Mohon tunggu...
Asa Rahmadi
Asa Rahmadi Mohon Tunggu... Atlet - Laki-laki

Mahasiswa Kimia yang nggak kimia kimia banget

Selanjutnya

Tutup

Bola

"The Curse Is Real"

29 Juni 2018   03:38 Diperbarui: 29 Juni 2018   03:53 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih terngiang pertandingan semalam dimana juara bertahan Jerman dibuat tidak berdaya oleh Korea Selatan. Secara mengejutkan Korea mampu mengalahkan Jerman dua gol tanpa balas. Jerman yang membutuhkan kemenangan untuk bisa lolos ke babak perdelapan besar nampak kesulitan untuk menjebol gawang korea. Dengan kekalahan Jerman ini, makin menguatkan mitos tentang tim yang menjuarai piala dunia edisi sebelumnya akan gugur dalam fase frup piala dunia edisi berikutnya.

Mitos ini diawali oleh Timnas Prancis, tahun 1998 mereka menjuarai piala dunia di negara mereka sendiri, sedangkan pada piala dunia tahun 2002 mereka gagal lolos dari fase grup dan hanya mengantongi sebiji poin. Sempat dianggap hanya kebetulan saja, karena juara piala dunia edisi 2002 yaitu Brazil, mampu lolos ke babak perempat final pada piala dunia tahun 2006 sebelum langkahnya dihentikan Prancis dengan skor 1-0. Mitos tersebut kembali muncul setalah tahun 2010 Italia yang merupakan juara bertahan piala dunia 2006 gagal total pada fase grup, dan diperkuat dengan gagalnya Spanyol untuk lolos dari fase grup pada piala dunia tahun 2014.

Jerman kembali membuktikan bahwa itu bukan hanya sekedar mitos namun kutukan bagi juara bertahan piala dunia khususnya dari benua biru. Gagalnya jerman ini merupakan yang ketiga kali berturut --turut bagi juara piala dunia dari benua eropa yang gagal lolos dari fase grup. Dari lima edisi terakhir piala dunia, hanya Brazil yang mampu mematahkan mitos kutukan ini. Apakah kutukan ini hanya berlaku untuk negara dari benua eropa? We'll see.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun