Mohon tunggu...
Ary Ginanjar
Ary Ginanjar Mohon Tunggu... CEO ESQ Groups dan ESQ Leadership Center -

Ary Ginanjar Agustian Pendiri Lembaga Training ESQ, ACT Consulting, Assessment Center, ESQ Bussiness School, ESQ Tours and Travel. Menara 165

Selanjutnya

Tutup

Money

Generasi Y Penerus Kemajuan Bangsa Indonesia

13 Mei 2014   16:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:33 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mereka tak sama seperti kita dulu… Anak yang dibesarkan dalam kesenangan, tak faham kerja keras… Tahunya hanya protes”

“Terlalu dirusak oleh teknologi, lebih banyak bermain dari bekerja”

“Tukar kerja seperti tukar baju… Tidak loyal… Mereka di sini bukan untuk membantu”

Itulah perbincangan sekelompok senior saat berkumpul membicarakan para eksekutif muda yang sangat berbeda budayanya dengan mereka.

Kebiasaannya yang terdengar adalah lebih banyak keluhan dari pujian. Walaupun mereka ini terlihat pintar, agresif dan sentiasa mau mencoba, tetapi sikap mereka membuat barisan manajemen sakit kepala. Mereka orang muda yang berani dan bersemangat, tetapi sering dianggap kurang ajar. Baru seminggu bekerja, tanpa malu sudah berusaha mau mengubah cara pengelolaan perusahaan .

Mereka memang hebat dengan kemahiran  multitasking. Sambil membalas email melalui IPad, masih bisa diselang-selingi membalas pesan BlackBerry. Pada waktu yang sama, mereka  melakukan business deal melalui telepon.  Apalagi dengan memakai jeans dan iPod di meja kerja, mereka diragukan apakah benar-benar bekerja atau bermain? Di mana disiplin dan keseriusan yang selama ini penting dalam ‘budaya’ perusahan?

Tambah jelas apabila tepat jam 5 sore, mereka akan bergegas pulang untuk aktivitas peribadi seperti bermain futsal, ke gym atau sekadar keluar minum bersama teman-teman. Lembur? Tidak… Karena bagi mereka hal itu tanda gagal mengurus waktu dan kurang gesit menyelesaikan pekerjaan. Apalagi bekerja di akhir minggu. Mereka biasanya sudah punya rencana cuti bersama teman atau melakukan hobinya.

Namun, mereka tidak menolak untuk menyelesaikan pekerjaan dari rumah atau dari tempat liburan, asal saja ada jaringan internet. Pekerjaan dapat mereka selesaikan dengan baik tanpa perlu rapat demi rapat. Mereka memang sangat berbeda. Karena itu mereka sering dikritik dan tidak terlepas juga, mereka senang mengkritik.

Inilah fenomena yang sedang melanda dunia. Gelombang baru perubahan yang dibawa oleh anak-anak muda yang mulai memasuki dunia pekerjaan. Jika Anda senior di perusahan, maka bersiaplah untuk berhadapan dengan mereka. Cara berpikir, cara pandang, cara hidup, juga cara mereka menentukan keutamaan dan mendefinisikan kesuksesan sangat berbeda.

Menurut Bruce Tulgan, penulis dan pengagas New Haven yang melakukan kajian terhadap generasi muda, “Para korporasi harus mulai bersiap, karena generasi ini, yang anggotanya tidak lagi mencapai usia 30, adalah sangat  berbeda dibanding generasi sebelumnya”

Siapa sesungguhnya mereka ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun