Mohon tunggu...
Muhamad S. Asril
Muhamad S. Asril Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI Pendidikan Masyarakat

Really loves everything that i understands

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UPI KKN Kelompok 92 Melakukan Survey Pengelolaan Air Kampung Cimilik Desa Cukanggenteng

11 Agustus 2022   18:41 Diperbarui: 11 Agustus 2022   18:55 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Manusia menggunakan air bersih untuk minum, makan, mandi dan mencuci. Kegunaan air bagi manusia bagaikan tidak terbatas, bahkan tidak hanya untuk manusia, hewan dan tanaman pun sangat memerlukan air untuk keberlangsungan hidupnya. Karena itu air bersih merupakan sumber daya alam yang harus kita miliki dan jaga. (Asril, 2022)

Kelompok 92 KKN UPI 2022 melakukan kegiatan di desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. melakukan KKN dengan tema desa layak bersih dan sanitasi selama lebih dari 2 minggu.

Kondisi air bersih di desa cukanggenteng masih terbatas oleh musim dan masih berwarna, padahal air tersebut digunakan untuk kebutuhan kebutuhan pokok masyarakat. Pemerintah setempat telah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan pengeboran sumberdaya air bekerja sama dengan aliansi air bersih sektor pasir jambu.

Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan ketersediaan air bersih yang terbatas itu maka kelompok 92 melakukan survey untuk mengetahui kondisi di lapangan, terutama kepada pengelola air.

Diketahui dari pertemuan yang dilakukan dengan pengelola air, pengelola air di kampung cimilik di pegang oleh 2 orang salah satunya adalah Pa Mamat. Menurut beliau, sumber air di kampung cimilik berasal dari 2 tempat yaitu pasir (gunung), yang memiliki sumber mata air, berjarak 2 RW dari kampung cimilik, dan itu cukup jauh. Lalu yang kedua adalah bor galian.

Seperti kampung-kampung lainnya, Cimilik juga mendapatkan bantuan berupa penggalian sumber mata air. Namun karena adanya hambatan dari berbagai pihak dan hal, Kampung Cimilik tidak bisa mendapatkan sumber air tersebut. Bor galian yang lainnya ada dari seorang dermawan yang mau memberikan hasil sumur pribadinya untuk dimanfaatkan satu kampung.

dokpri
dokpri
Mamat, sebagai pengelola air, beliau mengelola air yang berasal dari pasir menggunakan pipa. Air-air tersebut ditampung kedalam 2 tangki berukuran 2000 liter 1 inci dan disalurkan kepada warga 3 RT dengan kurang lebih 180 keluarga dengan pipa.

Hal yang perlu diketahui adalah bahwa menurut mamat, air yang berasal dari sumber mata air tersebut tidak digunakan hanya oleh warga Cimilik saja, tetapi oleh RW-RW lainnya dan juga oleh para petani, karena hal tersebut ketersediaan air di desa cimilik sangat terbatas.

Hingga saat penulisan artikel masih belum ada tindakan lebih lanjut dari pemerintah desa setempat untuk mengatasi masalah tersebut.

Muhamad Saifunnas Ashril Mi'raj

Kelompok 92 KKN UPI Desa Cukanggenteng

2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun