segi agama, social ekonomi, social politik…Di bulan Ramadhan memperoleh stressing karena demikian banyaknya sudah kegiatan public, kelompok dalam hal bicara, usaha, event-event yang berthema Ramadhan. Di bulan ini kita diajak berfikir dst tentang : Pencerahan, Pertobatan, Perbaikan perilaku, Ibadat, Permaafan, dan Kemenangan. Semua itu sebenarnya tidak hanya Islami, tidak juga Kristiani, tetapi manusiawi.

Pencerahan sangat berbeda dengan Pencitraan. Pencitraan adalah upaya penciptaan jati diri imaginer, sementara Pencerahan dimulai dengan penemuan jati diri. Dilanjutkan penemuan tujuan hidup dan akhirnya Sangkan Paraning Dumadi, asal muasal dan tujuan hidup kita.

Pertobatan sangat berbeda dengan program tim sukses. Target tim sukses adalah Citra orang yang mau dicitrakan, dan ambisi sukses dalam membuktikan efek kerja Tim Sukses untuk keuntungan yang dicitrakan. Sementara pertobatan adalah Niat Suci memahami Kehendak Illahi dan mentaati KehendakNya.

Bisa dibayangkan Kegagalan suasana Ramadhan bila dikacaukan oleh tidak psatinya informasi bagi rakyat, pemutar balikan realitas kehendak rakyat terbanyak sesuai kesepakatan bangsa. Kegagalan yang jauh dari sifat bulan suci bila terjadi kemarahan tak terkendali, kekerasan dan permusuhan. Semua itu menjadi tidak cerah, tiada arah pertobatan, dan tiada permaafan. Kemenangan tidak tercapai total lahir batin juga bagi kita bersama.

Hasil Pilpres disetujui atau tidak berlaku hanya 5 tahun, sebuah target sementara disbanding Kemenangan yang ditawarkan pada bulan Ramadhan. Kemenangan terhadap diri sendiri dan keangkaramurkaan serta kesejahteraan abadi.

Renungkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun