Mohon tunggu...
Asep Ilham
Asep Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah cara untuk menuangkan berbagai pertanyaan dalam pikiran, lalu dijawab dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peristiwa dan Polemik di Balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

2 Juli 2022   21:43 Diperbarui: 9 Juli 2022   13:32 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno/Foto: Wikipedia.org

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan peristiwa paling monumental bagi kita bangsa Indonesia karena peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang menandakan merdekanya suatu bangsa dan negara yaitu Indonesia dari berbagai bentuk kolonialisme dan imperialisme asing. Namun, apakah kita tahu bagaimana peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia, dan polemik apa saja yang terjadi diantara kalangan muda dan tua dalam menentukan kapan proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan?

Dalam artikel kali ini mari kita bahas mengenai peristiwa dan polemik di balik proklamasi kemerdekaan Indonesia. 

Dilansir dari berbagai sumber, Proklamsi Kemerdekaan Indonesia tidak dapat terlepas dari peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu dan menyerah Jepang kepada sekutu tidak terlepas juga dari kota penting di Jepang yaitu Hirosima dan Nagasaki yang masing-masing di bom atom pada 6 dan 9 Agustus 1945. 

Dimana setelah peristiwa tersebut pimpinan Jepang untuk urusan Asia Tenggara yaitu Jendral Terauchi Hisaichi mengundang Ir. Soekarno, Muhammad Hatta, dan Radjiman Wediodinigrat untuk datang ke Markas Besar Tentara Wilayah Selatan di Dalat, Vietnam pada 8 Agustus 1945. Dimana inti dari pertemuan tersebut yaitu untuk membahas mengenai kemerdekaan Indonesia.

Beredarnya berita mengenai menyerahnya Jepang kepada sekutu yang disiarkan oleh BBC siaran radio Inggris, pada 14 Agustus 1945. Membuat para pemuda yang mendengar berita tersebut, menganggap momen itu sebagai kesempatan untuk Indonesia cepat merdeka dari cengkraman Jepang, tak menunggu lama golonga muda yang terdiri dari Adam Malik, Soekarni, Sutan Syahrir, Wikana, Chaerul Sholeh bergerak menemui Soekarno-Hatta setelah kepulangan mereka dari Dalat, Vietnam, dengan mendesak Soekarno yang merupakan ketua dari PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) untuk dengan cepat mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. 

Namun, desakan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan ditolak oleh Soekarno karena menurutnya proklamasi kemerdekaan tidak boleh tergesa-gesa untuk dilakukan, sebab proklamasi kemerdekaan harus dipersiapkan secara matang dan Soekarno juga beralasan bahwa Jepang masih terlalu kuat di Indonesia yang dikhawatirkan Jepang tidak terima dengan kemerdekaan Indonesia, dan dapat memancing terjadinya keributan yang dapat menimbulkan jatuhnya korban jiwa, dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut. Maka, Soekarno dan anggota PPKI lainnya yang berasal dari golongan tua, menyatakan untuk menunggu sampai 24 Agustus, sebagaimana janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Fyi, bahwa PPKI merupakan panitia yang dibentuk Jepang, yang memiliki tugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, didirikan pada 7 Agustus 1945. Memiliki 27 anggota yang di Ketuai oleh Ir. Soekarno, wakil ketua Mohammad Hatta, dan penasihat yaitu Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerdjo. Lalu, kenapa Jepang membentuk panitia untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia? Sebab Jepang pada awal kedatangannya ke Indonesia melakukan propaganda untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia. Propaganda tersebut dilakukan dengan berbagai hal seperti dengan melakukan gerakan 3A, lalu mengklaim bahwa Jepang merupakan juru selamat seluruh kawasan Asia dari penjajahan barat, serta dengan membentuk badan-badan yang seperti mendukung kemerdekaan Indonesia seperti BPUPKI dan PPKI. Lanjut kepembahasan…

Namun pernyataan Soekarno yang akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus ditentang oleh golongan muda. Sebab golongan muda menganggap bahwa Soekarno dan golongan tua lainnya terlalu percaya dan tergantung kepada Jepang. 

Setelah itu, melalui Sutan Sjahrir sebagai wakil dari golongan muda menemui Soekarno di rumahnya yang berada di Pegangsaan Timur no. 56, Sjahrir mendesak agar proklamasi kemerdekaan segera dilakukan pada 15 Agustus. Awalnya Soekarno menolak, namun dengan berbagai desakan dan ancaman apabila proklamasi tidak dilaksanakan segera maka golongan muda akan melakukan keributan. Maka, akhirnya Soekarno pun berjanji akan mengumumkan kemerdekaan segera pada pukul lima sore, tanggal 15 Agustus 1945.

Dengan pengumuman proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan pada 15 Agustus, maka golongan muda yang ingin proklamasi kemerdekaan segara dilaksanakan menyambutnya dengan sangat antusias, dengan cepat mereka menyebarkan berita tersebut keberbagai penjuru kota serta mempersiapkan demontrasi untuk menyambut pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Namun Sjahrir melihat gelagat Soekarno yang tidak terlihat mempersiapkan proklamasi dengan sepenuh hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun