Agama hadir untuk membebaskan manusia dari kebodohan dirinya menghadapi realita kehidupan.
Tetapi kebodohan manusia sulit untuk diberi pengertian yang sebenar-benarnya. Karena kebodohan manusia sering dibekukan kepercayaan yang ditanamkan sesamanya yang punya pamrih, motif atau kepentingan pribadi tertentu.
Pada hal Islam tidak menyampaikan kepercayaan dan keyakinan dalam menjalani kehidupan. Islam menyampaikan agar manusia apa pun agamanya hanya mengimani enam perkara.
Perintah dan larangan agama
Aturan pribadi dalam agama tidak untuk saling melarang orang lain berbuat sesuatu yang diinginkan, melainkan melarang diri sendiri untuk berbuat yang tidak benar.
Perintah dan larangan agama harus ditaati. Bukan Perintah Tuhan yang harus ditaati dan LaranganNYA harus dijauhi.
Menurut penulis Tuhan tidak pernah memerintah dan melarang seseorang berbuat sesuatu kalau memang bisa dan mampu. Karena setiap orang DijadikanNYA sebagai penguasa di bumi dan langit.
Agama bukan produk kebudayaan
Menurut penulis agama bukan dihadirkan peradaban melainkan menghadirkan peradaban.
Agama bukan produk kebudayaan tetapi sangat mengendalikan atau mewarnai kebudayaan yang diciptakan manusia.
Agama hadir atas kebutuhan pribadi yang harus diketahui orang-orang lain. Karena setiap pribadi tidak  bisa bergantung kepada Tuhan melainkan dalam kodrat harus saling bergantung dengan sesamanya.
Dalam realita penulis menghayati bahwa Keberadaan Tuhan benar-benar tergantung atas keberadaan manusia.
KeberadaanNYA diakui atau tidak diakui manusia Tuhan Ridho saja adanya. Tuhan tidak akan protes atau marah-marah seperti
yang suka diperlihatkan sementara mereka yang mengaku ulama atau  habhib.
Demikian. Terimakasih kepada yang telah membaca tulisan ini.