Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menyikapi Tulisan dengan View Tinggi

22 Maret 2021   11:29 Diperbarui: 22 Maret 2021   11:43 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mungkin ini terlalu berlebihan bahkan bagi saya sendiri sebagai penulis blog amatir. Ya bagaimana tidak. Inilah yang disebut dengan cinta. Tak peduli dengan alasan. Seperti alasan saya menulis sejak mulai nge blog. Apalagi di Kompasiana ini. Ada kepuasan tersendiri dalam menulis artikel fiksi maupun non fiksi.

Faktor kepuasan batin inilah yang tidak membuat saya peduli dengan apakah tulisan saya dibaca atau tidak. Ketika posting itulah saat klimaks dalam menulis. Banyak yang membaca, itu hanya bonus. Bisa menulis satu artikel atau karya tulis saja itu bagi saya sudah merupakan sesuatu yang luar biasa. Dan tidak banyak yang bisa se konsisten itu. Saya mencoba menulis fiksi berupa cerita pendek. Dan salah satu cerpen terbanyak pembacanya adalah cerpen "Kenikmatan Sesaat". Entah apa yang membuat banyak yang membaca cerpen ngga jelas itu hehe... penulisan cerpen ini spontan.

Awalnya saya pesimis kalau cerpen ini bakal tidak lulus sensor atau di hapus admin. Karena ada adegan ranjangnya yang sedikit eksplisit. Namun setelah saya baca Kembali, ternyata tidak se vulgar itu juga. Dan tidak masuk cerita picisan. Dan ternyata pembacanya sudah di atas seribu. Wow! Pikir saya. Apa mungkin gara-gara judul dan ilustrasinya cucok? Entahlah. Bahkan Cuma ada satu komentar pembaca. Padahal saya berharap banyak yang komen.

Untuk menjadi koreksi pribadi agar tulisan fiksi saya lebih baik lagi. Mungkin ini menjadi ide saya selanjutnya untuk membuat judul kumpulan cerpen. Baru rencana dan masih dalam pengerjaan. Ternyata menulis fiksi memiliki tantangan tersendiri. Butuh Latihan dan jam menulis yang banyak. Menulis satu cerita setiap hari menjadi program yang bisa dilakukan. Namun saya masih kewalahan. Tidak semudah itu juga. Ini Namanya  kerja keras yang harus dilakukan. Harus! Seperti kata Hemingway: menulis itu berdarah. Pikiran dan tangan bekerja dengan harmonis.

Letupan-letupan ide kadang muncul tak beraturan. Seperti percikan kembang api atau tetesan air hujan yang random. Dengan menulis setiap hari, maka akan terbentuk dengan sendirinya, habit menulis yang semakin matang. Saya bahkan baru sekali di tolak artikel nya. Masih jauh dari berhasil. Belajar dan belajar sampai mungkin, akan berhasil jika nasib baik berpihak pada saya. Semoga.

Kembali ke judul tulisan ini. Saya anggap ini adalah satu cerpen terbanyak pembacanya alias hit tertinggi, hit wonder istilahnya atau apalah. Walaupun banyak sumpah serapahnya. Ini masuk kategori dewasa. Apakah saya harus senang? Bisa ya bisa tidak. Ini menjadi motivasi tersendiri bagi saya. Untuk menulis lebih baik lagi. Lebih menjiwai lagi. Menarik juga untuk membuat lanjutan ceritanya dengan scene dan jalan cerita yang berbeda. Namun tetap dengan karakter yang sama. Untuk proyek yang selanjutnya. Sepertinya saya butuh editor yang tepat. Untuk karya fiksi saya.

Sudi kiranya para pembaca yang Budiman untuk mengomentari karya fiksi saya yang lainnya. Salam literasi luar biasa!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun