Mohon tunggu...
Ahmad Sabilil Maromi
Ahmad Sabilil Maromi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN UNS: Pembangunan Sistem E-Learning Internal untuk SMP Negeri 1 Kalinyamatan Jepara

24 Juli 2020   23:28 Diperbarui: 24 Juli 2020   23:29 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Preview hasil Sistem E-Learning yang dibuat oleh Mahasiswa Informatika UNS

Kuliah Kerja Nyata atau biasa disingkat KKN merupakan kegiatan mahasiswa yang biasanya dilakukan dengan terjun langsung ke lingkungan masyarakat. Namun berbeda jika dibandingkan masa pandemi ini. Pada masa pandemi ini, UNS memiliki kebijakan baru dalam pelaksanaan kegiatan KKN. Salah satu kampus negeri di Solo tersebut memberikan beberapa tema besar yang bisa dijadikan program KKN. Dari tema yang diberikan, mahasiswa kampus tersebut ditugaskan untuk membantu mendukung keadaan masyarakat selama pandemi di daerah tempat tinggal mereka masing-masing. Salah satu tema besar yang bisa dijadikan program adalah "Pembangunan Sistem Informasi".

Salah satu Mahasiswa UNS bernama Romi yang berlatar belakang IT dan sudah menempuh hampir 6 semester di jurusan Informatika ikut serta dalam KKN COVID UNS periode kedua. Ia kini berdomisili di Desa Purwogondo, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. Program KKN yang ia buat adalah Pembangunan sisem pembelajaran daring atau E-Learning internal untuk SMP Negeri 1 Kalinyamatan yang letaknya tak jauh dari tempat tinggalnya. Program tersebut pun sudah disetujui dan dikonsultasikan dengan guru TIK atau IT Support SMP Negeri 1 Kalinyamatan.

Pembangunan sistem E-Learning ini tujuannya adalah untuk memudahkan guru dan siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara daring atau semi-daring. Karena ditemukan beberapa keluhan atau kesulitan yang dialami guru dan siswa saat menggunakan Platform sejenis Quipper, Zenius dan laman pembelajaran lainnya. Selain itu, tujuan lainnya ialah bisa memberikan fasilitas E-Learning internal sekolah karena pihak sekolah masih belum memiliki fasilitas tersebut.

Dalam pemenuhan fitur sistem tersebut, Romi mengaku ingin membuatnya agar terlihat seperti sistem pembelajaran daring milik kampusnya sendiri. Ia mengatakan bahwa selama proses instalasi, desain, percobaan, pembuatan akun, konfigurasi VPS, dan upload sistem dilakukan dengan didampingi oleh guru TIK SMP. Pembuatan sistem membutuhkan waktu kurang lebih selama 1 bulan, dan kini sudah bisa diakses disini. Fitur yang ada di dalamnya adalah Manajemen course dimana course tersebut bisa digunakan guru untuk memposting materi, menambahkan kuis, bahkan hingga pemberian assignment atau tugas untuk siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun