Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Entah Apa yang Merasuki Pikiran KPAI

24 Februari 2020   16:43 Diperbarui: 24 Februari 2020   16:57 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Heboh di media atas pernyataan KPAI tanpa ingin menyebut nama si Ibu tersebut. Karena yang bertanggung jawab dan membawa nama lembaga termasuk semua anggota dan pimpinan. Ya agar malunya berjamaah kan lebih bagus. Tanpa bermaksud merendahkan atau apapun, saya kok jadi geli dan ingin komentar lewat tulisan sederhana bin simpel ini. 

Sebagai orang awam terlebih sudah menikah dan merasakan bagaimana itu proses menghamili pasangan. Saya hanya ingin bertanya, ide apa yang sampai pada kesimpulan bahwa laki dan perempuan yang berenang dalam satu kolam renang yang ukurannya tidak kecil juga dapat menyebabkan kehamilan? 

Mari kita sedikit mengingat pelajaran biologi ketika masih sekolah dulu. Kalau tidak salah saya masih SMP saat itu. Dan justru saya mendapatkan pengetahuan tentang seks itu bukan secara visual. Tapi imajinasi walaupun belum tepat saat itu. Dulu saya suka sekali membaca kolom konsultasi kesehatan di dalam konten majalah wanita. Diantaranya ada kolom faforit saya ketika itu. Yaitu kolom tanya jawabnya Dr. Naek L Tobing, Dr. Wimpy Pangkahila, dan Dr Boyke. 

Padahal masih SMP. Entah apa yang membuat saya saat itu tertarik membaca kolom tersebut bahkan lebih seru ketimbang komik. Disanalah saya mendapatkan bahwa sperma itu akan segera mati jika keluar bukan pada tempatnya. Terkena udara bebas. Mati dia. Di air walaupun begitu kan justru sperma itu jadi mencar ga karuan plus tekanannya hilang sehingga tidak mungkin masuk begitu saja ke vagina perempuan. Ini sperma bukan bakteri yang bisa terhirup hidung lalu orang tersebut terkena penyakit. Tidak sama sekali tidak. Kami pembaca informasi tidak segoblok itu Ibu... tolong jangan keterlaluan jika ingin mencari sensasi. 

Bukankah masih banyak sekali persoalan anak-anak yang lebih valid untuk dibicarakan? misalnya bagaimana dengan anak-anak korban orangtuanya nya yang terpapar virus radikalisme dari ISIS? mereka harus dilindungi. Mereka masih anak-anak tidak mengerti apa-apa. Bagaimana nasib mereka? Itu yang seharusnya di bahas bukan hal aneh semacam ini. Malu kita Indonesia kalau sampai terdengar ke luar. Terdengar Bangsa lain. 

Sedangkal itukah orang dewasa Indonesia pemikirannya? Namun demikian akan lebih memalukan lagi kalau beliau latar belakangnya biologi. Entahlah saya sendiri tidak tahu semoga saja beliau memang tidak tahu apa-apa tentang proses terjadinya pembuahan. 

Entah apa yang merasuki KPAI? Mohon maaf jika ini membuat tersinggung. Ini hanya ungkapan netizen yang jujur apa adanya. Kita masih jauh dari melek literasi. Mungkin ini salah satunya. Harus hati-hati sebelum memberikan pernyataan. Wallahua'lam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun