Mohon tunggu...
Thisisasror
Thisisasror Mohon Tunggu... Nelayan - Am a Moslem

Buwun Mas,Lombok-Nusa Tenggara Barat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sekotong dan Feodalisme

16 Juli 2020   15:59 Diperbarui: 16 Juli 2020   15:57 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
getepic.com (dengan editing oleh penulis)

Di sekotong pun demikian dalam kurun waktu 3 tahun kurang lebihnya sudah terlihat bagimana lingkaran feodalisme terlihat dan yang paling menjol pada dua elemen ini baik sosial atau politik. Perang sentimen terjadi dan semua ingin berkuasa, syarat nya satu pasti kaya dulu tentunya dan konsepsi serta persepsi ini terbangun dan sudah menyebar hingga menjadi penyakit, bahwa yang kaya mesti berkuasa, pemimpin bebas berbuat sesukanya daan bangsawan serta tuan-tuan bisa memonopoli kebenaran.

Ini yang salah dan harus kita lawan, dan perlawanan ini harus kita jadikan tradisi juga seperti konsep dalam agama bahwa " Manusia itu sama di depan tuhan ". Maka jika kita sekarang melihat maraknya agama yang dijadikan bahan Fedoalisme khususnya di sekotong, itu pertanda orang-orang bodoh yang masih belum tahu diri sebtulnya. Karna agama adalah pembebasan, agama lah yang menyeret manusia untuk membebaskan diri dari penyembahan kepada selain tuhan. Itulah sebabnya kita ini jangan pernah terpukau dengan orang-orang hebat, kaya apalagi hanya bermodal sorban, peci putih hitam dan atau karna sarungan lalu kita tidak berani melawan, kita salah jika demikian.

Kita berkhianat bukan saja pada lingkungan, orang sekeliling kita bahkan kita sendiri telah berkhianat pada tuhan. Dalam perspektfi cara saya melihat manusia ini sama saja, kalau pun ada manusia yang mulia itu dia adalah Nabi dan Nabi itu telah diakhiri oleh tuhan 1500 tahun yang lalu, sekarang ini manusia sama saja kita bersahabat, kita berteman nabi saja yang dapat wahyu daru tuhan memanggil orang-orang disekitarnya dengan panggilan sahabat, tidak ada feodalisme. 

Kebebasan adalah anugrah tuhan yang telah diberikan. Maka dari itu, mari kita rawat, jaga dengan bergandengan tangan memperjuangkan bersama, jangan sampai satu demi satu lari dan sembunyi di ketiak-ketiak penguasa yang sebetulnya tidak kalian suka. beranilah lah, bergelora lah, serta berterus terang lah dengan apa yang ada di lubuk hatimu yang paling dalam. 

Sekian, salam hormat Asrorudin 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun