Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Kesalahan" Memahami Agama Bodohkan Pemeluknya

27 Januari 2019   08:35 Diperbarui: 27 Januari 2019   09:50 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hak keempat manusia punya hak harus bisa berbuat sesuatu yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan bersama. Hak keempat itu berupa hak untuk punya kebutuhan menyempurnakan diri. Rasa butuh ada pada diri setiap orang. Rasa butuh harus disempurnakan, bukan harus dipenuhi.

Hak kelima yaitu kebutuhan menaati aturan hidup yang disebut agama. Kebutuhan beragama merupakan "tuntutan" hak keempat.

Butuh menyempurnakan kebutuhan
Rasa butuh atau kebutuhan inilah yang kemudian melahirkan peradaban dan juga melahirkan agama.

Maksudnya, agama hadir bersama dengan peradaban ketika manusia mulai sadar bahwa dirinya bukan sekadar mahluk hidup. Bukan sekadar mahluk berakal.

Manusia juga menyadari bahwa dirinya adalah mahluk yang paling sempurna karena mengakui Keberadaan Yang Sempurna yang disebutnya dengan kata "Tuhan."

Hakikat agama
Hakikat agama adalah aturan atau petunjuk hidup pribadi yang mutlak harus ditaati para penganutnya.

Agar bisa hidup bersama saling bergantung dengan sesama mahluk Tuhan.

Agar bisa hidup bersama dengan mahluk hidup agar bisa saling menghidupi.

Agar mau hidup bersama dengan alam tempat dirinya dihidupkan dan dihidupi sehingga bisa hidup dengan sendirinya.

Agama diwahyukan agar manusia bisa mengabadikan Keberadaan Tuhan yang tidak butuh disembah manusia tetapi sangat dibutuhkan oleh mereka yang butuh sembahan agar tenteram hatinya.

Agama menjadikan manusia mengerti dirinya.
Agama---Islam, menegaskan. Tidak ada seorang pun bisa hidup sendirian terlepas dari ketergantungan terhadap orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun