Mohon tunggu...
Ary  Puji L
Ary Puji L Mohon Tunggu... Guru - Perempuan

Mermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjalanan Hijrahku

21 November 2019   07:07 Diperbarui: 21 November 2019   07:03 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dulu sebelum aku memutuskan untuk berhijab,aku harus mempersiapkan mental dulu. Sebelum memakai hijab,aku menguatkan dalam hati kalau aku tidak perduli tanggapan orang mau baik atau jelek kepadaku,karena aku berhijab itu bukan karena manusia tapi karena Allah karena kewajibanku sebagai wanita muslimah. Waktu pertama kali aku pakai hijab,memang benar seperti dugaanku banyak pro dan kontra diantara teman "ku.

Ada yang bilang kamu lebih cantik kalau pakai hijab,ada yang bilang juga kamu jelek kalau pakai jilbab,ada yang bilang juga ngapain sih pakai jilbab. Alhamdulillah semua komentar teman" aku aku balas dengan senyuman karena sebelumnya aku sudah mempersiapkan mental dulu. Perjalanan berhijabpun berliku sekali.

Cobaan yang pertama ketika berhijab,,waktu itu aku sama teman satu kos jalan-jalan ke pasar Johar,karena waktu itu aku kos di Semarang. Biasa tanggal muda kami jalan-jalan ke pasar Johar untuk beli sesuatu keperluan kami masing-masing. Pulang pergi kami naik angkot,karena waktu itu kami belum punya motor.

Waktu pulang ketika diangkot ada bapak-bapak ngajak ngobrol aku nanya ini dan itu.Eh tak taunya ujung-ujungnya bapaknya mau jodohin aku ma anaknya.Katanya dia senang kalau melihat perempuan berhijab.Spontan aku jawab maaf pak saya sudah punya pacar dan kamipun turun dari angkot.Waktu itu aku berhijab tapi masih punya pacar,karena masih baru dalam berhijab jadi belum memikirkan yang lain.Aku kos di Semarang lama hampir 8 tahun.Sudah banyak pekerjaan yang saya lalui.Paling lama saya bekerja disuatu perusahaan 2 tahun lalu pindah lagi.

Cobaan yang kedua ketika aku keluar dari kerjaan karena kontrak habis,aku terpaksa cari kerjaan lagi Alhamdulillah tidak lama dapat pekerjaan lagi dirumah makan dan bosnya Cina.Karena masih baru berhijab,aku terima aja tawaran dari bos kalau pakai hijabnya bolehnya waktu brangkat dan pulang sedang disana disuruh lepas.Waktu itu dalam pikiranku iya g apa-apa.

Aku di suruh bos untuk kasir karena bos tahu kalau aku sudah bisa komputer.Tapi aku menolak karena aku takut nanti kalau salah karena aku waktu itu kurang pede.Aku kerja dirumah makan cuma sebentar cuma 2 minggu.Karena dalam hati ada perasaan bersalah,masak berhijabnya buka tutup dan juga ada faktor lain yang membuat aku tidak betah kerja disitu.Aku melihat bos tidak etis sama teman satu kerjaan,dia marahin karyawannya dihadapan karyawan banyak.

Aku jadi takut kerja di situ kalau terus-terusan kemudian aku memutuskan untuk keluar dan akhirnya aku nganggur lagi dan cari pekerjaan lagi.Alhamdulillah dapat lagi aku pekerjaan,kali ini di toko yang mirip seperti indomart atau alfamart.kali ini cobaan yang ketiga aku dipanggir interview tapi aku harus copot hijab,aku langsung tegas untuk menolak kalau aku keberatan akhirnya aku tidak jadi diterima di toko itu.Dalam hatiku aku berkata "Ya Allah cobaanmu begitu banyak kepadaku".

Tapi aku tidak putus asa aku cari lagi pekerjaan,aku tanya teman".Alhamdulillah cobaan yang keempat datang,aku dapat pekerjaan dipabrik tapi dalam pabrik itu karyawannya banyakan perempuan,yang laki-laki cuma OB aja.Aku dipabrik itu tidak lama cuma 3 bulan.Karena perasaanku g tenang kalau aku masih buka tutup berhijabnya.

Disamping aku sudah berhijab,aku perdalam lagi dengan banyak menghadiri majelis taklim,menghidupkan baca alqur'an lagi memperdalam tajwid alqurannya agar bagus didengar dan memperbaiki sholat juga.Alhamdulillah aku punya banyak teman yang baik dan selalu menyemangatiku dalam berhijrah.Ketika aku masih kerja dipabrik rumahan itu,sampai kos aku nangis sejadi-jadinya ketika dalam doa setelah sholat, waktu itu aku berdoa "Ya Allah kalau memang rezekiku masih di pabrik itu hambamu ikhlas menerimanya tapi kalau bisa Ya Allah berilah hambamu pekerjaan yang tidak membuat hambamu buka tutup hijab,,berilah hambamu pekerjaan yang boleh untuk berhijab syar'i dan berbaju yang sopan menurutmu Ya Allah.

Karena waktu itu krudungku masih pendek dan masih pakai celana jins.Alhamdulillah aku dapat pekerjaan di salon muslimah dan kami tinggal di asramanya,tinggal disitu kami gratis bahkan di kasih uang saku,waktu itu perharinya sepuluh ribu,sebelum bekerja di salon kami diberi pelatihan dulu selama kurang lebih 2-3 bulan.Setelah itu kami disuruh mengabdi di salon itu selama 2 tahun.Dari bekerja di salon muslimah dan tinggal diasramanya,banyak ilmu yang aku dapat dari situ.

Dari situ aku banyak ngaji dan lama-lama hijabku agak aku panjangin,aku ngaji terus dan akhirnya aku senang kalau melihat perempuan yang berhijab besar dilihatnya anggun banget.Akhirnya alhamdulillah hijabku panjang dan lebar sampai sekarang dan aku juga Sudah memakai baju syar'i. Semoga Allah selalu memberiku hidayahnya dan keistiqomahan dalam berhijab syar'i. Aamiin.

Semoga artikel yang saya buat bermanfaat y...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun