Mohon tunggu...
Arunarwi Putri
Arunarwi Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Strategi Kampanye The Body Shop Melawan Praktek Animal Testing

2 Oktober 2017   14:16 Diperbarui: 2 Oktober 2017   14:25 5108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan yang selalu digunakan dan diminati oleh manusia dari dulu hingga sekarang. Semakin banyak jenis dan pilihan merek kosmetik yang tersedia di pasaran saat ini. Semakin banyak perusahaan-perusahaan di seluruh dunia yang memproduksi kosmetik dalam berbagai ragam inovasi yang semakin tidak terbatas. 

Sebelum produk-produk kosmetik ini diluncurkan di pasaran, biasanya dilakukan beberapa tes pengujian produk, untuk memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk kosmetik tersebut aman dan tidak berbahaya bagi penggunanya. Sayangnya, praktek prosedural yang dilakukan dalam rangka menguji coba produk kosmetik ini dilakukan dengan cara yang salah, yaitu dengan mengujikannya kepada binatang, atau yang biasa disebut dengan istilah animal testing. 

Animal testing biasanya dilakukan dengan tes iritasi kulit dan mata, di mana bahan kimia digosokkan ke kulit hewan yang telah dicukur, atau diberikan ke mata hewan yang digunakan sebagai bahan uji coba. Tes ini dapat menyebabkan rasa sakit dan tekanan yang cukup besar, termasuk kebutaan, mata bengkak, pendarahan internal dan kerusakan organ, kejang dan kematian. 

Tragisnya, hewan-hewan yang digunakan sebagai bahan uji coba tidak diberi obat pereda pada akhir tes, namun kebanyakan hewan justru terbunuh, biasanya karena sesak napas, pecah leher atau dipenggal kepalanya (www.hsi.org). Animal testing adalah salah satu tindakan prosedural yang tidak seharusnya dilakukan dalam proses produksi kosmetik, namun justru masih banyak perusahaan kosmetik yang menggunakan cara ini untuk menguji produknya. 

Jutaan binatang digunakan kemudian terbunuh dalam proses pengujian hanya demi keberhasilan produksi kosmetik sampai pada ke tahap peluncurannya ke masyarakat. Riset yang dilakukan oleh Cruelty Free International bersama dengan Dr. Hadwen Trust menyatakan bahwa setidaknya 115 juta binatang digunakan dalam proses eksperimen  setiap tahunnya terhitung di seluruh dunia. Mereka mengestimasi bahwa 10 negara teratas yang melakukan animal testing adalah Amerika, Jepang, China, Australia, Perancis, Kanada, Inggris, Jerman, Taiwan, dan Brazil. 

Eksperimen yang dilakukan terhadap binatang tidak kunjung dilarang namun justru semakin meningkat di beberapa negara seperti China, maupun Inggris dan Eropa yang levelnya sama seperti pada awal mula dilakukannya animal testing pada tahun 1980an (www.crueltyfreeinterational.org). Hal ini tentu saja menjadi salah satu keprihatinan dunia atas kekejaman terhadap hewan yang dilakukan oleh banyaknya produsen kosmetik. Upaya-upaya harus terus dilakukan untuk mencegah semakin banyaknya tes yang dilakukan kepada hewan-hewan yang pada akhirnya hanya akan terbunuh dan mati sia-sia.

The Body Shop adalah salah satu perusahaan kosmetik yang melawan keras adanya animal testing.  Perusahaan ini mempercayai konsep "kecantikan tanpa kekejaman" dan selalu berusaha mengampanyekan  perubahan tersebut ke seluruh dunia. Bekerjasama dengan Cruelty Free Internaitional, The Body Shop adalah perusahaan kosmetik global pertama yang berkampanye melawan animal testing, juga perusahaan kosmetik berbahan alami pertama yang telah disertifikasi dengan logo Leaping Bunny, yaitu pada tahun 1997. 

Logo Leaping Bunny adalah satu-satunya sertifikasi yang diakui secara internasional yang memungkinkan konsumen untuk dengan mudah mengidentifikasi dan membeli produk kosmetik dan perlengkapan mandi yang tidak diujikan pada hewan.  Sertifikasi ini adalah satu-satunya sertifikasi yang mengharuskan setiap perusahaan untuk terbuka terhadap publik untuk memastikan bahwa mereka mematuhi kebijakan pengujian hewan dan kriteria Leaping Bunny yang ketat (thebodyshop.com).

The Body Shop berkomitmen untuk tidak akan pernah melakukan uji bahan dasar maupun uji produk mereka kepada binatang. Sebaliknya, The Body Shop melakukan tiga tahapan pengujian ekstensif yang aman dan bebas dari kekejaman terhadap binatang, untuk memastikan supaya produk The Body Shop aman dan efektif untuk digunakan. Tahapan tersebut antara lain adalah:

  • Analisis in-silico (berbasis komputer) menggunakan data yang ada, yang akan membantu kita menilai kesesuaian bahan serupa melalui proses ekstrapolasi informasi ini.
  • EpiSkin yang diproduksi oleh laboratorium (dibuat oleh L'Oreal), tumbuh dari sel kulit manusia dan memungkinkan kita untuk melakukan pemeriksaan keamanan pada sel-sel yang bereaksi dengan cara yang hampir sama seperti kulit manusia, tanpa membahayakan orang atau hewan manapun.
  • Melakukan pengujian tempel, yang dilakukan dengen mengaplikasikan produk dalam jumlah yang sangat sedikit di kulit seseorang untuk memastikannya aman dan efektif. Pengujian ini dilakukan secara terkontrol di bawah pengawasan ahli medis.

The Body Shop mulai mengampanyekan perlawanannya terhadap tindakan animal testing pada tahun 1989, di mana kampanye ini dicatat sebagai kampanye yang dilakukan pertama kali oleh perusahaan produsen kosmetik. Kampanye tersebut berlanjut hingga pada tahun 1998, pemerintah Inggris melarang pengujian hewan terhadap produk dan bahan kosmetik. Kemudian pada tahun 2003, kampanye oleh The Body Shop dan Cruelty Free International memberi kontribusi pada larangan Uni Eropa untuk pengujian hewan dalam produk kosmetik, hingga pada tahun 2009, Uni Eropa menerapkan larangan pada pengujian hewan dalam bahan kosmetik.

Pada tahun 2013, penjualan dan impor produk dan bahan yang diujikan pada hewan mulai dilarang, melengkapi larangan yang sudah dikeluarkan oleh Uni Eropa. Kampanye The Body Shop dengan Cruelty Free International mengumpulkan 1 juta tanda tangan, yang mempengaruhi kemajuan signifikan di seluruh dunia, karena Korea Selatan, Selandia Baru, dan India sekarang memiliki berbagai larangan mengenai hal uji coba kepada hewan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun