Tulisan ini adalah kelanjutan dari Tulisan yang lampau 'Membuat Lensa Tele" sendiri. Bahan-bahan yang digunakan sama dengan tulisan terdahulu, yang membedakan adalah penggunaan kacamata minus sebagai teleconverter. Apa itu Teleconverter Teleconverter adalah alat tambahan yang memilki elemen optik untuk memperpanjang jarak fokus lensa objektif. Secara komersial, dikenal teleconverter 1.4x, 2x dst. Gampangnya, lensa 150mm dapat diubah menjadi setara dengan lensa 300 mm jika kita menggunakan teleconverter 2x. [caption id="" align="alignnone" width="288" caption="Tamron Teleconverter 2x (wikipedia)"][/caption] Bagaimana Teleconverter Bekerja Perhatikan gambar berikut [caption id="" align="alignnone" width="488" caption="Lintasan cahaya dengan dan tanpa teleconverter (http://starizona.com)"]
Lintasan cahaya dengan dan tanpa teleconverter (http://starizona.com)
[/caption] Teleconverter pada dasarnya bertugas menyebarkan cahaya. Tanpa teleconverter, lintasan cahaya diwakili oleh garis merah muda. Dengan teleconverter, cahaya disebarkan sesuai jalur garis merah, sehingga bayangan akan jatuh lebih jauh daripada posisi awal (seolah-olah titik fokus lensa menjadi lebih panjang). Apa benda disekitar kita yang dapat menyebarkan cahaya sehingga bisa dipakai sebagai eleconverter?. Jawabannya adalah lensa cekung yang tentu saja bisa diwakili oleh kacamata minus. Berdasarkan pengalaman, sebaiknya gunakan kacamata minus tanpa cylinder. Konfigurasi Lensa Tele dan Teleconverter buatan sendiri Berikut susunan Lensa Tele + Teleconverter buatan sendiri
(1) Lensa Objective. Saya menggunakan lensa objective teropong. Sebagai alternatif, bisa digunakan lensa kacamata dengan dioptri +2, +3 atau yang lebih besar (2) Selongsong dalam. Bahan yang digunakan adalah karton hitam dengan bahan kertas yang tidak mengkilap. Selongsong dalam nantinya di sambungkan ke lensa objective dengan menggunakan selotip. Panjang yang direkomendasikan adalah sepanjang fokus objective dikurangi 5 cm. (3)Selongsong luar. Bahan yang digunakan sama dengan selongsong dalam. Diameter selongsong luar dibuat berbeda-beda. Satu ujung dibuat dengan diameter yang sedikit lebih besar dari selongsong dalam (pastikan pergerakan selongsong dalam tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar). Pada ujung lainnya, diameter dibuat cukup untuk mencengkram body adapter (elemen 5), kencangkan bagian ini dengan selotip.  Panjang yang direkomendasikan adalah sepanjang fokus objective dikurangi 5 cm. (4)Diafragma. Diafragma bisa dibuat dengan atau tanpa teleconverter. Jika kita memakai teleconverter, cukup tempelkan kacamata minus di masing-masing sisi diafragma.
(5)Adapter Untuk membuat adapter, gunakan body cap dan lensa PVC.
Hasil akhirnya akan seperti berikut
Hasil Jepretan [caption id="attachment_194724" align="alignnone" width="300" caption="Lensa Teropong Saja"]
[/caption] [caption id="attachment_194725" align="alignnone" width="300" caption="Lensa VIVITAR 150mm f/3.8"]
[/caption] Jika kita lihat hasil lensa tele buatan sendiri, di sekitar lampu ada area yang menjadi blur. Utuk mengurangi cacat ini, kita bisa memperkecil diameter lubang diafragma. Konsekuensinya, cahaya yang masuk akan berkurang sehingga mau tak mau shutter speed harus ditambah. [caption id="attachment_194726" align="alignnone" width="300" caption="Lensa Teropong + Kacamata Minus"]
[/caption] [caption id="attachment_194727" align="alignnone" width="300" caption="Lensa Nikkor Q 200mm f/4"]
[/caption] Dengan 2 gambar di atas, kita bisa lihat efek kacamata minus terhadap hasil jepretan. Ukuran lampu yang dihasilkan menjadi lebih besar daripada susunan lensa tanpa kacamata minus. Pada percobaan kita kali ini, pembesaran yang diperoleh sekitar 1,3 kali. Selamat mencoba.
Lihat Sosbud Selengkapnya