Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keberanian Hidup

9 Januari 2018   11:22 Diperbarui: 9 Januari 2018   11:36 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sepintas banyak orang tidak percaya bahwa dirinya itu sebenarnya memiliki keberanian hidup yang hebat luar biasa. Karena mereka ini tidak sempat memikirkan bagaimana dirinya, lain halnya kalau mereka pernah mengalami merasakan ketakutan kekuatiran dalam perjalanan hidupnya.  Sebenarnyalah saat orang ketakutan itu tidak ada keberanian dan ketika sungguh ada keberanian itu tidak ada ketakutan, tetapi keduanya dalam taraf tertentu bisa sama tidak menguntungkan. Oleh sebab itu untuk mengetahui dan mengukur keberanian hidup itu mungkin perlu kita sadari macam apa ketakutan itu.

Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, ... Agar kepahaman berani dan takut itu berangkat dari kehidupan nyata kita ikuti beberapa catatan tentang orang-orang seperti dibawah ini:

Maria Sklodowska-Curie (1867-1934) adalah perintis dalam bidang radiologi, bersama dengan suaminya, Pierre Curie, ia menemukan unsur radium. Dan ia pemenang Hadiah Nobel dua kali, yakni Fisika pada 1903 dan Kimia pada 1911. Ia dibesarkan di Polandia dalam keluarga guru. Karena krisis di Polandia, ia jatuh miskin dan harus hidup susah. Yang lebih menyedihkan lagi, ia harus sembunyi-sembunyi untuk belajar ilmunya. 

Pada tahun 1891 Marie melanjutkan studinya tentang Fisika dan Matematika di Universitas Sorbonne.Baru kemudian ia mendirikan Curie Institute. (sumber Wikipedia). Situasi krisis hidup miskin susah, sembunyi-sembunyi, tetapi ia untuk bersaksi tentang keberanian hidupnya, mengatakan : "Tidak ada hal yang perlu ditakutkan dalam hidup ini, hanya perlu untuk dimengerti.Sekarang juga waktunya untuk mengerti lebih banyak, agar kita lebih tidak takut".

Seorang Pendaki gunung bernama Sir Edmund Percival Hillary KG, ONZ, KBE, (1919- 2008) kebangsaan Selandia Baru, menjadi terkenal karena ialah yang pertama kali menaklukkan Gunung Everest, puncak tertinggi Pegunungan Himalaya. (Wikipedia) Dicatat telah mengatakan : "Berkali-kali aku mengalami ketakutan di Everest, tetapi semua ini adalah bagian dari tantangan. Bukan gunung itu yang harus ditaklukkan, melainkan diri kita sendiri".

Ketakutan dan tantangan dalam hidup adalah realitas yang harus dimengerti dan dihadapi ditaklukkan bersama serta sekalian dengan diri kita sendiri. Rasa Takut sebagai tanggapan emosi atau kesadaran akan ancaman, harus dibedakan dengan ancaman, atau kemungkinan bahaya dan keburukan yang mengancam akan menyasar..

Teringat kakak saya semasa pemuda dengan gagah berani mau membantu kerja pemanjat pohon kelapa. Belum sampai diujung, baru sekitar 7 mt, melihat genteng rumah ada dibawahnya berpijak, dia turun. Katanya takut berada di atas atap rumah. Ada rasa seperti:"tertarik kebawah". Bahwa dia jatuh, itu belum terjadi. Baru kuatir saja.Takut itu tadi : mekanisme pertahanan dasar kehidupan. Tetapi kakak saya sudah kalah ...... patah disetengah target.

Selanjutnya mari kita mencoba mengerti untuk lebih luas lagi memahami banyak jenis ketakutan misalnya .... Takut terhadap gelap. Takut ketinggian, Takut hantu, Takut sendirian, Takut gagal, Takut berubah, Takut sakit, Takut berbicara, terutama kepada lawan jenis atau orang yang disukai, dll. Bahkan saya pernah menulis tentang Ketakutan Eksintensial. 

Rasa tidak aman yang melekat disanubari dan setiap kali tak tersadar muncul dan tersalur pada perbuatan yang tidak terkontrol, seperti menuduh orang lain, marah-marah, korupsi tidak tanggung tanggung mengejar gengsi dll. Rasa tidak aman itu serentak dengan rasa bersalah rasa berdosa yang tidak diakui. Rasa takut yang eksistensial itu kerusakan sanubari. Untuk sementara orang sebenarnya orang itu merasa sebagai rasa dosa melawan hukum Tuhan yang mereka imani.

Selanjutnya lagi keberanian untuk apa saja, ketakutan akan apa saja, harus mendapat pengelolaan bersama dengan pilihan perbuatan nyata sesegera mungkin. Sebab penundaan tanpa segera pilihan untuk berbuat sesuatu akan hanya merugikan saja. Jangan dibiarkan terlalu lama ada dalam keraguan tanpa motivasi kegiatan. Seorang Paolo Coelho. Dia adalah seorang novelis Brasilia.(lahir 24 Agustus 1947 (71th) Banyak karya terkenalnya dibaca orang didunia saat ini. 

Aliran sastranya, drama, perbaikan diri, psikologi. Dia berpesan: "Katakan pada hati Anda, bahwa ketakutan untuk menderita itu lebih buruk ketimbang menderita itu sendiri, dan sebaliknya tidak ada hati yang pernah menderita ketika dia sedang mengejar mimpi." Mengejar mimpi artinya bercita- cita, dan berbuat sesuatu untuk mencapainya apa yang dicita2kan. Mengejar mimpi, lupa penderitaan, lupa rasa sakit lupa kekewaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun