Mohon tunggu...
Asep Sunardi
Asep Sunardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Anak yang suka Membaca
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Perbanyaklah membaca untuk memperbanyak ilmu pengetahuanmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengganti ISIS dengan Pancasilais

27 Juli 2019   11:55 Diperbarui: 27 Juli 2019   11:59 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: meflondon.com

Jika WNI eks kombatan ISIS ingin pulang lagi ke Indonesia: silahkan. Hanya satu syarat; bersumpah setia -lisan dan tulisan- mengakui Pancasila dan mengimplementasikannya sebagai pedoman hidup kebangsaan.

Begitu yang diungkapkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu soal kabar keinginan WNI eks kombatan ISIS pulang lagi ke Tanah Air.

Dahsyat! Syarat mudah sebenarnya dari Menteri Ryamizard. Rasa cintanya pada persatuan, keberagaman, kemanusiaan, keutuhan Indonesia, ingin 'ditularkan' ke seluruh WNI. Siapapun, bahkan yang eks kombatan ISIS.

Syarat yang tidak sulit dan mudah diterapkan. Namun dibalik itu berdampak besar bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia. Ibaratnya: tampak kecil tapi sebenarnya raksasa.

Agar lahir suasana yang harmonis, toleran, damai dan tulus menjaga Indonesia dari kehancuran. Sebab benar-benar menghayati Pancasila dalam kehidupan kesehariannya.

Bukan lagi memaksakan ego harus selaras dalam prinisip beragama. Merasa paling suci dan hanya kelompoknya yang bakal masuk surga. Menolak perbedaan pandangan. Menganggap teror bom adalah jihad.

Dengan hidup ber-Pancasila, maka memperkuat solidaritas kemanusiaan. Yang berbeda adalah anugerah. Sepanjang tak saling menganggu. Itu sebab kesadaran ber-Pancasila.

Jika kesadaran dan komitmen ber-Pancasila dilakukan, maka dengan sendirinya apapun cara pandang dan pemikiran otentik Indonesia, akan ditolak. Tak ada lagi doktrin ISIS atau jihad dengan membunuh sebab telah dibentengi Pancasila.

Sumber: kompas.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun