Mohon tunggu...
Asmini Febriyanti
Asmini Febriyanti Mohon Tunggu... Master’s Student at School of Business IPB University

Mahasiswa S2 Manajemen Bisnis yang tertarik pada pemasaran, riset pasar, dan strategi bisnis. Menulis tentang tren bisnis, inovasi pemasaran, dan tantangan dunia bisnis di era digital.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dari Nilai Manusia ke Bisnis Sukses: Kepemimpinan Nurhayati Subakat

16 April 2025   22:22 Diperbarui: 16 April 2025   22:37 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurhayati Subakat dan Kantor Pusat Paragon (Sumber: paragon.id | Canva edit)

Dalam dinamika dunia bisnis yang kompetitif, gaya kepemimpinan menjadi salah satu kunci utama keberhasilan suatu organisasi. Kepemimpinan humanis adalah pendekatan yang menempatkan manusia sebagai subjek utama dalam proses manajerial—menghargai martabat, emosi, dan potensi individu. Nurhayati Subakat, sosok dibalik kesuksesan PT Paragon, adalah wujud nyata dari penerapan nilai-nilai tersebut.

Di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, terdapat seorang pemimpin visioner yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Nurhayati Subakat, pendiri dan CEO Paragon, membuktikan bahwa kepemimpinan yang peduli terhadap kesejahteraan karyawan dan masyarakat dapat menciptakan sebuah perusahaan yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang. Melalui gaya kepemimpinan yang humanis dan budaya perusahaan yang inklusif, beliau telah membentuk Paragon menjadi salah satu pionir di industri kecantikan Indonesia.

Pada awal perjalanan bisnisnya, Nurhayati memulai dengan usaha rumahan di tahun 1985, memproduksi sampo dengan merek Putri yang menyasar pasar salon kecantikan dengan harga yang terjangkau. Dari situ, ia membangun fondasi yang kuat, dan pada tahun 1995, meluncurkan Wardah, merek kosmetik halal pertama di Indonesia yang kini menjadi salah satu pemimpin pasar di industri kecantikan tanah air. Seiring berjalannya waktu, PT Pusaka Tradisi Ibu berubah menjadi PT Paragon Technology and Innovation pada 2011, dan kini menaungi berbagai merek kosmetik ternama seperti Wardah, Make Over, Emina, Kahf, Labore, Wonderly, Tavi dan Biodev.

Dalam wawancara publik dan berbagai diskusi yang dihadiri Nurhayati, beliau sering menekankan bahwa kesuksesan Paragon tidak hanya datang dari inovasi bisnis dan kualitas produk, tetapi juga berlandaskan pada lima nilai inti yang menjadi dasar setiap keputusan dan kebijakan perusahaan: ketuhanan, kepedulian, kerendahan hati, ketangguhan, dan inovasi. Nilai-nilai tersebut telah menjadi pedoman dalam membangun budaya kerja yang mementingkan kepedulian terhadap sesama, semangat kolaboratif, serta keseimbangan antara profesionalisme dan kedekatan antar sesama. Prinsip-prinsip ini juga memperlihatkan betapa pentingnya kepemimpinan yang mengedepankan empati, memberikan ruang bagi pertumbuhan setiap individu dan mendorong inovasi yang berkelanjutan.

Asmini, salah satu penulis artikel ini yang pernah bekerja di PT Paragon, menyampaikan: "Saya merasakan sendiri bagaimana nilai-nilai kemanusiaan itu hidup di Paragon. Suasana kerja sangat nyaman, kami diperlakukan dengan penuh perhatian dan penghargaan. Sering ada bentuk apresiasi sederhana yang mampu meningkatkan motivasi dan semangat kerja kami. Pengalaman ini menjadi dorongan kuat bagi saya untuk terus meneladani nilai-nilai tersebut dan menerapkannya di masa depan"
Ini adalah bentuk nyata dari kepemimpinan yang memanusiakan manusia—karyawan merasa dihargai, diberdayakan, dan diberi kesempatan untuk berkembang, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan kreativitas mereka.

Budaya kerja di PT Paragon yang dibentuk oleh Nurhayati juga menunjukkan relevansi dengan konsep servant leadership, di mana pemimpin hadir untuk melayani dan memfasilitasi pertumbuhan orang lain. Melalui praktik ini, Paragon tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga mencetak banyak individu berkualitas yang membawa nilai-nilai positif ke lingkungan sosial mereka.
Keberhasilan model kepemimpinan humanis yang diterapkan di Paragon terlihat melalui berbagai penghargaan yang diterima perusahaan. Tak hanya itu, program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Paragon juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan. Melalui program-program ini, Paragon tidak hanya membangun kesuksesan bisnis, tetapi juga memperlihatkan dampak positif bagi masyarakat luas.

Di samping kesuksesan bisnisnya, Nurhayati Subakat juga membuktikan bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang pengambilan keputusan yang tepat, tetapi juga tentang bagaimana memberikan inspirasi dan mendengarkan kebutuhan orang lain. Seperti yang beliau ungkapkan dalam berbagai kesempatan, "Hidup bermakna. Itulah nilai inti yang membuat Paragon sampai sebesar sekarang ini". Dengan nilai-nilai yang kuat tersebut, Nurhayati telah menciptakan sebuah ekosistem yang bukan hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan karyawan.

Kepemimpinan Nurhayati juga menjadi teladan dalam bagaimana perusahaan dapat menumbuhkan ekosistem kerja yang inklusif dan mendukung keberlanjutan. Tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis, tetapi juga membangun sistem yang mengakar pada nilai spiritual dan kemanusiaan, menjadikan Paragon sebagai rumah tumbuh bagi talenta-talenta muda. Model kepemimpinan seperti ini patut menjadi contoh bagi generasi muda yang ingin membangun organisasi yang sukses secara berkelanjutan dan bermakna.

Referensi:

  • Bass, B. M., & Avolio, B. J. (1994). Improving Organizational Effectiveness Through Transformational Leadership.
  • Wawancara dan dokumentasi publikasi Nurhayati Subakat di berbagai media daring seperti Kompas.com, SWA, dan Kumparan.
  • Data dan observasi internal berdasarkan pengalaman karyawan yang pernah bekerja di PT Paragon.
  • Edukasi Indonesia (2021). "Nurhayati Subakat: Pendidikan Karakter dan Rahasia Paragon Jadi Raksasa Kosmetik." Diakses dari edukasiindonesia.id.

Penulis:
Asmini F Khairuddin K1501242169
Meitri Cahyani K1501242167
Herlina Anggorowati K1501242160
Annisa Rachmah K1501242174

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Rizal Syarief, DESS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun