Mohon tunggu...
Inspirasinews
Inspirasinews Mohon Tunggu... Ilmuwan - Arwan Syahputra

Idealisme adalah Kemewahan terakhir yang dimiliki pemuda. (Tan Malaka -Bapak republik yang terlupakan)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dan Bacaanlah yang Menelanjangi Kedunguan Kompleks

14 Desember 2018   23:44 Diperbarui: 14 Desember 2018   23:59 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui. ~Voltaire -Penulis dan filsuf (ns. dari Franois Marie Arouet) dari Perancis 1694-1778

 Hakikat manusia adalah Dungu,yang tercipta tak berkain bahkan tanpa se helai benangpun, yang lahir tak bisa bicara, tak mampu berpikir, Buta akan Haq dan bathil. maka pengalaman dan pengetahuan lah yang menjadi asbab ia tampak Intelek dan berpotensial.
Itulah manusia, !!!
Sejak kecil ia tak bisa membaca menulis dan berhitung, maka pengalaman indrawi lah yang mendorong ia berpengetahuan.

Bacaan memang begitu berarti bagi manusia itu Sendiri, yang membuat nya tampak begitu elegan dan berhasil tundukkan segala Kedunguan.

Tak ubahnya seperti orang gila,orang idiot dan disabilitas psikologis, yang tak mampu mencerna bacaan, hingga ia tampak terkesan lebih Dungu dari Kedunguan itu sendiri.

Sekarang, pada abad modern yang dipenuhi para makhluk millenium ini, Hasil riset Ipsos MORI yang dikerjakan selama bulan September-November 2016 lalu menempatkan Indonesia di urutan 10 besar untuk negara dengan warga berpengetahuan rendah tentang negaranya sendiri. IPSOS telah mewawancarai 27.250 responden usia 16-64 dari 40 negara. Masing-masing negara mewakilkan 500 hingga 1.000 orang sebagai responden.
hasil riset pada tahun 2016 , walaupun itu berubah namun perubahan pada 2018 yang terjadi taklah jauh dari hasil survey tersebut.

Apa , mengapa, dan kenapa???  
Bodoh dan dungu menghantui , dan berada dalam lingkaran manusia ??
Tak lain Alasan kongkrit nya ialah Minim nya mengonsumsi bacaan bacaan.

Berbagai penyakit segala penyakit Dungu Telah berhasil diobati dengan cara membaca. Dan hal inilah membuat Pemetaan pembodohan menjadi terminimalisir.
Kultur kultur bacaan harus  ditingkatkan oleh para kaum millenials, demi hadirkan Embrio Pemikir Potensial.

Ibarat kanlah bacaan bagaikan Penikmat pengantin baru, saat saat membuka celah Keindahan Tubuh,maka enggan sedikit pun menutup nya kembali.
Hal inilah disebut Dengan kenikmatan,
Saat terdapat kenikmatan dalam membaca maka ia enggan untuk menyudahi dan mengatakan "aku telah Finish".

Kampanye Literasi
Catatan Arwan Syahputra  (Anak nelayan Tepi pantai)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun