Mohon tunggu...
Asri Nur Aini
Asri Nur Aini Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Indonesia yang dideskripsikan di cahayamatadanhati.wordpress.com hm.. alhamdulillah, hidup itu indah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seremonial Begajulan

29 Januari 2010   12:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:11 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Si Otong duduk setelah selesai di sunat dan terima saja di make up biar ganteng kayak pangeran jaman dulu. Tak lama teman-temannya serombongan datang mengucapkan selamat, memasukkan amplop dari uang patungan yang baru dikumpul di tempat parkiran tamu. Jantungnya deg-degan, cewek-cewek kelas bakal datang. Berkali-kali OtongĀ  meyakinkan diri bahwa dia memang paling ganteng selama beberapa jam ke depan. Pikirannya campur aduk tak karuan lebih stress daripada pas disunat. Tapi akhirnya Ia kembali tenang setelah teman-temannya senang membantai sate ayam, sate kambing ,soto, kambing guling, rendang, rawon, gulai, siomay, bakso malang, pecel, semangka, melon, , anggur, es krim, pudding, soft drink, es campur, dawet,es bensin, perta max, bensol, avturā€¦..

Semua senang, semua kenyang! Tapi seorang teman Otong tampak kebingungan, dari tadi memegang piringnya saja,belum makan juga, tengok sana sini, lalu bertanya :

ā€œ Tong? Kursinya mana yaaa? ā€œ

Otong kaget mendengar pertanyaan itu, malu ada penyajian kondangan yang tak memuaskan, dan bingung juga kenapa tidak ada kursi. Dia lalu jawab sekenanya : ā€œKayaknya makan tuh pake sendok ma garpu deh? Bukan pakai kursi..?!?Teman Otong lalu mengangguk-angguk pura-pura mengerti.

Di kampung sebelah lain lagi. Akad nikah sudah selesai, ritual sungkem meninggalkan cucuran deras air mata.

ā€œSemoga jadi keluarga bahagia ya nakā€¦ā€ begitu doa dari sana-sini. Pasangan pengantinĀ Ā  menjadi semakin yakin akan menjalani kehidupan barunya dengan baik sampai maut memisahkan. Lalu tak lama pembawa acara mengumumkan bahwa tiba saatnya acara ramah tamah. Semua tamu tersenyum lebar, apalagi ketika grup penyanyi dangdut sudah bersiap untuk tampil.

ā€œMari kita meriahkanā€¦ buat pasangan berbahagia iniā€¦ā€

Kemudian biduan cihui itu ambil suara.

Selama beberapa jam lagu-lagu terus berdendang. Tamu senang. Sejauh ini liriknya masih nyambung sesuai soundtrack pesta perkawinan. Tapi, mendadak grup musik kehilangan stok lagu. Mendadak pula tema lagu banting stir! Dengan pedenya di acara pernikahan, mereka menyanyi kelakuan kucing garong, kamu ketahuanā€¦ pacaran lagiā€¦ malam ini malam terakhir bagi kitaā€¦ bang thoyib.. kenapa tak pulang pulangā€¦ lelaki buaya darat, bang sms siapa ini bang? Jaka sembung!!Mau nyumpahin pengantennya?

Goyangan dangdut terus berlangsung dari siang, menjelang malam, sampai tengah malam. Tabrak terus, dan semakin ga jelas. Entah lagu tema senang, sedih, terus saja goyang-goyang. Lagu patah hati, dikhianati, perceraian, jogged-joggedĀ  juga. Gak yang nyanyi, yang goyang, kagak mikir korelasi. Semua sudah kagak sadar, termasuk pengantinnya yang jadi tuan rumah. Semua mabuk, belum lagi kalau benar ada minuman keras yang diam-diam dibeli mumpung ada hiburan asik, lengkap sudah! Naudzubillah min dzaliikā€¦

Acara berikutnya agak kelas menengah. Bisa perhatikan dan amati di kota-kota besar saat bulan Ramadhan. Seolah tidak makan berhari-harii, puasa 12 jam harus digantikan dengan minuman pembuka kelas super, makanan inti isi daging semua, ditutup segala macam dessert yang bikin perut justru tambah pusing. Bermuncullan even buka bersama pejabat ini itu, sahur bersama petinggi ini lah, tapi khusus kalangan sendiri. Dengan harga melangit dan style gaya barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun