Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aklimatisasi di Ketinggian dan Keselamatan

23 April 2012   04:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:15 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Suatu tempat yang berada pada posisi ketinggian 2400 meter  diatas permukaan laut atau lebih sudah dianggap dapat menimbulkanpenyakit atau gangguan terhadap kesehatan manusia dengan efek yang minimal, setiap orang punya ciri dan kemampuan berbeda-beda dalam beradaptasi dengan ketinggian yang sedang ditempuh.

Makin lama kita berdiam disuatu wilayah ketinggian maka makin terbiasa kita hidup diwilayah ketinggian itu. Seseorang yang terbiasa hidup pada dataran rendah kemudian melakukan pendakian dalam waktu cepat membutuhkan proses aklimatisasi (penyesuaian) agar tubuh dapat menyesuaikan diri dengan kondisi ketinggian itu. perjalanan cepat dari dataran rendah kearah ketinggian yang dilakukan dengan memakai kendaraan mobil atau pesawat dengan sendirinya tidak memberi kesempatan pada tubuh manusia untuk melakukan aklimatisasi.

Untuk seseorang yang sudah berpengalamanpun aklimatisasi mungkin masih diperlukan walaupun sebelumnya sudah pernah kewilayah (ketinggian) yang sama tanpa mengalami masalah, sampai sekarang belum ditemukan faktor korelasi yang khas antara umur, jenis kelamin atau kondisi tubuh yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia pada tempat ketinggian. Ada orang yang bisa mendapat gangguan kesehatan pada ketinggian dan ada yang tidak. Gejala penyakit pada ketinggian yaitu; mual, sakit kepala, dan menjadi lemah, jika kondisi memburuk maka akan terjadi kesulitan untuk melanjutkan perjalanan pendakian, jika menghadapi keadaan seperti ini maka perjalanan harus segera dibatalkan dan segera kembali kedataran.

Tekanan udara yang rendah dan berkurangnya kandungan oksigen pada udara sekitarnya semakin berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian suatu tempat. Tubuh manusia berusaha menekan kebutuhan oksigen , jantung dan paru-paru berusaha melakukan penyesuaian dengan cara meningkatkan frekuensi pernafasan sehingga terjadi extra ventilasi yang menyebabkan keluarnya cairan keparu dan ke otaksehinggamengancam keselamatan jiwa orang yang terkena.

(diambil sebagian dari Outdoor Action Guide to High Altitude: Acclimatization and Illnesses by Rick Curtis)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun