Mohon tunggu...
Ary Surya
Ary Surya Mohon Tunggu... Administrasi - Perjalanan 1000 Mil Diawali dengan Satu Langkah Kecil

Pernah kuliah di manajemen keuangan, lulus ilmu pemerintahan. Sekarang bikin dan jualan rumah sederhana sampai mewah serta nyambi jualan mainan & hobi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Parpol Baru, Angin Segar atau Angin Lalu?

21 Mei 2018   20:20 Diperbarui: 21 Mei 2018   20:33 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Reformasi bergulir 20 tahun yang lalu, partai baru pun dibuka selebar-lebarnya saat itu demi demokrasi. Entah berapa parpol yang terbentuk saat itu, namun hanya segelintir parpol yang bertahan hingga saat ini. Ada yang kemudian merubah namanya karena tidak bisa lolos pada ambang batas partai politik di parlemen. Namun ada juga yang kemudian meredup perlahan lalu padam ditengah gemerlap konstelasi politik tanah air yang terus mengalami pasang surut. 

Satu dua partai politik lalu muncul disetiap pemilihan nasional. Namun tak lama kemudian menghilang ketika gagal lolos diambang batas parpol. Lalu muncul lagi. Begitu seterusnya. Namun yang pasti, tiga parpol yang sudah ada sejak zaman orde baru sampai sekarang bertahan keberadaannya, walau diterpa isu kepemimpinan parpol dan lain sebagainya.

Pun begitu, parpol baru sepanjang pengamatan, pada mula berdirinya, ia memberikan angin segar. Disetiap iklan dan kampanyenya selalu memberikan wujud kreatifitas, inovasi dan atraksi baru. Sesuatu yang diluar pemikiran arus utama. Sasaran utama parpol baru biasanya pemilih mengambang dan pemula.

Masih ingat saat itu sebagai pemilih pemula, ketika parpol putih kalau tak salah, mengkampanyekan parpolnya dengan iklan yang luar biasa menarik, ia mengindentikkan (tangkapan penulis) sebagai parpol kaula muda, religius, akuntabilitas, kredibel dan transparan. 

Lalu kemudian parpol baru di 2014, mereka pun tak jauh dari hal seperti itu saat mengkampanyekan parpolnya (tangkapan penulis).

Gaya kampanye parpol baru selalu saja dari waktu ke waktu polanya hampir sama. Karena sasaran utamanya pemilih mengambang dan pemula tentu saja formula yang dipakai akan stagnan, tentunya dengan sedikit sana sini pembaruan walau tidak signifikan. Gaya mereka dalam tangkapan penulis, sama saja.

Kata kunci untuk parpol baru sebenarnya sangatlah mudah, KONSISTENSI. Konsisten dengan apa yang dikampanyekan semenjak parpol tersebut berdiri. Mungkin pada perjalanannya akan selalu melakukan mediasi, tapi tetap harus mengedepankan konsistensi tanpa politisasi yang tak perlu. Ini demi akuntabilitas terhadap konstituen hingga ia bisa tetap ada sebagai parpol yang mengedepankan apa yang di kampanyekan sejak awal.

Namun sebagai partai politik, juga harus disadari betul mengenai kewajibannya. Diantaranya sebagai pemberi pendidikan politik kepada warganegaranya.

Banyak kasus yang menerpa parpol baru yang lahir dari zaman reformasi. Tentunya parpol lawas pun tidak sempurna. Namun dengan langsung memberikan sanksi tegas terhadap kadernya yang mewakili rakyat di parlemen, akan sangat membantu akuntabilatasnya dimata konstituen.

Parpol yang memiliki kader yang duduk di parlemen, namun tidak menggambarkan secara gamblang visi misi parpol apalagi telah melakukan tindak pidana korupsi dan lain sebagainya, sebaiknya dicopot dan segera lakukan penggantian. 

Parpol baru biasanya menjadi jagoan ketika ia pertama kali ikut kontestasi pemilu. Namun begitu satu periode dijalani dan kemudian parpol tersebut ternyata hanyalah angin lalu, konstituen pun lambat laun memudar menghilang dan eksistensi parpol tersebut pun kandas diterpa berbagai macam isu politik yang menggerogoti didalam tubuh parpolnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun