Mohon tunggu...
arifin billybachtiar
arifin billybachtiar Mohon Tunggu... Seniman - owner asdanaya art
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Produsen Kerajinan Tembaga dan Kuningan

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak COVID-19 terhadap Bisnis Kerajinan Tembaga dan Kuningan

23 Mei 2020   19:01 Diperbarui: 23 Mei 2020   19:03 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk kerajinan tembaga dan kuninhan

Virus Corona atau Covid 19 memang menimbulkan dampak yang luar biasa hebat terhadap semua aspek kehidupan. Hampir semua wilayah di penjuru dunia merasakan dampaknya. Selain korban jiwa yang berjumlah ribuan, pemberlakuan lock down di banyak tempat untuk mencegah penulara lebih luas memamg memiliki pengaruh yang besar. Pilihan yang sulit memang, dengan lockdown, semua akses keluar masuk di tutup total sehingga perekonomian mengalami kembang kempis. Namun disatu sisi, jni sangat dj perlukan demi menjaga sutuasi tetap aman dan mencegah korban jiwa yang lebih banyak. 

Dengan alasan apapun nyawa tetap lebih berharga di banding dengan apapun sehingga masyarakat wajib menaati peraturan lockdown yang di perintahkan pemerintah pusat. Di indonesia sendiri akibatnya memang sangat terasa, mulai bnyaknya PHK akibat pabrik tidak beroperasi, banyak kegiatan ekonmi lainya juga seperti mati suri dan tingkat kejahatan yang semakin tinggi. Sektor pariwisata juga di anjurkan tutup, sekolah juga diliburkan dan setiap pusat keramaian di anutkan untuk di hindari. Memang masih ada beberapa tempat yang masih diperbolebkan tentu saja dengan peraturan yang ketat. 

Dari semua aspek tentu saja faktor ekonomi yang mengalami dampak paling besar. Penulis menyoroti kegiatan salah satu pusat kerajinan tembaga dan kuningan di tumang, cepogo boyolali. Meskipun desa tumang merupakan wilayah yang terletak di lereng gunung merapi dan merbabu, namun sbagian besar masyarakatnya adalah pelaku bisnis wiraswasat. Hampir 40% warganya bergantung pada bisnis kerajinan tembaga dan kuningan. 

Dampak Covid 19 memamg terasa, banyaj proyek kerajian yang megalami pengehentian pengerjaanya karena Covid 19. Padahal beberapa proyek mempunyai omset ratusan juta, tetapj mau tidak mau mereka harus berhenti mengikuti anjuran pemerintah setempat. Meskipun begitu masih ada beberapa proyek yang tetep berjalan, tentu saja dengan berbagai syarat yanh cukjp rumit. Pihak pemesan dilarang memasuki kawasan tumang sehingga orderan hanya dikonsultasikan melalui pesan atau sejenisnya. Penggunaan masker wajib du gunakan untuk setiap pekerja pembuat kerajinan.

Ketika proyek sudah selesai pngerjaanya oun mereka harus mendapatkan izin dari pihak terkait untuk melakukan pengiriman. Ketika mendapatkan izin, prosedur pengirimanya pun juga tidak mudah. Para pekerja harua di karantina selama 14 hari ketika sampai ke tempat pemasangan dan juga ketika kembali ke daerah asal. Satu harapan yang selalu kita impikan adalah semoga situasi segera kembali normal sehingga perekonomian dan aspek lainya bisa segera berbebenah.

Https://www.asdanaya.art

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun