Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Reuni 212 Bukti Umat Manusia-Islam, Seperti Masih di Alam Kebenaran Semu?

17 Desember 2017   21:52 Diperbarui: 17 Desember 2017   22:12 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

REVOLUSI SPIRITUAL

Mengembara mencari kebenaran yang tidak pernah hilang

Sampai hari ini umat manusia seolah masih tetap mengembara di alam nyata yang tidak berbatas, untuk mencari kebenaran yang tidak pernah hilang dan yang tidak pernah mengalami tidak ada.

Kebenaran yang disampaikan Ibrahim as alihi salam sampai yang dibawa Isa alihi salam seperti hanya menuliskan dongeng atau cerita saja. Karena semua yang disampaikan butuh keikhlasan kaumnya untuk menerimanya tanpa keraguan untuk dipakai sebagai ajaran hidup yang benar.

Lain halnya dengan kebenaran yang disampaikan Nabi Muhammad saw.  Kebenaran yang disampaikan Rasulullah saw  tidak hanya perlu diterima dengan keikhlasan oleh kaumnya saja. Melainkan disampaikan untuk seluruh umat manusia dari segala bangsa seperti halnya kepada pengikut para nabi sebelumnya.

Perbedaannya. Kebenaran yang disampaikan para nabi sebelumnya seolah hanya butuh keikhlasan kaumnya untuk menerimanya tanpa keraguan untuk dipakai sebagai ajaran menjalani kehidupan secara benar.

Sedang kebenaran yang disampaikan Nabi Muhammad saw mutlak harus juga diterima dengan kecerdasan berfikir dengan akal sehat atau mungkin pada zaman "Now" disebut dengan secara ilmiah.

Mungkin memang sudah saatnya umat manusia memeluk suatu agama bukan karena menghayati kepercayaan yang diceritakan orang lain yang dianggapnya paling bisa dipercaya. Lalu ikut-ikutan memeluk suatu agama.

Demikian pula halnya dengan umat Islam. Umat Islam bukan memeluk Islam karena banyak orang Islam yang pandai; bukan karena merasa ayat-ayat yang disampaikan sungguh sangat indah dan mampu menggetarkan hati mereka yang beriman. Melainkan kebenaran mutlak yang disampaikan dalam Islam.

Sudah saatnya dunia menerima Islam sebagai tuntunan hidup yang menyampaikan kebenaran mutlak yang berlaku sepanjang kehidupan berlangsung.

Namun demikian memang harus diakui dan disadari bahwa tidak mudah memahami makna yang tersirat dari setiap kalimat yang tersuratkan dalam Qur'an. Orang Arab sendiri tidak mudah untuk bisa memahami dengan benar apa yang dimaksud dengan setiap ayat dalam Qur'an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun