Mohon tunggu...
Aryandi Yogaswara
Aryandi Yogaswara Mohon Tunggu... -

Penulis, Penyair, Penjual Buku dan Madu Liar Asli. Tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Badan, Pikiran, Perasaan, Jiwa dan Ruh

29 Maret 2017   15:38 Diperbarui: 30 Maret 2017   00:00 5762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

8 POKOK KEBAHAGIAAN KONSTAN

Pokok Kedua

BADAN, PIKIRAN, PERASAAN, JIWA, DAN RUH

Bagian ini ceritanya adalah tentang "4 sehat dan 5 sempurna", disini saya mulai dengan melanjutkan pembagian manusia di Pokok Pertama menjadi empat bagian penyusunnya dengan yang kelima sebagai kesempurnaannya.

Kita akan menganalogikan dengan nama, ada lima hal yang menyusun diri kita, yang empat dari lima itu bernama sementara yang kelima tidak. Yang empat itu "kena nama‟, yaitu nama yang diberikan oleh orang tua kita. 

Contohnya, Papah dan Mamah saya memberi nama Aryandi Yogaswara, maka nama itu menetap di tubuh saya, inilah tubuh Aryandi Yogaswara, rambutnya begini mukanya begini, telinganya begini, badannya begini, perutnya begini, dan seterusnya nama pemberian orang tua menempel di tubuh saya ini, kemudian nama ini nempel dimana lagi?

Adalah menempel di pikiran saya, inilah pikiran seorang Aryandi Yogaswara, beginilah saya berpikir, ini pikiran saya, saya tahu, orang lain tahu, dan yang kenal saya tahu bagaimana pola pemikiran saya.

Kemudian, nama ini menempel di perasaan kita, perasaan adalah turunan dari pikiran, yang dari situ muncul karakter kita, kepribadian kita, dan semua tentang kita yang selama ini yang dikenal baik oleh diri sendiri maupun orang lain.

Kemudian nempel kemana lagi? adalah menempel ke jiwa, jiwa ini adalah kata yang ada di lagu Indonesia Raya “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”, tapi jiwa yang kita maksud ini apa? Jiwa yang dimaksud di sini tidak lain adalah esensi diri kita yang menghidupi badan.

Dalam tataran spiritual, yang menggerakan tubuh adalah jiwa. Yang melihat, mendengar, menyentuh, berbicara, berpikir, dan menjadikan semua bagian tubuh berfungsi adalah jiwa. Badan adalah alat bagi jiwa untuk berada di alam dunia.

Barulah setelah yang ke empat, kita akan bisa sampai kepada yang kelima. Kelima adalah kesempurnaannya, kita sebut ini adalah Ruh. Ruh ini sifatnya sudah bukan lagi tentang diri kita lagi saja, namun kesatuan dari semua jiwa. Ruh adalah esensi yang sama yang ada di setiap jiwa manusia maupun alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun