Mohon tunggu...
Arumandira SekarPrasetyanti
Arumandira SekarPrasetyanti Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga

Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga

Selanjutnya

Tutup

Money

Future Development- FOLDIE (Small Change-Huge Impact)

29 Mei 2019   22:57 Diperbarui: 29 Mei 2019   23:22 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

BAB I
PENDAHULUAN

Penggunaan sedotan plastik sekali pakai di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia. Di tengah keprihatinan terhadap masalah limbah plastik yang kian mengancam bumi dan perairan global, upaya untuk mengurangi penggunaan benda plastik yang satu ini semakin gencar dilakukan, termasuk juga di Indonesia.Data yang dikumpulkan oleh Divers Clean Action memperkirakan pemakaian sedotan di Indonesia setiap harinya mencapai 93.244.847 batang.Sedotan itu berasal dari restoran, minuman kemasan, dan sumber lainnya (packed straw). (Detik News, 2018) Setiap tahunnya sekitar sepertiga biota laut termasuk terumbu karang, dan bahkan burung laut, mati karena sampah plastik termasuk sedotan plastik sekali pakai yang berakhir di lautan. (Detik News, 2018)
Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan mengingat terumbu karang berperan besar melindungi pantai dari erosi, banjir pantai, dan peristiwa perusakan lain yang diakibatkan oleh fenomena air laut. Terumbu karang juga merupakan tempat mencari makanan, tempat asuhan dan tumbuh besar bagi berbagai biota laut. (Merdeka News, 2018). Data Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan, sekitar 70 persen sampah plastik di Indonesia dapat dan telah didaur ulang oleh para pelaku daur ulang, namun tidak demikian dengan sedotan yang karena nilainya rendah dan sulit didaur ulang maka tidak ada pelaku daur ulang yang bersedia mengambil. (Merdeka News, 2018).
Dengan adanya permasalahan tersebut, FOLDIE, sedotan yang berasal dari limbah gandum, ikut menjadi solusi untuk masyarakat mengurangi penggunaan sedotan plastik sekali pakai. Limbah gandum yang FOLDIE gunakan dapat terurai oleh tanah dalam waktu 3 bulan dan aman untuk tanah.

BAB II
BUSINESS MODEL CANVAS
1.Customer Segment
Segmentasi dari FOLDIE tergolong dalam niche market karena target utama dari produk ini adalah untuk konsumen yang peduli dengan lingkungan dan ingin mengurangi penggunaan sedotan plastik. Secara geografis, FOLDIE difokuskan pada daerah Jabodetabek dan kota-kota besar yang memiliki koneksi dengan internet karena dalam memulai penjualan, FOLDIE akan memulai penjualan secara online. Konsumen yang tergolong di dalam segmentasi FOLDIE adalah laki-laki dan wanita yang memiliki kesadaran akan bahaya plastik bagi lingkungan dengan rentang usia 15-40 tahun karena pada usia itu adalah umur dimana sudah mulai menerima informasi tentang isu lingkungan. Namun, tidak menutup kemungkinan usia yang lebih muda atau lebih tua bisa menjadi segmentasi FOLDIE. Segmentasi ekonomi FOLDIE menengah kebawah karena harga yang ditawarkan FOLDIE adalah Rp 30.000 untuk satu buah. Segmentasi psikologis adalah konsumen yang cinta lingkungan dan ingin mengurangi penggunaan plastik.
2.Value Proposition
a.Eco-friendly: Dengan adanya FOLDIE, masyarakat akan memiliki awareness terhadap isu lingkungan dan ikut melakukan sesuatu untuk lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastic, diawali dari sedotan yang memang sering digunakan dan hanya sekali pakai.
b.Newness: FOLDIE adalah sedotan yang dapat dilipat yang terbuat dari sisa kulit gandum yang terbuang atau yang hanya menjadi limbah. Newness disini karena ada produsen lain yang membuat sedotan lipat namun terbuat dari plastic yang tidak dapat terurai. Sisa kulit gandum yang menjadi bahan dasar dari FOLDIE dapat terurai di tanah selama 3 bulan dan tidak membahayakan lingkungan.

c.Easy to bring: Model sedotan FOLDIE yang mudah dilipat, digunakan, dan dibersihkan sangat memudahkan pengguna untuk membawa FOLDIE kedalam tas.
3. Channels
Saluran dalam bisnis kami adalah bagaimana brand FOLDIE terdengar dan produk kami sampai  ke tangan konsumen. Saluran kami terdiri dari 5 tahap yaitu awareness, evaluation, purchase, delivery dan after sales.
a.Awareness
Dalam tahap awal, kami berupaya untuk mengenalkan brand FOLDIE dan produk baik secara online maupun offline. Secara online, FOLDIE melewati media sosial seperti Instagram, Facebook, LINE. Dalam menarik perhatian konsumen di media sosial, kami membuat konten dan campaign yang menarik melalui foto dan video produk agar konten FOLDIE dapat bersaing dengan kompetitor yang juga melakukan awareness melalui media sosial tentang isu lingkungan. Lalu, FOLDIE akan mengenalkan melalui offline agar FOLDIE dapat berinteraksi langsung dengan konsumen FOLDIE dan konsumen dapat melihat dan mencoba produk FOLDIE secara langsung. Secara offline kami akan membuka bazzar yang mudah dijangkau oleh konsumen. Lalu FOLDIE juga akan menjalankan personal selling dan personal awareness ke orang terdekat FOLDIE seperti orang tua, sanak saudara, teman dan kolega  agar mereka juga dapat memberitahu orang-orang tentang produk kami atau nama lainnya adalah word of mouth.
b.Evaluation
Untuk membantu meyakinkan value proposition yang FOLDIE tawarkan, FOLDIE memperlihatkan tentang sedotan yang FOLDIE yang akan diproduksi untuk melihat respon dan feedback dari konsumen agar menjadi perbaikan produk kami di masa mendatang.
c.Purchase
Konsumen dapat membeli produk FOLDIE melalui tiga cara yaitu dengan uang tunai untuk pembelian langsung seperti di bazzar dan cash on delivery. Kedua, pembeli dapat menggunakan transfer uang ke rekening FOLDIE melalui atm atau mobile banking untuk pembelian melalui line@ ataupun media sosial lainnya seperti instagram dan facebook. Ketiga, pelanggan dapat membeli produk kami melalui marketplace seperti Tokopedia dan Shopee.

d. Delivery
Untuk menyalurkan produk agar sampai kepada pelanggan, FOLDIE akan menggunakan berbagai jasa pengiriman seperti JNE, J&T, Si-Cepat, dan juga Go-Send apabila jarak dari tempat pengiriman produk ke tempat pelanggan itu dekat atau pelanggan ingin produknya cepat sampai pada hari yang sama.
e.After Sales
Setelah pelanggan membeli produk FOLDIE, FOLDIE akan meminta review atau penilaian dari konsumen yang mana konsumen yang memberikan review akan mendapatkan potongan harga sebesar 20% pada pembelian selanjutnya.

3.Customer Relationship
Dalam alam menjalin hubungan dengan pelanggan, FOLDIE menyediakan personal assistance yang berbentuk penyediaan layanan berkomunikasi yang baik antara kami dan pelanggan apabila ingin mengetahui lebih lanjut dan detail mengenai produk FOLDIE serta membantu pelanggan dalam proses pembelian sampai proses pembelian selesai. Pelanggan sendiri dapat berkomunikasi dengan kami melalui media sosial, nomor telepon, dan email. Hal ini berjalan dengan baik dengan banyaknya pelanggan baru yang tertarik dan kami menjelaskan dengan jelas produk kami, kelebihan produk kami yang berakhir dengan pembelian oleh konsumen. Penyesuaian yang akan kami lakukan pada tahap ini adalah lebih melebarkan platform dalam menyediakan personal assistance. Melihat banyaknya calon konsumen yang lebih sering berbelanja di marketplace e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak, kami akan membuka online store kami di e-commerce tersebut. E-commerce tersebut juga memiliki fitur chat atau obrolan yang mana bisa kami gunakan dan maksimalkan untuk meningkatkan personal assistance kami dengan konsumen.
Selain penyediaan layanan komunikasi yang memadai terhadap pelanggan, dalam membangun komunikasi kepada para calon customer, FOLDIE juga melakukan broadcast message.Broadcast message yaitu pengiriman informasi atau berita singkat lewat media sosial menggunakan jaringan dan lingkungan pertemanan maupun kerabat terdekat yang dapat memperoleh informasi mengenai produk bahkan mereka yang berpotensi untuk membeli produk FOLDIE serta menyebarluaskannya melalui di media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Whatsapp. Hal tersebut berjalan dengan baik dengan mulai terbentuknya networking konsumen yang dimulai dengan kerabat dan konsumen baru yang mengetahui produk kami dari pesan yang kami kirimkan.  Cara ini dianggap sebagai langkah awal yang sangat efektif dan efisien sebelum melangkah ke tahap yang lebih tinggi yaitu pembuatan iklan di berbagai media sosial.

4.Revenue Streams
Revenue Streams merupakan bagian yang vital. Bagaimana perusahaan memperoleh pendapatan dari konsumen. elemen ini harus selalu ditingkatkan guna meningkatkan pendapatan dalam perusahaan. Metode pembayaran yang FOLDIE sediakan bagi konsumen adalah dengan metode pembayaran Cash (secara tunai). tak hanya dengan cash, kami juga menggunakan metode pembayaran melalui transfer dengan memiliki 3 rekening dengan bank BCA, Mandiri, dan BNI.
Aliran penjualan FOLDIE adalah Selling product. Pendapatan utama kami ada pada penjualan produk utama kami yaitu outer. Dalam menentukan pricing method, kami memutuskan menggunakan fix menu pricing, dimana harga sudah ditentukan oleh penjual dan tidak diperkenankan adanya proses tawa-menawar. Fix menu pricing yang kami tentukan dapat berubah sewaktu-waktu apabila ada hal yang mendesak atau kepentingan promosi.

5.Key Activities
Dalam menjalankan bisnis FOLDIE, tidak terlepas dari aktivitas-aktivitas kunci atau aktivitas yang penting untuk merealisasikan produk agar dapat dibuat dan dijual ke konsumen. Key Activities yang kami jalani terdiri dari lima aktivitas yaitu aktivitas produksi, aktivitas pengemasan, aktivitas pemasaran, aktivitas pengantaran, dan aktivitas penghitungan keuangan dan akuntansi.
 
a.Production
Proses produksi terbagi menjadi pencarian supplier untuk bahan baku limbah gandum, pencarian vendor pabrik pembuat sedotan. Proses produksi dengan melibatkan supplier bahan baku limbah gandum dengan vendor pabrik pembuat sedotan. Proses produksi diperkirakan memakan waktu 7-10 hari. Dalam proses produksi ini pun akan dilakukan proses quality control yang akan dijalankan oleh FOLDIE, supplier bahan baku limbah gandum dan vendor pabrik dengan menyaman persepsi dan keinginan dari FOLDIE agar terealisasikan produk yang diinginkan sesuai rencana.

b. Packaging
Setelah proses produksi yang dilakukan oleh FOLDIE dan pihak vendorpabrik, proses selanjutnya adalah proses pengemasan atau packaging. Untuk proses ini, FOLDIE tidak menggunakan jasa atau tenaga orang lain, melainkan kami sendiri yang mengemas karena untuk menekan biaya dan agar produk yang dikirimkan ke konsumen bisa kami pastikan kerapihan dan kelengkapannya. Packaging yang FOLDIE gunakkan adalah kotak yang terbuat dari kardus dan FOLDIE mengurangi penggunaan plastik sehingga ramah lingkungan.

c.Marketing
Aktivitas marketing atau pemasaran yang FOLDIE lakukan adalah dengan online maupun offline. Secara online, FOLDIE telah membuat akun media sosial seperti Instagram dan LINE@ untuk mulai mengenalkan brand FOLDIE ke calon konsumen. FOLDIE juga akan membuat konten-konten tentang lingkungan dan foto yang menarik di media sosial FOLDIE karena akan menambah value dari brand kami dan meningkatkan kepercayaan dari calon konsumen untuk menggunakan produk FOLDIE. FOLDIE juga akan menjelaskan filosofi brand dan produk kami agar konsumen merasa kenal dengan produk dan brand. Secara offline, kami akan melangsungkan bazaar dan penjualan secara langsung.

d. Delivery
Aktivitas delivery atau pengantaran akan dilakukan untuk mengantar bahan baku limbah gandum dari supplier ke vendor pabrik, dari vendor pabrik ke FOLDIE, dan dari FOLDIE ke konsumen.Pengantaran barang dari FOLDIE ke konsumen akan menggunakan jasa pengantaran seperti JnT, TIKI dan GO-SEND yang biayanya akan ditanggung oleh konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun