Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komunikasi Antar Generasi dan Keteladanan

4 April 2019   08:20 Diperbarui: 4 April 2019   08:27 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dewasa ini bicara tentang Komunikasi harus ditambahdengan satu kata "digital". Dengan perkembangan teknologi dimungkinkan kitasetiap saat setiap tempat bisa berkomunikasi dengan siapapun yang sedangdimanapun. Itu mau mengatakan "sudah zamannya komunikasi digital".

Tetapi jenis komunikasi yang meliputi pesan memesan,kirim foto dan gambar, surat buku dan tulis menulis, harus ditambah-sebut lagikomunikasi non verbal, berupa pendidikan beserta segenap sarananya dankehidupan berserta keteladanan, tradisi dan budaya yang mulia. 

Komunikasi yangini banyak, ada yang layak kita maknai sebagai komunikasi antar generasi.Disana dipesankan, disampaikan nilai, petunjuk dan contoh perilaku keteladanandari manusia sebelumnya kepada manusia berikutnya. Dari generasi terdahulukepada berikutnya dari yang hidup jauh, dekat zaman dulu bagi kita danselanjutnya, atau dari generasi sekarang untuk yang lebih belakangan nanti.

Menarik pada debat Capres hari Sabtu 30 Maret yang lalu,dibahas tentang Nilai Pancasila, disepakati perlu diwariskan kepada generasipenerus bangsa. Paslon 02 awal menekankan melalui pendidikan formal  dari jenjang Taman Kanak2 hingga Tingkatpendidikan tertinggi. 

Pada akhir bicaranya berkobar kobar mengupas keteladanan.Paslon 01 pun dengan tenang menambahkan pendidikan formal tingkat sebelumnya.Dan dengan nada sederhana disebut (pendidikan non formal) keteladanan semuakepemimpinan masyarakat dalam kehidupankeseharian... 

Sangat actual diperingatkan tentang nilai yang harusdisampaikan sebagai Pesan-pesan komunikasi antar generasi ialah 4 Pilar MPR-RIyaitu Pancasila, UUD 1945, N.K.R.I., dan Adagium sekalian simbolnya"Bineka-Tunggal-Ika". Sungguh suatu moment yang indah bila pada tanggal 29Maret y.l. MPR-RI meluncurkan Prangko yang disebut Prangko 4Pilar MPR-RI. KeempatPrangko itu bergambar masing masing :

1.    5sila dalam Pancasila

2.    Gambardimana di umumkan UUD 1945.

3.    PetaIndonesia sebagai pesan Kesatuan NKRI

4.    GambarGaruda dimana ada tulisan adagium Bineka Tunggal Ika

Peluncuran Prangko oleh MPR-RI, bersama instansi terkaitdari Pemerintah dengan penerbitan prangko, sebut saja Kemen KeU, PN.Postel,Kemen Kominfo. Prangko merupakan tanda pembayaran yang sah atas jasa pengirimanoleh Pn.Postel, yg bisa sampai keluar negeri. 

Filateli/Penggemar Prangko akanmenggunakan dan menyimpan prangko sebelum atau sesudah prangko itu tersebarmenyampaikan pesan dalam gambar itu sampai kemana-mana. Tentang hal ini sudahdibahas pula oleh rekan saya Dian Kelana di Kompasiana ini, periksa : 

Pertemuan Lansia 3 April kemarin oleh Paguyuban gerejaniyang saya ikuti, dibahas suatu topic menarik tentang "menjadi tua dan bahagia".Karena anggota paguyuban ini juga ada yang masih segar bugar belum lansia makadialog-dialog yang terjadi memang suatu "Komunikasi antar generasi". 

Hadir dalam pertemuan itu sekitar 25 orang lansia, atau manula, atau para adiyuswa,dan sekitar 20 orang separo baya, pria wanita. Disana terjalin komunikasi tukarpengalaman dan penghayatan dua generasi. Saling pemahaman dan saling mendukungperkembangan dan pengembangan pribadi masing-masing peserta sungguh terjadi.

Mula-mula bicara seorang Lansia, mantan guru SLTA diJakarta, yang selama sebagai pengajar juga rajin menghadiri mengikuti demikianbanyak seminar di sekolah tinggi filsafat Driarkoro, Bp.Agus Supriyadi, yangsekarang menjilma menjadi petani di desa saya. 

Dia memaparkan sebagaisharingnya ciri ciri fisik dan mental seorang lansia yang meskipun ada ciriumum tetapi sangat berbeda beda satu orang lansia dan lainnya. Selanjutnya diautarakan bahwa pantas dihargai makna hari tua bagi sesama manusia sebagaipembawa keteladanan kehidupan dan mungkin saksi sejarah. 

Keteladanan adalahpenyampaian pesan nilai kehidupan dengan perilaku. Sementara penghayatan nilaikehidupan masih banyak yang bisa disampaikan secara verbal baik lesan maupuntertulis. Oleh Supriyadi disampaikan pula beberapa pola pengelolaan hidupsebagai stimulant peserta pertemuan untuk bisa saling berbagi pengalaman. 

Terkuak dari dialog yang terjadi diantaranya :

1.    Seringtidak lancarnya komunikasi bahkan terhenti karena berjenis jenis keterbatasandari kedua pihak generasi, seperti temperamen dan ketidak sabaran yang mudamenghadapi keterbatasan generasi lansia yang ada belum mampu menyelesaikanmasalah pribadinya dan dengan demikian komunikasi kesampingnya minimal akantidak serasi.

2.    Komunikasiakan lancar bila lansia itu kendati tidak 100% bahagia, telah menyelesaikanmasalah pribadinya dan ada keserasian pintu komunikasi keatas kepada Tuhan,kesamping kepada sesama dan kebawahnya untuk sarana prasarana kehidupandasarnya..

3.    Sarandan harapan dari pertemuan ini :  ditemukannya wawasan hidup dan pandangan2 barusebagai horizon baru, setelah direnungkan dari sepanjang hidup masing masing,pencerahan dalam hal : 

a)    Niatdasar sebagai inti atau jati dirinya

b)   Rasaketerpanggilan, visi misi dan motivasi hariannya

c)    SemangatBelajar dan keterbukaan yang rendah hati bukan rendah diri.

Demikian Komunikasi antargenerasi yang serasi bisa memberi manfaat luas karena adanya tukar wawasan, keteladanan,dsb, dengan syarat adanya kematangan diri dan kebersamaan, kedamaian dan komunikasidialogal yang saling menghargai dan memanusiakan manusia dalam kerangka budaya hidupyang beriman dan beradap.

Akhir kata disampaikanterima kasih, telah membacanya, dan tolong maafkan bila ada salah kata, yangmengganggu, dan terimalah salam homatku.

Ganjuran, Maret 4, 2019.Emmanuel Astokodatu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun