A. Pendahuluan
Latar belakang
Berbicara akan bahasa seks mungkin muncul dalam benak kita hal-hal yang mungkin dianggap tabu di kalangan masyrakat kita yang notabene selalu mengkultuskan budaya ke-timur-an. Hal ini juga enggan dibicarakan terlalu jauh dalam forum - forum terbuka atau bahkan dalam forum tertutup sekalipun seperti dalam keluarga.Â
Keluarga yang merupakan sebuah madrasah awal menganggap pembahasan tentang seks ataupun seksualitas antar anggota keluarga dianggap sesuatu hal yang nantinya dapat dipahami setiap anggota keluarga itu sendiri nantinya pada saatnya. Para orang tua beranggapan anak-anaknya akan memahami hal ini jika waktunya tiba.Â
Ini mengakibatkan jalur komunikasi yang terbatas antara anak dan orang tuanya mengenai hal seks dan seksualitas. Potensi inilah yang akan memposisikan anak-anak dan remaja pada kebuntuan informasi.Â
Padahal saat sekarang ini, arus informasi yang ada di masyarakat cukup banyak dan mudah diakses tanpa filter yang mumpuni. Yang nantinya mengakibatkan perilaku anak dan remaja yang terpengaruh akan arus informasi ini.
Siapakah yg termasuk dlm kelompok remaja?
Remaja dimengerti sebagai individu yang berada pada masa peralihan dari masa kanak ke masa dewasa.
Pada masa pubertas, hormon yang berhubungan dengan pertumbuhan aktif diproduksi, dan menjadikan remaja memiliki kemampuan reproduksi
Remaja berupaya melepaskan ketergantungan sosial-ekonomi, menjadi relatif lebih mandiri.
Masa remaja merupakan periode krisis dalam upaya mencari identitas dirinya.