Jika WNI eks kombatan ISIS ingin pulang lagi ke Indonesia: silahkan. Hanya satu syarat; bersumpah setia -lisan dan tulisan- mengakui Pancasila dan mengimplementasikannya sebagai pedoman hidup kebangsaan.
Begitu yang diungkapkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu soal kabar keinginan WNI eks kombatan ISIS pulang lagi ke Tanah Air.
Dahsyat! Syarat mudah sebenarnya dari Menteri Ryamizard. Rasa cintanya pada persatuan, keberagaman, kemanusiaan, keutuhan Indonesia, ingin 'ditularkan' ke seluruh WNI. Siapapun, bahkan yang eks kombatan ISIS.
Syarat yang tidak sulit dan mudah diterapkan. Namun dibalik itu berdampak besar bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia. Ibaratnya: tampak kecil tapi sebenarnya raksasa.
Agar lahir suasana yang harmonis, toleran, damai dan tulus menjaga Indonesia dari kehancuran. Sebab benar-benar menghayati Pancasila dalam kehidupan kesehariannya.
Bukan lagi memaksakan ego harus selaras dalam prinisip beragama. Merasa paling suci dan hanya kelompoknya yang bakal masuk surga. Menolak perbedaan pandangan. Menganggap teror bom adalah jihad.
Dengan hidup ber-Pancasila, maka memperkuat solidaritas kemanusiaan. Yang berbeda adalah anugerah. Sepanjang tak saling menganggu. Itu sebab kesadaran ber-Pancasila.
Jika kesadaran dan komitmen ber-Pancasila dilakukan, maka dengan sendirinya apapun cara pandang dan pemikiran otentik Indonesia, akan ditolak. Tak ada lagi doktrin ISIS atau jihad dengan membunuh sebab telah dibentengi Pancasila.
Sumber: kompas.com