Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Demo Datang Silih Berganti Paskakenaikan Harga BBM, tapi Jakarta Masih Aman Terkendali

14 September 2022   10:05 Diperbarui: 14 September 2022   11:51 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tulisan ini telah ditayangkan di website kecil-kecilan kami, Jurnal Harian

Seperti yang berkali-kali telah kita jelaskan bersama, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan diterima dengan serta-merta. Tidak peduli, secanggih apapun para petinggi negara menjelaskan keadaan yang mendasari kenaikan harga melalui saluran komunikasi masing-masing, tetapi gelombang penolakan tetap datang menerjang dengan keras. Sudah jelas, ketika dia spektrum yang sudah bersatu ini bertemu, maka titik pertaruhannya adalah di ibukota negara, yaitu Jakarta. 

Berdasarkan kepada pernyataan Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya), Mayor Jenderal Untung Budiharto, kondisi di Jakarta sebagai pusat aksi-aksi penolakan masih tergolong aman dan konstruktif. Dengan kata lain, semua masih berada di dalam kendali. 

Pernyataan dari Pangdam Jaya ini tentu melegakan. Sebab, kita tidak bisa melihat lebih banyak kekacauan lagi yang menimpa ibukota negara setiap terjadi aksi demonstrasi skala besar. Dalam Minggu ini saja, sudah ada dua demonstrasi besar dengan punggawa berbeda. Satu digalang oleh gerakan buruh, sementara satunya digalang oleh Badan Eksekutif Mahasiswa dari seluruh Indonesia. Bahkan, gerakan buruh mengancam akan terus mengadakan aksi serupa hingga tahun 2022 berakhir. Dengan kata lain, buruh berkehendak untuk mengadakan aksi demonstrasi total hingga pemerintah Sudi menurunkan harga BBM itu. 

Pernyataan dari Ketua Partai Buruh Said Iqbal, tentang demo kontinu hingga akhir tahun itu, bisa menjadi indikator betapa mencekamnya Jakarta hingga beberapa bulan ke depan. Syukur-syukur kalau pernyataan Said Iqbal itu sekedar koar-koar belaka. Kalau memang direalisasikan, tentu pihak keamanan perlu merumuskan strategi pengamanan yang komprehensif sebab ancaman jangka waktu aksi yang tidak main-main. Dalam jangka waktu yang tidak main-main itu, tentu ada peluang dan celah yang bisa disusupi oleh para provokator untuk memecahkan belah kondusivitas yang telah terjaga. 

Selayaknya banyak aksi-aksi serupa di masa lalu, sepanas-panasnya tensi di selang beberapa hari paskapengumuman kebijakan, keadaan berangsur-angsur membaik kembali. Kehidupan normal kembali berjalan. Tanpa mendiskreditkan perjuangan mahasiswa yang terdahulu, tetapi itulah kenyataannya. Emosi dan amarah di hari H pelaksanaan demonstrasi, beserta ancaman dan tindak kekerasan yang mengikutinya, hal tersebut habis terjadi di hari H pelaksanaan saja. Setelahnya semua tensi dan tekanan menguap. Terkadang poin-poin tuntutan tidak diketahui kelanjutannya, apakah benar dilaksanakan oleh pihak yang dituntut atau tidak.

Kenaikan harga BBM menjadi pemantik lain bagi demonstrasi lain di negeri ini. Kita kembali hanya bisa menunggu, apakah benar sisa 2022 ini hanya akan diisi oleh aksi demonstrasi oleh para buruh. Atau, bisakah sisa 2022 berjalan layaknya tahun-tahun yang normal sebab buruh pun akhirnya kembali bekerja dan beraktivitas dengan normal?

Ditulis di Pekanbaru pada 8 September 2022

Referensi:

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/08/14594431/rentetan-demo-tolak-kenaikan-harga-bbm-pangdam-jaya-tidak-ada-yang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun