Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) Keperawatan Anestesiologi mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertempat di SMP Muhammadiyah 1 Gamping. Kegiatan Pengabdian ini merupakan Program Pengabdian Masyarakat Hibah Riset Muhammadiyah Batch V dengan tema Kesiapan Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Gamping Dalam Pembelajaran Tatap Muka Di Masa Pandemi Covid-19. Salah satu kegiatan dalam pengabdian ini adalah edukasi tentang vaksin Covid-19 pada warga masyarakat sekolah yang terdiri dari guru dan siswa untuk menangkal informasi atau berita-berita hoaks terkait vaksin Covid-19.
      Tim pengabdian terdiri dari dr. Joko Murdiyanto, Sp.An., MPH., Ratih Kusuma Dewi, S.Kep., Ns., M.Biomed., Astika Nur Rohmah., S.Kep., Ns., M.Biomed., dan Heri Puspito., S.Kep., Ns., M.KM bersama dengan mahasiswa keperawatan anestesiologi yaitu Rizka Mei Pangesti, Fina Reggina Aprilia, Muhammad Fajar Budiman, dan Muhammad Syifaurrohman. Ketua Pengabdian, Joko Murdiyanto mengatakan bahwa edukasi tentang Covid-19 adalah salah satu kegiatan untuk mendukung kesiapan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka. Acara digelar secara online melalui platform zoom, Rabu (27/10/2021).
      Tujuan edukasi ini adalah memberikan informasi yang benar terkait vaksin Covid-19 dan menyangkal berita hoaks sehingga target dari pemerintah untuk vaksin massal terpenuhi. Keraguan dan kepercayaan sains terhadap vaksin di masyarakat akibat dari kurangnya pemahaman terkait Covid-19 dan vaksin sehingga diperlukan edukasi khususnya pada usia anak sekolah. Usia anak sekolah yang bisa menerima vaksin adalah usia 6 tahun keatas.
Vaksin untuk anak sangat diperlukan sebagai pertahanan untuk melawan Covid-19 dan sebagai persiapan pembelajaran tatap muka disamping penerapan protokol kesehatan 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak). Vaksin digunakan individu sebagai alat perang meskipun tetap memiliki potensi yang minim untuk terinfeksi, seseorang yang sudah divaksin setidaknya akan mendapatkan risiko atau gejala yang lebih ringan.
Berita hoaks yang beredar di masyarakat luas bersumber yang tidak terpercaya dan kredibel, membutuhkan data dan hasil penelitian lebih lanjut agar informasi dan berita bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehinga jika mendapatkan informasi dan berita terkait vaksin Covid-19 perlu dicerna secara cermat dan tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan terkait informasi atau berita.
