Mohon tunggu...
Asrizal Fauzi
Asrizal Fauzi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

TENTANG PENULIS Penulis bernama lengkap Asrizal Fauzi. Lahir di Pangkalan Berandan, Langkat pada tanggal 12 September 1984. Nama ayah kandung H. Afifuddin dan nama ibu kandung Sri Rahayu. Penulis adalah anak ke-tiga dari empat bersaudara. Pada tahun 1990, penulis memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar di SD Swasta No.1 YPDP di Pangkalan Berandan. Pada tahun 1996, penulis menempuh jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 1 Babalan, Pangkalan Berandan. Pada tahun 1999, penulis menempuh jenjang pendidikan di SMU Negeri 1 Babalan Pangkalan Berandan. Kemudian pada tahun 2002, penulis menempuh pendidikan jenjang S1 di Universitas Negeri Medan, jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni. Dan pada tahun 2015, penulis menempuh jenjang pendidikan S2 Program Studi Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI) di Universitas Negeri Medan (UNIMED). Tahun 2014 pernah mendapat beasiswa Short Course dari P4TK Bahasa dan FNU untuk Persiapan Pengajar Bahasa Mandarin selama 6 (enam) bulan di Negeri Tirai Bambu, Tiongkok tepatnya di Fujian Normal University, Fujian. Menikah dengan drg. Irni Kurnia Marika serta memiliki seorang putri Humaira Aqila Dzikra. Pengalaman mengajar sejak 2006 di SDN 060862 Pulo Brayan Medan dan YPI Amir Hamzah serta pernah singgah sebentar di BRI Cabang Utama Medan sebagai IT office. Saat ini penulis masih aktif mengajar di SMA Negeri 2 Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang sejak 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingkah Pendidikan Seks bagi Anak?

5 November 2020   16:40 Diperbarui: 5 November 2020   17:07 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pendahuluan

Latar belakang

Berbicara akan bahasa seks mungkin muncul dalam benak kita hal-hal yang mungkin dianggap tabu di kalangan masyrakat kita yang notabene selalu mengkultuskan budaya ke-timur-an. Hal ini juga enggan dibicarakan terlalu jauh dalam forum - forum terbuka atau bahkan dalam forum tertutup sekalipun seperti dalam keluarga. 

Keluarga yang merupakan sebuah madrasah awal menganggap pembahasan tentang seks ataupun seksualitas antar anggota keluarga dianggap sesuatu hal yang nantinya dapat dipahami setiap anggota keluarga itu sendiri nantinya pada saatnya. Para orang tua beranggapan anak-anaknya akan memahami hal ini jika waktunya tiba. 

Ini mengakibatkan jalur komunikasi yang terbatas antara anak dan orang tuanya mengenai hal seks dan seksualitas. Potensi inilah yang akan memposisikan anak-anak dan remaja pada kebuntuan informasi. 

Padahal saat sekarang ini, arus informasi yang ada di masyarakat cukup banyak dan mudah diakses tanpa filter yang mumpuni. Yang nantinya mengakibatkan perilaku anak dan remaja yang terpengaruh akan arus informasi ini.


Siapakah yg termasuk dlm kelompok remaja?

Remaja dimengerti sebagai individu yang berada pada masa peralihan dari masa kanak ke masa dewasa.

Pada masa pubertas, hormon yang berhubungan dengan pertumbuhan aktif diproduksi, dan menjadikan remaja memiliki kemampuan reproduksi

Remaja berupaya melepaskan ketergantungan sosial-ekonomi, menjadi relatif lebih mandiri.

Masa remaja merupakan periode krisis dalam upaya mencari identitas dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun