Mohon tunggu...
asep irman
asep irman Mohon Tunggu... pegawai BUMN kelistrikan -

orang biasa yang ingin luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tayang Perdana di Kompasiana yang Bikin Bangga

24 April 2016   07:28 Diperbarui: 24 April 2016   10:05 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Saya pada saat Mentoring oleh mas Hilman (sumber: Facebook Hilman Fajrian)"][/caption]
Ruangan firefox lantai 6 Gedung Kompasiana menjadi saksi terciptanya sejarah dalam kehidupan saya. Kata demi kata tertuang dalam sebuah tulisan melalui ketukan di komputer jinjing. Seumur-umur saya tidak pernah punya anggapan kalau saya itu bisa menulis. Menulis disini tentu saja yang mengikuti kaidah-kaidah penulisan jurnalistik dengan berbagai genre. Dulu saya gak pernah tau apa itu tulisan feature, tulisan hard news dan tulisan opini.

Melalui bimbingan para suhu di kompasiana, seperti kang Pepih Nugraha, mas Nurulloh, serta mentoring mas Hilman Fajrian saya menjadi belajar tulisan yang sesuai kaidah dan menarik itu seperti apa. “Semua orang bisa membuat sebuah tulisan”, kata kang Pepih dalam sebuah sesi coaching yang membuat saya bersemangat. Bagaimana mungkin seorang pegawai perusahan yang kesehariaanya ngurusin listrik, bisa membuat sebuah tulisan yang menarik dan sesuai kaidah.

Hari Rabu sehari sebelum hari Kartini, mentoring saya jalani dengan mentor mas Hilman, salah satu Kompasianer yang sudah lama malang melintang di dunia blog serta seorang social media expert. Ilmu yang saya dapatkan dari Kang Pepih dua hari sebelumnya saya coba aplikasikan dalam tulisan dengan tiga genre yaitu feature, hard news, dan opini. Dengan menggunakan google doc, saya dan dua orang peserta lain mendapatkan review dari mas Hilman terhadap tulisan yang sudah kami coba buat.

Tips menulis serta kaidah jurnalistik disampaikan dalam mentoring oleh mas hilman dalam mentoringnya. Tibalah waktu yang ditunggu-tunggu yaitu menayangkan tulisan yang sudah dibuat di kompasiana. Ada rasa was-was dan perasaan tidak percaya diri tulisan saya dimuat di kompasiana karena jujur pengalaman menulis saya yang sangat minim dan itupun tanpa memperhatikan kaidah-kaidah yang ada. Mulai membuka akun kompasiana, memasukkan tulisan dan foto dan tekan tombol ‘tayangkan’, saya ibaratkan sebuah proses kelahiran anak pertama seorang ibu.

Klik dan akhirnya tulisan saya tentang proyek listrik 35.000 megawatt, tayang di Kompasiana dan 5 menit kemudian tulisan saya dibaca 3 orang, hanya tiga orang tapi rasa bangganya luar biasa. Kompasiana membuat saya bangga karena tidak sekedar sebuah blog tetapi karena membawa nama besar Kompas. Tidak berlebihan kalau hari itu saya anggap sebagai hari bersejarah buat saya. Benar-benar tayang perdana yang bikin bangga.(*)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun