Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Move-on" dan Indikator Perubahan

4 April 2018   09:21 Diperbarui: 4 April 2018   09:34 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Paska- Paskah, Renungan pagi saya merupakan pertanyaan untuk diri saya sendiri. Apa perbuatan yang menjadi buah pertobatan atau latihan rohani dari Rabo Abu hingga Kamis Putih untuk persiapan Paskah itu.?

Disaat ini saya termakan oleh perumusan saya sendiri : Sebelum bisa merumuskan hasil permenungan dan khotbah gereja untuk orang lain dengan bahasa keseharian pasti belum juga dapat melaksanakan pesan yang diterima disana untuk diri sendiri.

Maka tulisan ini pasti juga merupakan "Berbagi Paskah saya bagi Anda". Artinya terkandung maksud tulisan ini akan bermanfaat untuk banyak orang yang pasti juga tidak jarang berpengalaman batin setelah merayakan HARI RAYA.

Ada tiga butir yang kiranya bisa menjadi dasar permenungan selanjutnya:

1.  Kesan yang kuat tentulah Suka cita dan penghiburan batin. Perasaan ini sangat manusiawi ditunjang oleh lingkungan kebersamaan dengan sasama dan mungkin alat-alat peraga pesta. Situasi ini terkadang juga justru menghambat dipertahankannya penghiburan batinnya. Kesibukan pesta ragawi yang mungkin melelahkan orang bisa kehilangan hikmah batiniah.

2. Saya merasa harus menjaga diri untuk tidak jatuh pada kesombongan dengan alasan apa saja. Kesombongan itu bisa seperti air merembes kemana mana tanpa disadari. Tetapi derita dan sengsaya Guru kita mengingatkan betapa lemah manusia dan betapa ajaran kerendahan hatidan harapan pada Tuhan selalu memimpin kita sebagai domba domba ditengah serigala dunia.

3. Thema Persiapan dan Pesta Hari Raya itu sendiri harus dipertahankan untuk dioperasionalkan. Thema Paskah di Keuskupan saya kebetulan operasional sekali : Mencintai dengan perkataan dan Perbuatan. Kata demi kata pada thema ini tidak perlu dirumuskan lagi tetapi tinggal melaksanakan dalam keseharian, seperti setiap minggu (5 minggu) bertahap dilatihkan disaat tahapan.

Pertanyaan selanjutnya adalah: Dengan "kata kunci" apa untuk bisa mengabadikan Hikmah Hari Raya dalam perbuatan tanpa orang lain tersinggung, tersentuh bahan tidak perlu tahu tetapi seluas mungkin orang merasakan adanya perubahan positip pada disi saya?

Setiap pribadi akan menemukan sendiri jawabnya sesuai situasi kondisi dan niatnya.

Dan apabila tulisan ini saya lanjutkan mungkin hanya seperti kata mutiara semu atau semi mutiara atau pseudo mutiara saja, seperti :

* perbuatlah perbuatan kecil tetapi nyata dan jujur untuk anak anda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun